Courtois: Media Spanyol Coba “Membunuh” Saya

courtois-media-spanyol-coba-membunuh-saya

Brussel, (Analisa). Penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois, menyebut kritik media Spanyol terhadapnya tidaklah adil. Courtois merasa terlalu banyak kritik yang mener­panya di Spanyol atas penam­pilannya yang kurang mengesan­kan bersama Madrid pada musim 2018-2019.

Courtois memang jadi penjaga gawang utama Madrid pada musim ini setelah didatangkan dari Chelsea. Namun, Courtois justru gagal menunjukkan penampilan impresifnya dengan Madrid karena banyak gol yang bersarang di gawangnya.

Kondisi itu pun membuat media Spanyol memberikan cap ga­gal kepada penjaga gawang berpaspor Belgia tersebut. Keadaan Courtois semakin memburuk sejak kedatangan Zinedine Zidane sebagai pelatih anyar Madrid.

Posisi Courtois kembali digusur oleh Keylor Navas yang sebelumnya lebih banyak duduk di bangku cadangan. Kendati demikian, Courtois tetap berusaha tenang dan terus berlatih dengan baik bersama Madrid.

“Saya masih menganggap diri saya salah satu yang terbaik di dunia, meskipun media Spanyol ingin membunuh saya. Saya merasa kuat, saya tenang, bermain dengan baik dan berlatih dengan baik,” ujar Courtois, seperti yang dilansir dari Reuters, Sabtu (23/3).

Saat posisinya di Madrid tergusur oleh Navas, Courtois tetap menjadi penjaga gawang nomor satu di Tim Nasional (Timnas) Belgia. Namun, Courtois justru membuat blunder saat tampil membela Timnas Belgia di babak kualifikasi Grup I Piala Eropa 2020 kontra Rusia.

Courtois yang mencoba me­ngontrol dan menggiring bola justru memberi umpan kepada Denis Cheryshev yang kemudian mencetak gol ke gawang kosong pada menit 16. Gol itu membuyarkan kerja keras Youri Tielemans yang mencetak gol ke gawang Rusia dua menit sebelumnya.

Beruntung bagi Courtois, Timnas Belgia tetap bisa memenangkan pertandingan dengan skor telak 3-1. Pasalnya, Eden Hazard mencetak dua gol pada pertandingan itu untuk mengantarkan Timnas Belgia merebut tiga poin penuh dari Rusia.

“Saya mendapat dorongan dari penyerang Rusia. Saya tidak punya kekuatan untuk membersihkannya. Saya membuat sedikit kesalahan, tapi itulah kehidupan seorang penjaga gawang. Setelah itu, saya tenang dan memainkan permainan saya,” tutupnya. (oz)

()

Baca Juga

Rekomendasi