2030 Diperkirakan Cadangan Minyak Bumi Habis

Perlu Dibangun Kesadaran Konservasi Energi

perlu-dibangun-kesadaran-konservasi-energi

Medan, (Analisa). Indonesia diperkirakan kehabisan cadangan minyak bumi pada 2030. Diketahui cadangan minyak bumi Indonesia saat ini hanya sekitar 3,3 miliar barel, sedangkan konsumsi BBM terus meningkat mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari.

Di Sumatera Bagian Utara (Sum­bagut), BBM pada 2018 meningkat sebesar 3,5 persen dibanding 2017.

Agar konsumsi energi lebih efisien, perlu dibangun kesadaran konservasi energi. Untuk itu Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bersama Fakultas Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan seminar bertema “K3 dan Konservasi Energi pada Industri Migas”, di Aula Pascasarjana Teknik Mesin USU, Se­lasa (5/3).

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo, menje­laskan, masyarakat perlu menggunakan energi dengan efisiensi dan rasional. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menimbulkan kesadaran akan konservasi energi. Tentunya tanpa me­ngurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan,” ujarnya.

Pertamina MOR I juga menerapkan konservasi energi dalam operasinya. Di antaranya melalui program peng­gan­tian Refrigerant R-22 dengan Musicool yang lebih ramah lingkungan. Beragam program konservasi energi di MOR I menghasilkan penghematan senilai 890 juta rupiah.

Sementara Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang, menerapkan teknologi mikrohidro untuk pem­bangkit listrik.

Sehingga menghasilkan penghema­tan energi listrik sebesar 1.095 kWh per enam bulan. “Pertamina juga me­ngembangkan Energi Baru dan Terba­rukan (EBT).

Sebagai alternatif energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Ini men­dukung gerakan pemerintah mengu­rangi emisi karbon sebanyak 17 persen pada tahun 2030,” lanjut Roby.

Melalui seminar ini para mahasiswa dan mahasiswi pun dapat mengenal pentingnya Kesehatan dan Kesela­matan Kerja (K3). Sehingga para calon tenaga kerja ini  nantinya dapat mem­praktikkannya dalam kegiatan sehari-hari.

Astisten Manager HSSE Operation, Ruli Handoko, menambahkan, dengan menerapkan K3 dapat meningkat­kan produktivitas kerja. “Pengawasan K3 sangat penting dilakukan semua pihak, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja. Kesadaran akan pentingnya K3 ini yang ingin kami tularkan pada ma­hasiswa USU,” ujar Ruli.

Nadya, mahasiswi Teknik Mesin USU mengatakan seminar ini sangat menarik. "Pemaparan yang diberikan oleh Pertamina sangat menarik.

Saya jadi tahu bahwa Pertamina sebagai perusahaan energi negara juga me­ngem­bangkan EBT yang lebih ra­mah lingkungan," tutup Nadya. (dn)

()

Baca Juga

Rekomendasi