
Idi, (Analisa). Sebanyak 250 bibit kurma sudah disalurkan ke masjid dan balai pengajian yang ada di Aceh Timur. Pembagian bibit tersebut untuk memberdayakan santri dayah dan masjid yang ada di kabupaten tersebut.
“Selain itu, tujuan lainnya adalah karena Aceh dikenal dengan Serambi Mekah, sedangkan pohon kurma adalah salah satu ciri khas Timur Tengah. Kegiatan ini sudah berjalan selama setahun, dan kegiatan tersebut akan terus berlanjut,” ujar Zulfan, S.Pd atau biasa disapa Pak Tani, kepada Analisa, Jumat (29/3).
Ia mengatakan, kecamatan yang sudah menerima bibit kurma tersebut, yaitu Kecamatan Idi Timu, Ranto Perlak, Peunaron, Idi Rayeuk, Ranto dan Kecamatan Darul Ihsan. Selain menyerahkan bibit kurma, Pak Tani juga menjelaskan cara menanam bibit kurma kepada penerimanya.
Bibit kurma yang sudah diserahkan tersebut berjenis ajwa, khalas dan jenis lulu. Jenis kurma tersebut diperkirakan berbuah dalam waktu lima tahun. Program itu, jelas Pak Tani, baru berjalan di wilayah Aceh Timur dan diharapkan dapat berjalan di seluruh kabupaten di Aceh.
Selain menyerahkan bibit kurma, pria yang sudah melakukan studi banding ke Thailand tentang pupuk organik itu, juga giat memberikan pelatihan cara membuat pupuk organik kepada para petani di Aceh Timur, sehingga para petani diharapkan tidak terbiasa dengan pupuk kimia.
“Kegiatan pelatihan cara membuat pupuk organik sudah berlangsung selama dua tahun, bahkan ada petani yang mengaku puas setelah menggunakan pupuk organik, karena hasil panen padi mereka bertambah,” ujar Zulfan yang juga sudah pernah memberikan pelatihan bagi warga melayu di Malaysia. (bsr)