Analisadaily (Sibolga) - Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengatakan bahwa setelah dilakukan penataan dan pengembangan, Pelabuhan Sambas di Kota Sibolga sudah terpadu dengan dermaga container yang berjarak cukup jauh sehingga mobilisasi menjadi lebih nyaman.
Selain itu, sambungnya, dermaga multipurpose ini juga diperpanjang 153 meter dengan lebar 35 meter, pembangunan container yard, mooring berthing dolphin, satu fix crane untuk beban maksimal 40 ton dan sky bridge 150 meter yang menghubungkan terminal penumpang dengan dermaga ferry.
"Peningkatan container yard juga drastis, karena per tahunnya Pelabuhan Sambas sanggup menangani hingga 20 ribu TEUs. Dan bila dulunya hanya mampu menangani satu kapal untuk bersandar di dermaga, kini Pelabuhan Sambas mampu menangani empat kapal sekaligus," kata Bambang, Minggu (17/3).
"Selain itu, Pelindo I juga memperhatikan desain bangunan Terminal Penumpang Pelabuhan Sambas. Terdiri dari 2 lantai, memiliki rooftop seluas 2,766 meter2 dan desain yang menggabungkan unsur modern dan unik. Desain Terminal Penumpang Sambas mendapat penghargaan sebagai desain Terminal Terbaik se-Asia Pasifik," sambungnya.
Seperti diketahui, Penataan dan Pengembangan Pelabuhan Sambas diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi didampingi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana, Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung.
Turut hadir dalam peresmian itu Ibu Negara Iriana Jokowi, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis Edy Rahmayadi, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad dan unsur Fokopimda Sumut.
Usai meresmikan Pelabuhan Sambas, Presiden Jokowi beserta rombongan meninjau lokasi bom bunuh diri yang jaraknya hanya 300 meter dari pelabuhan.
Selepas itu rombongan Presiden Jokowi langsung menuju Bandara Dr. FL. Tobing Pinangsori, Tapanuli Tengah, untuk terbang ke Halim Perdana Kusuma Jakarta dan mengakhiri kunjungan kerja selama tiga hari di Sumatera Utara.
