Faktor penyebabnya adalah kurangnya pemberdaya kelompok-kelompok tani, kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum menyentuh kepentingan kaum tani, sehingga pendapatan kaum tani stagnan,
Hal itu disampaikan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Sumut Ir. Tolopan Silitonga, di kantor Tim Pemenangan Tolopan Center Jalan Kapten Muslim Ujung, Medan Helvetia, baru-baru ini.
Diungkapkannya, alasan dirinya maju sebagai calon DPD RI Perwakilan Sumut untuk Pemilu 17 April 2019, salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Dirinya akan memperjuangkan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan di bidang pertanian. Sehingga nantinya dapat di-rasakan kemanfaatannya bagi kesejahteraan yang lebih baik,
“Saya berkomitmen sesuai dengan cita-cita dan kemampuan saya di bidang pertanian dan holtikultura untuk mendesak pemerintah agar serius memperhatikan nasib kaum tani secara nasional, maupun di Sumut melalui kebijakan yang menyentuh dan nyata,” ujar Tolopan yang sukses mengelola perusahaan PT. Bahtera Boniaga Lestari
Sumatera Utara, katanya salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi lumbung terbesar hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Hasil pertanian dan perkebunan itu menyumbang kepada provinsi lain di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Namun, pemberdayaan dan pengelolaan pertanian di Sumatera Utara belum maksimal.
Sebagai target sasaran kerja apabila dipercayakan masyarakat Sumut sebagai salah seorang anggota DPD dari Sumut yaitu meningkatkan fungsi DPD dengan mengusulkan dan melakukan komukasi intensif kepada DPRD provinsi pembuat Perda tentang Tata Ruang Komoditi Andalan (TRKA) dan Sentra Pertanian (SP) di kabupaten/kota di Sumut.
“Sebagai sahabat petani dan sahabat kita semua saya sudah siap untuk berjuang mewakili masyarakat Sumut dalam menghadapi era modernisasi, “ kata lulusan Fakultas Pertanian USU ini. (rel/twh)
