Sengketa Terkait Uang Kuliah

Perkuliahan di Universitas Bethlehem Dibekukan

perkuliahan-di-universitas-bethlehem-dibekukan

Bethlehem, (Analisa). Untuk pertama kali dalam 45 tahun, Bethlehem University telah mem­be­kukan perkuliahan pada Jumat (8/2) sampai pemberitahuan lebih lanjut setelah terjadi sengketa dengan Badan Mahasiswa menge­nai uang kuliah.

Pejabat komunikasi Bethlehem University George Rishmawi me­nga­takan untuk pertama kali sejak berdiri pada 1973, universitas itu telah mem­bekukan perkuliahan sampai pembe­rita­huan lebih lanjut setelah keputsan Badan Maha­siswa untuk mengganggu kuliah akibat sengketa mengenai biaya kuliah.

Walaupun universitas tersebut be­lum menerima bantuan tahunan sebesar 1,3 juta dolar AS dari Peme­rintah Oto­nomi Palestina, Rishmawi mem­bantah laporan media yang menyatakan ke­ku­rangan dana adalah penyebab pem­bekuan perkuliahan.

Wakil dari blok mahasiswa yang berafiliasi kepada Faksi Fatah di uni­versitas itu, Mohammad Nofal, seba­gai­mana dilaporkan Kantor Berita Pa­lestina, WAFA pada  Jumat pagi, me­nyatakan alasan pemogokan saat ini ialah sengketa yang mestinya disele­saikan dua tahun lalu.

Menurut Nofal, pertikaian tersebut telah mencuat lagi setelah keputusan administrasi universitas untuk me­naik­­kan dua-kali lipat biaya pelatihan buat mahasiswa yang mendaftar di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kepera­watan.

Namun, di dalam surat yang dike­luarkan pada Rabu, Wakil Rektor Bethlehem University Peter Bray ber­kilah bahwa biaya buat mahasiswa program kuliah reguler "dirancang de­ngan sangat hati-hati dan kami berusaha memper­ta­hankan biaya itu serendah mung­kin" dan "mahasiswa membayar kurang dari separuh biaya yang dita­warkan buat kuliah dan Bethle­hem University memperoleh sisa uangnya dari luar".

Ia juga menyatakan biaya pelatihan yang jadi sengketa "ditetapkan pada 2016 dan akan tetap berlaku sebab anggaran buat universitas mencakup biaya tersebut dan semua mahasiswa membayarnya tahun lalu dan telah membayar lagi untuk tahun ajaran ini."

Administrasi universitas menyam­paikan keprihatinan bahwa "universitas tak bisa menyediakan pendidikan yang kami janjikan dan menyatakan Senat Mahasiswa bertindak dengan cara yang mengganggu perkuliahan".

Administrasi universitas menya­takan universitas telah memutuskan membekukan perkuliahan "sampai uni­versitas yakin bahwa perkuliahan dapat diselenggarakan tanpa gang­guan". (Ant/WAFA-OANA)

()

Baca Juga

Rekomendasi