Raup Jutaan Rupiah dari Jasa Edit Foto

raup-jutaan-rupiah-dari-jasa-edit-foto

BEKERJA sebagai pega­wai negeri sipil (PNS) tidak me­nu­tup bakat usaha yang dimiliki setiap orang. Bukan usaha yang me­rugikan negara, melainkan bis­nis yang memberikan tamba­han uang saku untuk kehidupan sehari-harinya.

Seperti yang dilakukan William Yanuar Adam. Pria berusia 24 tahun ini menyulap keahlian­nya menjadi pundi-pundi rupiah yang lumayan setiap bulannya.

PNS Ditjen Bea dan Cukai Ke­menterian Keuangan yang me­layani wilayah perbatasan di Entikong, Kalimantan Barat ini me­nawarkan usaha jasa edit foto biasa menjadi tampilan kartun. Usa­hanya diberi nama Kar­tun­Wajah.

Dia menceritakan, saat masih me­ngecap bangku kuliah, dirinya sering berselancar di internet dan me­­nemukan gambar kartun yang sangat diminati. Gambar kar­­tun tersebut merupakan hasil seni vector.

"Lalu saya belajar otodidak dengan materi dari Youtube dan grup Facebook sehingga ini men­jadi hobi baru saya," kata dia ke­pada detikFinance, Jakarta, baru-baru ini.

Dari jerih payahnya belajar seni vektor ini, akhirnya William menawarkan jasa edit kepada te­man-temannya. Semangat me­na­war­kan jasa edit ini pun se­ma­kin gencar ketika tahu bahwa usa­hanya masih sangat jarang di In­donesia. Bahkan, dirinya me­manfaatkan jaringan pertemanan di media sosial untuk menawar­kan jasanya.

"Aktivitas saya waktu itu Ja­nuari 2016 adalah kuliah, saya me­ngerjakannya di waktu luang di luar kegiatan kampus dan belajar," ujar dia.

Setelah lulus dan menjadi PNS Ditjen Bea dan Cukai, hobi baru yang menjadi usaha ini pun semakin digeluti meskipun hanya sebagai sampingan. Wilayah En­tikong yang masih minim hibu­ran, menjadi salah satu alasan di­rinya menghabiskan waktu ketika libur.

"Di sini tidak ada tempat non­ton bioskop, mall, dan lain-lain. Sehingga saya menyibukkan diri dengan menjalankan salah satu hobi saya menggambar kartun sebagai tambahan uang tabungan saja," jelas dia.

Pada tahun 2016, William ha­nya mengeluarkan modal sebe­sar Rp2,5 juta yang berasal dari orang tuanya. Modal tersebut un­tuk membeli laptop bekas. Me­ma­nfaatkan jaringan internet gra­tis (WiFi) di kos-kosannya, William mulai menjalankan bisnis­nya dengan menawarkan ke te­man-teman dekatnya dengan pe­nghasilan pada saat itu sekitar Rp300-500 ribu per bulan.

Sambil belajar dan terus me­ngasah kemampuan menguasai seni vektor ini, akhirnya William memanfaatkan media sosial se­bagai lapak usahanya di tahun 2018.

Lapak di media sosial seperti Instagram, membawa jasanya sampai ke luar negeri. Dia me­ngaku, sudah pernah menerima pe­sanan mengedit foto dari war­ga Bangladesh, Pakistan, Israel, India, dan Amerika Serikat (AS).

Tidak hanya itu, usaha jasa­nya pun kini telah dikerja­sa­makan dengan orang lain. Con­tohn­ya, para penjual bantal gam­bar, cetakan frame. Dari hobinya ter­sebut, kini William mampu men­catatkan omzet sekitar Rp3-3,5 juta per bulannya.

Jasa edit yang dijualnya ini dihargai untuk domestik Rp30-50 ribu untuk foto wajah. Sedang­kan internasional sekitar US$ 5-15 per satu foto. Foto yang paling ba­nyak diedit oleh dirinya adalah tema wisuda, hadiah ulang tahun, hadiah anniversary (couple), ser­ta foto untuk profil sosial media.

Adapun, lamanya waktu pro­duksi untuk satu foto bisa disele­sai­kan selama tiga hari, ini dika­re­nakan William selalu menger­ja­kan pesanan di luar jam kerja utamanya sebagai PNS. Pembeli juga diberikan satu kali kesem­patan untuk merevisi jika tidak se­suai keinginan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

"Kalau lagi aktif ngiklan dan ramai ya bisa sampe Rp3-3,5 juta per bulan. Kalau lagi santai biasa sih Rp1-1,5 juta per bulan," kata dia.

Walaupun sudah berhasil me­nambah uang jajan dari usaha­nya. William mengaku, sampai saat ini masih ada teman-teman­nya yang meminta tolong untuk dieditkan fotonya.

Meski demikian, pria yang be­lum menikah ini mengun­g­kap­kan bahwa konsisten, sema­ngat, dan tidak bosan menjadi kunci ma­sih bertahan men­ja­lan­kan usa­hanya, walaupun hanya menj­adi sampingan.

"Untuk awal-awal sih harus se­mangat karena di awal tuh sudah pasti minim orderan karena kita perlu banyak testimoni. Kalau saya menyiasatinya dengan memperbanyak portofolio dulu dan selalu melayani pembeli dengan baik dan ramah," jelas dia.

Jika ada yang minat untuk mencicipi jasa KartunWajah, bisa langsung memesan lewat Ins­tagram dengan akun @kar­tun­wajah.(dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi