Cagar Budaya Situs Putri Hijau di Sukanalu

cagar-budaya-situs-putri-hijau-di-sukanalu

Karo, (Analisa). Situs Putri Hijau di Desa Sukanalu Kecamatan Barus­jahe, Kabupaten Karo cagar budaya yang harus dilesta­ri­kan. Situs peninggalan be­rupa meriam pun­tung, sebagai bukti sejarah kebe­radaan Putri Hijau di Kabupaten Karo, be­rusia lebih dari 200 tahun, merupakan keka­yaan me­nyimpan nilai-nilai kehi­dupan di masa lalu.

Sebab itu, tidak boleh hi­lang ditelan zaman, karenanya situs bersejarah ini harus di­jaga dan dilestarikan. Sebagai pembelajaran ba­gi masya­rakat, khusus­nya pemuda dan pemudi di masa kini era mil­lenial, ungkap M br Tarigan anak beru marga Sitepu Suka­nalu yang bertu­gas membim­bing peziarah dan member­sihkan lokasi situs Putri Hijau kepada Analisa, Minggu (24/3).

Situs Putri Hijau merupakan warisan leluhur, yang me­nyim­pan nilai budaya yang tinggi di zamannya. Legen­da­nya yang tidak lekang di­makan waktu. Me­nyimpan mak­na, budaya dan adat isti­adat kekayaan yang diwaris­kan kepada generasi penerus merupakan harta paling ber­harga.

Karena itu, identitas diri khususnya suku Karo, dijalan­kan secara turun te­mu­run da­lam rupa kebudayaan dan adat istiadat. Yang di dalamnya mengandung kekuatan bati­niah.

Carlos Sitepu menambah­kan, Me­riam puntung di Su­kanalu bagian dari meriam puntung di Istana Maimon. Pa­tahan meriam diletakkan di ba­wah ba­ngunan mirip geriten Karo dan bangu­nan mirip adat Karo. Bukti ada keter­kai­tan suku Melayu dan suku Karo meski cerita didapat versi ber­beda.

Hingga kini pecahan yang ada di Karo belum pernah di­cocokkan dengan yang di Ista­na Mai­mon, namun kebanya­kan masyarakat meyakini ada kesamaan.

Ronal Tarigan penjiarah mengung­kapkan, pengunjung meriam puntung di Sukanalu bukan hanya dari Karo, na­mun masyarakat Aceh, Pe­kan­baru dan Medan. Para peziarah biasanya berkunjung guna berdoa dan mengharap niat yang diingini tercapai. (dik)

()

Baca Juga

Rekomendasi