Menyusuri Ipoh, Jejak Warisan Kota Tua

menyusuri-ipoh-jejak-warisan-kota-tua

Oleh: Iranda Novandi. Burung besi Firefly yang mengantarkan kami dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar dengan mulus menjejakan dua kakinya di Bandara Internasional Antarbangsa, Pulau Pinang, Penang Malaysia.

Dari perut Maskapai penerbangan anak Malaysia Airlines yang didirikan sejak 3 April 2007 itu, Analisa bersama dua wartawan media on­line asal Aceh dan seorang agen/trevel men­jejakan kaki di negeri yang beribukota George Town tersebut.

Di Bandara Internasional Antarbangsa, Pulau Pi­nang sudah menanti seorang staf Tourism Malaysia Medan. Itulah awal perjalanan menuju Ipoh, di Negeri Perak Malaysia sejak 21-24 Januari 2019 lalu bersama Firefly dan Tourism Malaysia Medan.

Perjalanan ke sejumlah daerah di Malaysia ini, terkesan sangat menarik. Pasalnya, tidak ha­nya ditempuh melalui udara. Namun juga de­ngan menggunakan kereta api cepat (listrik) dan bus. Bagi anda yang suka memelakukan per­jalanan atau pertualangan, kiranya menarik untuk melakukan perjalan dengan menggunakan tiga moda transportasi ini.

Dari Pulau Pinang, kita bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta api listrik atau Keretapi Tanah Melayu (KTM). Dari stasiun Butterworth, Pulau Pinang ke Taiping, Negeri Perak, hanya sekitar 1 jam 30 menit saja.

Harga tiketnya sangat terjangkau hanya sekitar 29 RM saja atau setara dengan Rp 100 Ribu. Bagi yang ingin langsung dari Pulau Pinang ke Kuala Lumpur juga bisa dilakukan dengan menggunakan KTM ini, dengan tiket senilai 59 RM.

Untuk menikmati perjalanan, dari Taiping yang sebelumnya merupakan ibu kota, Negeri Perak sebelum dipindahkan ke Ipoh ini, kita bisa menggunakan bus sekitar 1 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan Taiping ke Ipoh, banyak pemandangan indah yang bisa kita nikmati.

Ipoh sendiri merupakan kota tua yang terletak di Negeri Perak, Malaysia ini. Negeri ini banyak di hiasi bangunan-bangunan tua bersejarah. Sehingga tak mengherankan bila Ipoh dijuluki Hartage Trail.

Banyak objek sejarah peninggalan zaman dulu yang bisa kita nikmati di Ipoh. Nama Ipoh sendiri merupakan nama Pohon besar dan getahnya beracun yang tumbuh daerah tersebut yang kini sudah ditebang.

Sejumlah objek sejarah yang terdapat di bekas daerah kolonial Inggeris, tersebut yakni:

Ipoh Town Hill

Ini merupakan bangunan tua yang terletak di tengah-tengah Kota Ipoh. Bangunan ini bergaya neoklasik hasil rancangan dari AB Hubback. Posisinya berseberangan dengan stasiun kereta api Ipoh, yang juga dirancang oleh AB Hubback.

Saat ini, bangunan ini sering digunakan wisa­tawan maupun masyarakat lokal sebagai tempat pernikahan atau prewed. Bekas Kantor Post dan telegraf ini juga sering dijadikan tempat acara-acara formal serta konser.

Birch Memorial Clocktower

Ini merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata berupa satu menara jam yang dibangun sejak 1909 lalu ini kerap mencuri perhatian orang yang berkunjung kesana dan kerab juga dijadikan lokasi foto-fot atau swafoto bagi wisatawan.

Dari catatan yang tertera di bangunan ini, bahwa bangunan ini didirikan untuk mengenang jasa Jams W.W Birch yang mati dibunuh suku Melayu. Di sekitar bangunan ini juga terdapat gerai makanan dan minuman, sekaligus sebagai pelepas lelah bila anda lelah berkunjung ke daerah ini.

Masjid Sultan Idris Shah II

Di seberang jalan dari Birch Memorial Clocktower, terdapat satu masjid yang bernama Masjid Sultan Idris Shah II. Masjid ini berdiri sejak 15 September 1978 masa Sultan ldris Iskandar Shah II yang hidup antara 1963-1984.

