
PERANG dan Konflik India-Pakistan merupakan perang-perang dan konflik-konflik yang terjadi antara India dan Pakistan, sejak pemisahan India pada Agustus 1947. Tiga perang utama dan satu perang kecil terjadi antara kedua negara, serta beberapa baku tembak dan pertikaian di perbatasan.
Kini ketegangan antara kedua negara itu memunculkan kasus lama. Hubungan antara India dan Pakistan selalu 'panas dingin'. Selama puluhan tahun, hubungan kedua negara selalu terganjal konflik perebutan wilayah Kashmir.
Kashmir merupakan sebuah daerah sekitar pegunungan Himalaya yang terletak di utara India dan Pakistan. New Delhi dan Islamabad sama-sama mengklaim wilayah tersebut berada dalam kekuasaannya.
India dan Pakistan tercatat telah berperang sebanyak dua kali memperebutkan wilayah Kashmir, yakni pada Perang India-Pakistan pada 1947 dan pada 1999 dalam Perang Kargil. Kedua negara yang memiliki senjata nuklir itu juga sering terlibat bentrokan kecil yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya karena masalah yang sama.
Berikut riwayat bentrokan yang cukup besar antara kedua negara terkait Kashmir:
1947
Perang antara kedua negara terkait perebutan wilayah Kashmir pecah pertama kali di tahun ini. Saat itu, India dan Pakistan juga sama-sama baru merdeka dari penjajahan Inggris.
Sedikitnya 650 negara bagian bekas jajahan Inggris, yang dipimpin pangeran raja, diizinkan memilih untuk bergabung dengan India, Pakistan, atau berdiri sendiri.
Pemimpin Kashmir saat itu yang beragama Hindu, Maharaja Hari Singh, cenderung menginginkan wilayahnya bergabung dengan India, padahal sebagian besar warganya merupakan Muslim.
Pakistan tak tinggal diam dan mencoba membujuk Hari Singh agar bergabung dengan negaranya. Islamabad bahkan dikabarkan mengirim sejumlah kelompok suku Muslim ke Ibu Kota Kashmir, Srinagar.
Merasa terancam, Hari Singh meminta bantuan militer kepada pemerintah India. Dia bahkan menandatangani perjanjian aksesi dan menyerahkan Kashmir ke India pada 26 Oktober 1947. Sejak itu, perang antara India dan Pakistan terus berlangsung selama dua tahun.
1965
Agresi kembali terjadi antara kedua negara di perbatasan Kashmir hingga kesepakatan gencatan senjata disetujui pada September 1965. Perdana Menteri India saat itu, Lal Bhadur Shastri, dan Presiden Pakistan, M Ayub Khan, meneken Perjanjian Tashkent pada 1 Januari 1966 sebagai upaya mengakhiri pertikaian.
Hanya saja kematian Shastri dan kebangkitan junta militer di Pakistan yang dipimpin Jenderal Yahya Khan membuat perjanjian damai itu menghadapi kebuntuan.
1971
India dan Pakistan berperang lagi. Kali ini bukan karena perebutan Kashmir, tetapi aksi separatisme di kawasan timur Pakistan. Saat itu, India mendukung kaum nasionalis Bengali yang mencoba memerdekakan diri dari Pakistan dan membentuk negara Bangladesh. Angkatan udara India bahkan meluncurkan serangan bom ke wilayah Pakistan.
1984
Pasukan India merebut Gletser Siachen, wilayah terpencil dan tak berpenghuni di Karakoram Range yang juga diklaim Pakistan. Sejak itu, konfrontasi antara kedua negara terus terjadi sampai gencatan senjata diteken pada 2003.
1999
Kelompok militan yang didukung Pakistan melintasi perbatasan Kashmir yang masih disengketakan India. Kelompok-kelompok itu juga merebut sejumlah pos militer India di pegunungan Kargil. Pasukan India memberangus kelompok-kelompok itu. Konflik tersebut berlangsung selama 10 pekan dan menelan sekitar 1.000 korban dari kedua belah pihak.
2016
India meluncurkan serangan yang disebutnya "serangan bedah" ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan sekitar bulan September. Serangan itu terjadi dua pekan setelah kelompok militan menyerang pangkalan militer India di wilayah Kashmir hingga menewaskan 19 tentara.
Pakistan membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Pada November di bulan yang sama, tujuh tentara India dibunuh gerilyawan yang menyamar sebagai polisi. Kelompok militan tersebut menyerbu pangkalan militer utama di dekat perbatasan dengan Pakistan.
2019
Pada 14 Februari, serangan bom bunuh diri menghantam iring-iringan personel paramiliter India di Kashmir, dan menewaskan 40 orang. India menyalahkan Pakistan atas serangan yang diklaim dilakukan kekompok militan Jaish-e-Mohammad (JeM) itu dan bersumpah akan melakukan serangan balasan.
Pada Selasa (26/2) dini hari, India melancarkan serangkaian serangan udara ke wilayah Kashmir, termasuk kamp JeM. New Delhi mengklaim serangan itu menewaskan ratusan militan.
Pakistan berkeras tidak terlibat dalam serangan pada 14 Februari itu. Islamabad mengancam akan membalas setiap serangan yang diluncurkan India, termasuk serangan udara. Islamabad menganggap India telah melanggar batas udaranya dengan melancarkan serangan tersebut. (bms/ap/rtr/afp/es)