Misteri Umur 40 Tahun

misteri-umur-40-tahun

Oleh: Elvin Sabaruddin

DALAM sebuah kehidupan ini semua tidaklah terlepas dari kata maut/mati dan tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui kapan kita mati, umur berapa kita mati, dalam keadaan apa kita mati, khusnul khatimah atau su’ul khatimah. Pada saat kita memasuki Umur 40 Tahun, maka kita harus banyak berpikir tentang apa yang sudah kita perbuat dalam kehidupan di dunia ini, karena kita lah yang menentukan nasib kita di akhirat nanti, apakah kita termasuk para penghuni surga atau peng­huni neraka. Sesungguhnya tidak lah sama orang yang berada di surga dengan orang yang berada di neraka.

Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam kalamullah dalam alquran surah Al-Hasyr; 59 (20), yang artinya: “Tidaklah sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga: para penghuni surga itulah orang orang yang memperoleh kemenangan.”

Banyak orang yang tidak sadar, kenapa Allah memanjangkan umur­nya di dunia ini. Padahal tanpa tidak kita sadari bahwa Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bertobat kepada-Nya, karena sesung­guhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha Pengampun.Oleh sebab itu manfaatkan waktu yang telah diberikan Allah Subhanahuwata’ala kepada kita sebelum Allah mencabut Nikmat-Nya dari diri kita, karena Allah banyak bersumpah dalam Alquran mengenai tentang waktu seperti dalam Alquran surah Al-Asr ;103 (1) yang artinya: “Demi Masa,” yang menunjukkan waktu, apabila kita dapat memanfaatkan waktu kita maka kita termasuk orang yang beruntung, sedangkan apabila kita yang hanya membuang-buang wak­tu yang tidak memberikan man­faat baik pada diri kita maupun pada orang lain, maka kita ter­maksud orang yang merugi, yang dijelaskan Allah dalam ayat selan­jutnya dari surah Al-Asr; 103 (2-3) yang artinya: “Sungguh, manusia berada dalam kerugian(2). Kecuali, orang yang beriman yang menger­jakan keba­jikan dan saling mena­sehati untuk kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.”

Apakah misteri dibalik umur 40 tahun itu.? Kebanyakan orang tidak menyadari dengan umur 40 tahun, kenapa? karena kita terlalu di sibukan dengan urusan dunia dan melupakan akhirat, seakan-akan kita itu hidup didunia ini selama­nya, dan seakan-akan tujuan hidup di dunia ini hanyalah untuk mencari kesenangan dunia saja, sampai-sampai kita melupakan segala nikmat yang telah di berikan Allah kepada kita. Umur itu adalah salah satu nikmat yang paling penting yang di berikan Allah kepada kita, jadi sudah sepatutnya kita sebagai hamba yang lemah mensyukuri nikmat itu! Dengan cara apa? De­ngan cara mengerjakan segala pe­rintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah menciptakan seluruh makhluk semata-mata hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Az-zariyat:51(56) yang artinya:‘’Dan tidak ku cip­takan jin dan manusia kecuali beribadah kepada Ku.”

Ketika kita memasuki umur 40 tahun maka kita harus betul-betul memperhatikan apa yang telah kita lakukan selama kita hidup di dunia ini, karena takut di khawatirkan, apabila kita telah memasuki umur 40 tahun kita belum juga bertobat, maka nerakalah tempat kita di akhirat nantinya. Sebagaimana Abdullah bin Abbas mengatakan. ’’Barang siapa yang mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak mantap dan tidak dapat me­ngalahkan amal keburukannya, maka hendaklah bersiap siap ke neraka. Tetapi apabila di saat kita memasukin umur 40 tahun itu kita bertobat dan amalan kita sudah man­tap maka Allah telah menjan­jikan tempat kita di surga seba­gaimana Allah berfirman dalam Alquran surah Al-Ahqaf;46 (16) yang artinya: “Mereka itulah yang kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan,dan (orang orang)yang kami maafkan kesala­han-kesalahannya, (mereka akan menjadi penghuni-penghuni surga. itu janji yang benar, yang nyata, yang telah di janjikan kepada mere­ka. Pada ayat sebelumnya ayat ke 15 dari surah Al-Ahqaf Allah ber­fir­man tentang seorang hamba yang telah memasuki umur 40 tahun yang bedoa kepada Allah,”Ya Tuhanku,berilah aku petunjuk agar aku dapat men­syukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepada ku dan kepada kedua orang tua ku,dan aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai;dan berilah aku ke­baikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. sungguh,aku bertaubat kepada Engkau dan aku termasuk orang muslim.