Masjid yang dibangun sejak 16 Mei 1966 yang peletakan batu pertamanya dilakukan Tun Haji Abdul Razak. Masjid awalnya bernama Masjid Negeri Perak, namun sejak Sultan Idris Iskandar Shah II meninggal pada 1984, namanya diganti menjadi seperti yang sekarang ini.

Selain Masjid Sultan Idris Shah II yang kerap dijadikan objek wisata religius, ada satu masjid lagi yang juga memiliki nilai bersejarah yang banyak dijadikan objek wisata religius di Ipoh, yakni Masjid India Muslim.

Concubine Lane

Bagi yang sudah pernah berkunjung ke Ipoh, nama kawasan satu ini tentunya tak mungkin dilu­pakan, yakni Concubine Lane atau banyak orang menyebutnya dengan sebutan lorong gundik.

Ini merupakan bagian sejarah masa lalu Ipoh. Dimana, sesuai namanya dahulu merupakan sebuah lorong kecil tempat tinggal para gundik orang-orang kaya di Ipoh. Kini, lorong ini merupakan kawasan tempat berjualan berbagai souvenir menarik yang diburu banyak para wisatawan.

Museum Ho Yan Hor

Bagi anda yang mau tahu sejarah teh herbal, silahkan berkunjung ketempat ini, jika ber­kunjung ke Ipoh. Museum ini didirikan untuk me­ngenang jasa dari dr. Ho, tabib kenamaan dari Ipoh yang juga pencipta teh herbal bernama Ho Yan Hor.

The Hon Yan Hor ini awalnya diperkenalkan sejak 1940an. Teh racikan dr Ho ini, awalnya dijual dari rumah ke rumah dengan menggunakan sepeda. Saat ini teh ini telah termashur dan menjadi brand legendaris di Malaysia.

Museum Ho Yan Hor terdiri dari bangunan dua lantai yang direstorasi total oleh organisasi nirlaba bernama ipohworld yang sebelumnya sukses merestorasi museum Han Chin Pet Soo yang letaknya tepat di sebelah museum ini.

Untuk melihat-lihat isi museum ini tak dipungut biaya sama sekali, cukup menuliskan nama dan asal saja di lantai satu. sebelum pulang, staff museum akan membuatkan teh herbal panas dalam tiga sajian yang bisa dinikmati bagi pengunjung.

Lost World of Tambun

Bagi yang berpergian dengan keluarga, kira­nya lokasi ini menjadi pilihan utama. Di Lost World of Tambun berada di daerah Sunway Tambun terdapat permainan air yang sangat menyenangkan terutama bagi anak-anak.

Di Lost World ini juga terdapat kebun binatang atau seperti taman Safari di Indonesia. Disini terdapat banyak hewan-hewan buas dan langka yang diperliha. Selain itu terdapat jug ataman bunga bercahaya atau Garden Ligths. Khusus Garden Ligths ini, hanya dibuka pada malam hari saja.

Kapal Korek Bijih Timah TT5

Sebelum meninggalkan Ipoh, Perak Malaysia, kiranya objek wisata ini perlu juga dikunjungi, yakni Kapal Korek Bijih Timah Tanjung Tualang No.5. Ini objek wisata sekaligus bukti sejarah kawasan penghasil tambang timah di masa lalu, di Tanjung Tualang Tin Dredge No.5.

Kapal Korek Tanjung Tualang Tin Dredge No.5 ini satu-sa­tunya yang tersisa dari lima ka­pal korek timah yang pernah ada di Perak, sedangkan empat kapal lainnya telah di­mus­nah­kan. Kapal ini sudah berusia lebih dari 80 tahun.

Rencananya di kawasan ini akan terus dikem­bangkan jadi objek wisata dengan dibangun kawasan kawasan panning center atau tempat orang mendulang, live mining, di tempat ini juga dibangun fasilitas entertainment seperti art space, culture space, music space, café and resto dan lainnya.

Itulah sekilah hal-hal yang menarik untuk dikunjungi jika anda berpergian ke Ipoh, Perak Malaysia. Bila nantinya, ingin melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur, kita bisa menggu­nakan bus atau kereta api.

Banda Aceh, 19 Maret 2019
Iranda Novandi

()

Baca Juga

Rekomendasi