Oleh: Nindya Lisandri
HORMON merupakan pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel, beredar di dalam darah dan fluida sel untuk mencapai sel target. Hormon memiliki fungsi sebagai pengontrol hampir seluruh proses di dalam tubuh termasuk mengontrol pertumbuhan sel dan jaringan.
Hormon yang dihasilkan salah satu organ dalam tubuh manusai, yaitu kelenjar endokrin, juga berperan sebagai pengatur metabolisme dan mengkordinir fungsi dan kerja jaringan organ.
Apa itu kelenjar endokrin? Kelenjar endokrin sering disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran tersendiri. Kelenjar endokrin berfungsi sebagai pemicu bagi fungsi kerja organ dalam tubuh manusia. Selain itu, hormon yang dihasilkan oleh tubuh secara alami juga berfungsi sebagai pemacu gerak organ lain sebagai proses pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan kekebalan tubuh manusia.
Pada dasarya hipotalamus yang bekerja sebagai pengatur produksi hormon. Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus dengan berbagai fungsi. Sederhananya sistem endokrin dapat berkomunikasi dengan jaringan maupun organ-organ target yang letaknya jauh dari kelenjar. Hormon diproduksi secara terus menerus, akan tetapi hanya digunakan ketika diperlukan saja. Di dalam tubuh terdapat sekitar 50 jenis hormon yang diedarkan di dalam pembuluh darah.
Aktivitas organ dalam tubuh kita erat kaitannya dengan sistem kerja hormon. Setiap organ tubuh memiliki jadwal kapan ia akan bekerja maksimal dan kapan ia akan beristirahat. Ini biasa disebut jam biologis, jam biologis seseorang juga berfungsi sebagai penentu siklus tidur, produksi hormon, suhu tubuh, dan berbagai fungsi tubuh.
Setiap orang umumnya memiliki aktivitas harian yang konsisten. Aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan jam biologis tubuh, maka akan begitu berdampak pada tubuh. Contohnya, ketika kita bangun lebih siang dari biasanya, maka sering kita merasakan lebih sulit untuk konsentrasi atau fokus. Hal ini karena aktivitas tidak sesuai dengan jam biologis tubuh. Maka dari itu, perlu bagi kita untuk memahami ritme alami pada tubuh manusia agar dapat mempertahankan status kesehatan dan kebugaran tubuh. Berikut adalah siklus harian tubuh selama 24 jam :
00.00-03.00
Hormon melatonin akan diproduksi semakin banyak pada jam ini, sehingga akan merasa lebih lelah dan mengantuk. Perubahan hormon pada tubuh mengirimkan sinyal pada otak bahwa sudah saatnya anda tidur dan beristirahat. Organ hati juga akan membersihkan diri dari racun dan zat-zat sisa atau limbah metaboisme. Proses detoksifikasi pada usus juga akan berkerja pada jam ini, maka sebaiknya hindari makan atau minum pada jam ini.
03.00-05.00
Hormon melatonin pada jam ini akan terus di produksi dan akan segera berkurang menjelang pagi hari. Pada jam ini, suhu tubuh akan mencapai titik terendah dikarenakan energi akan dialihkan dari menghangatkan badan ke fungsi penting lain seperti memperbaiki kulit atau melawan infeksi.
06.00-08.00
Di jam ini, produksi hormon melatonin akan berhenti dan menyebabkan pembuluh darah akan menjadi kaku dan padat sehingga darah pun lebih kental dan lengket. Fungsi hormon melatonin pada darah yaitu mampu bekerja untuk melancarkan aliran darah. Dikarenakan pada jam ini hormon melatonin akan berhenti, maka sebaiknya untuk anda yang memiliki penyakit jantung agar menghindari olahraga karena rawan akan serangan jantung.
Pada jam ini organ lambung sedang bekerja sangat baik sehingga dianjurkan untuk melakukan sarapan pagi untuk pembentukan energi. Sebaiknya konsumsi buah dan sayur atau makan tinggi serat dan vitamin agar proses penyerapan berlangsung baik.
09.00-11.59
Pada jam ini, tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon kartisol atau biasa disebut sebagai hormon stres. Maka biasanya ini merupakan waktu terbaik dalam beraktivitas. Hormon ini berpengaruh untuk membuat memori jangka pendek anda bekerja lebih baik. Organ limpa juga sedang bekerja sangat baik dalam mengirimkan cairan nutrisi untuk proses pertumbuhan.
12.00-14.59
Ini merupakan saat-saat tubuh disibukkan oleh kerja sistem pencernaan. Pada jam ini, organ-organ pencernaan akan aktif dalam pengolahan makanan yang menyebabkan tingkat kewaspadaan berkurang. Ini disebut dengan istilah jam mengantuk. Maka cermatkan dalam memilih menu makan siang anda dan hindari makan terlalu banyak. Pada jam ini organ hati akan bekerja lemah, sehingga diperlukan waktu untuk beristirahat.
15.00-17.59
Paru-paru dan jantung akan berkerja secara maksimal pada jam ini. Biasanya suhu tubuh akan mengalami peningkatan secara alamiah, dan sebaiknya dimanfaatkan sebagai waktu untuk berolahraga. Karena kondisi otot juga 6% lebih kuat di sore hari dibandingkan dengan kondisi otot seharian penuh sehingga sangat baik jika melakukan olahraga.
18.00-20.00
Pada jam ini, hati anda sedang berfungsi secara maksimal untuk memproduksi protein guna membersihkan darah dari berbagai zat beracun. Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan terlalu banyak pada malam hari karena pencernaan berkerja tidak sebaik pada siang hari.
21.00-23.00
Bagi anda yang sering tidur larut malam dan bangun lebih siang, ini akan berdampak pada produksi hormon melatonin pada otak. Hormon melatonin pada otak akan lebih mudah di produksi ketika bangun dipagi hari dan tidur sebelum dini hari. Pada jam ini organ limpa akan bekerja sangat kuat dan akan terjadi proses pembuangan racun. Maka sebaiknya anda beristirahat agar memaksimalkan proses detoksifikasi.
Apa dampak
dari terganggunya jam biologis?
Terganggunya jam biologis manusia beresiko terhadap gangguan seperti insomnia, obesitas, diabetes tipe 2, bipolar disorder, depresi, juga gangguan mood. Dampak lain yang mungkin terjadi ialah terganggunya daya tahan tubuh, dikarenakan produksi protein yang diperlukan tubuh sebagai sistem imun tidak berkerja dengan baik.
Pada umumnya fungsi tubuh meningkat pada siang hari dan melemah pada sore hari dan menurun pada malam hari untuk melakukan pemulihan dan pembaharuan (Silaban, 2000; Astard & Rodahl,1986).
Maka dari itu usahakan untuk menepati aktivitas sesuai jam biologis yang sudah diatur oleh tubuh kita. Terganggunya jam biologis manusia beresiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
(Penulis adalah mahasiswa Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatra Utara)