Meski Keterbatasan Fisik

Tegar Bertekad Jadi Hafiz Quran

tegar-bertekad-jadi-hafiz-quran

Binjai, (Analisa). Memiliki keterbatasan fisik yang seringkali membuat banyak orang men­jadi putus asa dalam menjalani kehi­du­pan, bahkan tidak sedikit pe­nyandang disabilitas mem­buang jauh cita-citanya.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Tegar Setiawan (6) pe­nyandang disabi­litas yang tinggal di Jalan Danau Ton­dano, Lingkungan IX, Kelu­rahan Sumber Karya, Keca­matan Binjai Timur.

Meski kondisi fisiknya tidak normal, tetapi dengan semangat yang ku­at dia ingin menggapai cita-cita men­ja­di seorang hafiz Quran.

Ketika dikunjungi sejum­lah wartawan di kediamannya, Selasa (19/3), Te­gar duduk di atas papan skateboard sembari mengayuhnya. Ternyata, Tegar ingin me­nuju warung kecil tempat ibunya Devi Harisandi (31) berjualan bakso bakar. De­ng­an cekatan anak dengan wajah rupawan itu mengayuh skateboard dan sampai ke warung ibunya.

Di warung sederhana itu, Devi Harisandi, ibu Tegar mengungkapkan, saat ini Tegar hafal sebanyak 40 su­rah, dan sudah pernah mengi­kuti berbagai perlombaan.

“Tegar sudah pernah me­raih juara tiga dan juara hara­pan. Dia juga sering diundang ke sekolah-sekolah untuk me­­ngikuti kegiatan tahfiz Quran,” ung­kap Devi.

Devi menjelaskan, awal­nya dia bingung dengan nasib Tegar. Terlebih dengan kon­disi dirinya yang harus berju­ang seorang diri demi men­cukupi kebutuhan Tegar. Tan­pa hadirnya sosok seorang suami. Perasaan sedih dan bingung menyelimuti Devi sesaat melihat kondisi anak­nya.

Akhirnya Devi memilih untuk menjadikan Tegar seorang hafiz Quran. Di usia 4 tahun, Tegar sudah mulai be­lajar Alquran. Tanpa disangka Tegar menangkap dengan cepat.

“Melihat minat hafalan Qu­ran itu, sa­ya bingung. Mau kemana nanti akan sa­ya seko­lahkan. Akhirnya Tegar berse­ko­lah di SLB IT Sahabat Al­quran, Jalan Dr Wahidin, Gang Pacet,” ungkapnya.

Setiap hari Tegar berse­kolah masuk siang. Biasanya sebelum berangkat sekolah, Tegar menambah hafalan di rumah sambil menemaninya berjualan. “Kalau biaya seko­lahnya Rp 400.000 per bulan,” ucap Devi.

Saat ini, Tegar semakin tumbuh dan mulai sulit duduk di atas papan skateboard. Ka­rena itu, Devi berharap akan ada bantuan kursi roda, agar anaknya dapat mudah saat beraktivitas.

Dengan mata berkaca-kaca, Devi berharap anaknya akan dikenal dunia. “Meski Tegar memiliki kekurangan, tetapi di balik kekurangannya ada kelebihan. Semoga Tegar dikenal dunia,” harap Devi.

Tegar yang diminta untuk membacakan ayat-ayat Al­quran dengan lantang mem­bacakannya. Tegar berharap cita-citanya menjadi seorang hafiz Alqur­an dapat terwujud, sehingga Tegar dapat membahagiakan ibunya. (nov)

()

Baca Juga

Rekomendasi