Ibnu Qayyim Al-jauziyah me­nga­takan bahwa usia manusia ini diklafikasikan dalam empat priode: priode pertama(1). Anak-anak (aulad) sejak lahir sampai akal ba­ligh, kedua(2). Pemuda (Syabab), sejak akil baligh sampai umur 40 tahun,keempat(4), Dewasa(kuhlul) 40 tahun sampai umur 60 tahun, kelima(5). Tua (Syayakh) 60 tahun sampai meninggal dunia.

Maka dari itu banyak nya para tokoh-tokoh pemimpin muncul secara matang dalam usia 40 tahun. Bahkan nabi kita tercinta Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam pun demikian sebagai­mana yang di katakan oleh ibnu Abbas, diutusnya Rasulullah (yai­tu) pada usia 40 tahun (HR,Bukhori). Nabi muhammad diutus menjadi Rasul pada usia 40 tahun, begitu pula dengan nabi-nabi yang lain kecuali nabi Isa as dan nabi Yahya as.

Ibadah apakahyang harus kita mantapkan disaat kita memasuki umur 40 tahun?

Apabila yang biasanya kita tidak salat atau jarang salat, tidak puasa, malas mengeluarkan zakat, dan ibadah yang lainnya yang kita tinggalkan saat umur muda kita, yang hanya sibuk mencari kesena­ngan dunia mengejar dunia seperti mengejar partamorgana, semang­kin dikejar semangkin kita haus. Ketahuilah wahai saudaraku, apa­bila kita meningglakan salat, yang dikarenakan disibukkan de­ngan urusan dunia, ada yang disi­bukan de­ngan harta, jabatan, kekuasaan, ataupun peniagaan. Pada hari kia­mat kita akan dikum­pulkan bersa­ma raja-raja kafir atau pun pengu­saha kafir. Sebagaimana rasulullah shallahu’alaihi wassalam bersabda, dari abdullah bin Amr bin Ash, berkata dari rasulullah shallahu’alaihi wassalam bersabda: Siapa yang menjaga salatnya maka baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat (sebaliknya). Siapa yang tidak menjaga salatnya maka ia tidak berhak mendapatkan cahaya dan petujuk dan kesela­matan,kelak pada hari kiamat ia akan dikum­pulkan bersama Qarun, fir’aun, Haman, dan ubay bin khalaf(HR,ahmad).

Orang yang meninggalkan salat dikumpulakan bersama para pe­mimpin kafir di akhirat kelak sehingga hukum bagi orang terse­but sama seperti kafir. Ibnul Qayyim Al- jauziyah mengata­kan.’’ Orang yang meninggalkan salat dapat saja karena sibuk de­ngan harta, kekuasaan, jabatan, atau pun peniagaannya. Orang yang meninggalkan salat karena sibuk dengan hartanya, maka ia kelak akan di kumpulkan bersama Qarun. Orang yang meninggalkan harta karena sibuk dengan kekua­saannya, maka kelak ia akan di kum­pulkan bersam fir’aun. Orang yang meninggalkan salat karena sibuk dengan jabatan dan para pembantu atau mentrinya, maka ia kelak akan bersama haman. Orang yang meninggalkan

salat karena peniagaannya, maka ia akan di kumpulkan ber­sama Ubay bin Khalaf.”

Ingat, pada saat kita memasuki umur 40 tahun disitulah salah satu kesempatan kita yang masih diberikan Allah kepada kita untuk bertobat dan berpikir.

Oleh sebab itu kita harus mem­persiapkan amalan apa yang harus kita bawa menghadap Allah Subhanahuwata’ala. Tetapi ingat seluruh amalan ibadah yang kita lakukan harus dengan hati ikhlas semata-mata hanya untuk menda­patkan rida Allah jangan karena riya.

Penulis: Mahasiswa Akademi Da’wah Indonesia (ADI). Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Sumatera Utara

()

Baca Juga

Rekomendasi