Pusat Perhatian

pusat-perhatian

Oleh: Azmi TS. DALAM karya seni rupa dikenal istilah pusat perhatian atau titik sen­tral, yang seharusnya bisa dipa­hami oleh penonton. Jangan sampai kita gagal paham terhadap produk seni gara-gara tak fokus apa yang tersaji di depan mata. Sebagai bukti feno­mena ini lihat saja berapa banyak pe­non­ton suatu pameran lukisan atau pa­tung yang paham.

Setelah dikaji ternyata penonton tak mau bersusah payah merasuk ke da­lam ruang visual yang dihadirkan para seniman. Dari sisi penonton suatu pameran karya lukisan ada tiga ka­tegori yang muncul dan sering ter­jadi. Perta­ma, penonton hanya iseng yang penting melihat setelahnya pergi begitu saja. Kedua, penonton yang diundang untuk menghadiri suatu pameran. Ada yang berstatus pejabat, kaum berduit, rekan spropesi, hingga publik.

Ketiga, para penggemar berat atau ko­lektor seni yang memang selalu mem­buru karya seni rupa berkelas. Me­reka ini punya hobi sekaligus me­mang paham terhadap karya seni yang akan dikoleksinya. Bahkan ada bebe­ra­pa orang berduit hingga rela meng­in­vestasikan dananya untuk membeli karya favoritnya.

Sekadar mengenalkan karya seni rupa dan cabangnya perlu meng­ha­dirkan peran sentralnya. Apa pun ala­sannya kehadiran pusat perhatian da­lam lukisan realis hingga abstrak pas­ti­lah si pembuat sudah meren­ca­kan­nya.

Tinggal kita sebagai penikmat mencari sendiri posisi point of interest  (pusat perhatian) itu berada. Ka­langan pencipta seni baik jalur aka­demis, hingga otodidak sudah pa­ham akan hal ini. Ketika karya seninya ha­dir dan dipamerkan sudah pasti ka­lau banyak penonton yang meng­ritik habis-habis­an. Sebaliknya ada yang membela mati-matian kepada pelukis ter­tentu karena dia memang paham se­gala hal.

Lukisan atau patung realis tidak be­gitu sulit untuk menangkap posisi pu­sat perhatiannya. Beda lagi kalau ka­rya seni itu bersifat non figuratif alias semi abstrak dan abstrak. Bebe­rapa elemen rupa bisa dijadikan acu­an, seperti garis, warna, komposisi, ge­lap terang, proporsi, dan seterus­nya. Secara global karya realis dan abstrak tak ada perbedaan mencolok, apalagi si penikmat penggemar fanatiknya.

Soal ukuran seberapa besar pen­ting­nya pusat perhatian buat pelukis tak berbatas, tetapi bagi pengapresi ada nilainya. Penonton pun tak akan be­ranjak menatapnya hingga dia me­rasa puas karena sudah menemukan pu­sat perhatian yang dicarinya itu. Iba­rat gadis cantik yang melintas di depan mata, hingga tak akan berkedip hingga menghilang di kejauhan.

Pusat perhatian dalam lukisan atau patung urgen dibuat untuk menunjang ka­rya seni itu berkua-litas atau tidak. Se­lera penonton memang tak bisa di­duga, yang pasti pelukis maestro su­dah membuktikan itu. Walaupun ada be­be­ra­pa pelukis sewaktu hidup tak bisa menikmatinya, ketika sudah wa­fat karyanya dicari-cari. Ini sudah men­­jadi hukum alam dan normal ada­nya.

()

Baca Juga

Rekomendasi