Musrenbang Unimed Perkuat PK-BLU

musrenbang-unimed-perkuat-pk-blu

Medan, (Analisa). Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar Musyawarah Perencanan Pembangunan (Musrenbang) 2019 di Gedung Pusat Administrasi Unimed Jalan Willem Iskander Medan pada Selasa dan Rabu (5-6/3). Musrenbang menargetkan penguatan status PK-BLU di kampus dengan akreditasi A tersebut.

Pada pertemuan ini menghadirkan sejumlah narasumber yaitu rektor, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNNES Dr S Martono, MSi, Kasubdit Tarif, Remunerasi dan Informasi BLU Ke­menkeu RI Bayu Andy Prasetya, SE, MSi dan Kasi Remunerasi BLU Kemen­keu RI Zulkifli. Turut hadir para pimpinan kampus, para pimpinan fakultas, kepala-kepala lembaga, direktur dan wakil direktur pascasarjana, pimpinan jurusan dan prodi, tim manajemen aset, tim penyelaras dan lainnya.

Pertemuan ini menyahuti UURI No­mor 25/2004 tentang Sistem Perenca­naan Pembangunan Nasional. Merupa­kan salah satu wahana efektif menyela­raskan perencanaan bottom up dengan peren­canaan bersifat top down melalui mekanisme manajemen partisipatif. “Hal diharapkan mampu menciptakan iklim organisasi yang sehat dikarenakan setiap unit di lingkungan Unimed akan me­ngembangkan kemampuan dan kreati­vitasnya dalam menyusun program ke­giatan prioritas 2019 terkait pelak­sanaan Renstra Unimed 2017-2020,” ujar Rektor Unimed, Prof Dr Syawal Gultom, MPd.

Ia menyebutkan tujuan musrenbang yaitu menginformasikan prioritas kebi­jak­­an tahun ini bidang akademik, tata kelola SDM, aset dan keuangan serta ke­mahasiswaan, perencanaan, kerja sama dan hubungan masyarakat. Lalu mem­peroleh bahan masukan awal rencana dan program 2019 melalui daftar isian masalah dan meningkatkan harmonisasi arah kebijakan, program, kegiatan dan anggaran dengan seluruh unit di Unimed. Kita ingin meningkatkan rasa tanggung jawab bersama terhadap pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Unimed serta menyusun rencana kerja dan anggaran 2019,” jelasnya.

Prof Syawal menekankan perlunya kontrak perjanjian kinerja untuk mening­katkan dan mengembangkan kemam­puan para dosen dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas.

“Unimed saat ini menyandang status PK- BLU dan akreditasi A, marilah kita bersama menjaga kualitas dan daya saing memper­tahankan predikat ini. Dengan kontrak kinerja yang kita sepakati bersama, mari kita wujudkan visi Unimed dan perkuat tri darma perguruan tinggi. Ini dinilai efektif untuk menyelaraskan perencanaan melalui mekanisme manaje­men partisi­patif Unimed.

Selain itu, kita harus kejar publikasi ilmiah dosen di jurnal interna­sional bereputasi, peningkatan penelitian dan pengabdian dosen serta kita tingkat­kan peringkat perguruan tinggi yang setiap tahun dilakukan Kemristekdikti,” pung­kasnya.

Dr S Martono, MSi menjelaskan pengalaman UNNES dalam melaksana­kan pengelolaan keuangan BLU sejak 2008, khususnya mengenai remunerasi. Pengalaman tersebut menjadi masukan bagi Unimed yang baru saja menyandang status BLU (badan layanan umum). “Ada perlu diperhatikan, serius yakni tentang sentralisasi kebijakan dan desentralisasi kewenangan. Semua pengaturan ada di universitas dan setiap program kegiatan harus terukur dan berdampak positif bagi kemajuan kampus,” ujarnya.

Bayu Andy Prasetya, SE, MSi menjelaskan implementasi BLU di PTN dan remunerasi. Unimed harus mengem­bangkan sistem berbasis IT. Misal di Ke­menkeu ada Sikeu yang mampu me­monitoring semua pelaksanaan kegiatan, perjalanan dinas, pencatatan layanan pem­bayaran dana, pembukuan, serapan ang­garan, dan pengendalian uang perse­diaan dan lainnya.

Kemudian perlu penertiban rekening sesuai ketentuan BLU, penyusunan tarif layanan (PMK No.52/PMK.05/2015), penyusunan standar pelayanan minimal, optimalisasi satuan pengawas internal, menyusun chart of account untuk keper­luan penyusunan laporan sesuai standar akuntasi keuangan. Serta hal teknis lainnya yang merupakan tuntutan dari implementasi BLU di Unimed.

“Kami yakin Unimed dapat cepat menjalankan proses PK-BLU untuk kemaslahatan dan kemajuan bersama. (amad)

()

Baca Juga

Rekomendasi