Master Supandi Kusuma Buka Kejurda Wushu Sumut

master-supandi-kusuma-buka-kejurda-wushu-sumut

Medan, (Analisa). Tokoh Wushu Nasional Mas­ter Supandi membuka Kejurda Wushu Sanda Pra Yunior, Yunior dan Senior 2019 di Sekolah Cinta Budaya Jalan Williem Iskander Kompleks MMTC, Jumat (8/3) sore.

Pembukaan Kejurda ditan­dai de­ngan pemukulan gong oleh Master Supandi, disak­si­kan Ketua Umum KO­NI Su­mut John Ismadi Lubis, Wakil Ketua I Prof Agung Sunarno, Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song, Wakil Ketua H Saki­ruddin, Sekum Heriyanto, Benda­hara Sujito Sukirman, Ketua Panpel Kejurda Harian­to serta para pengu­rus dan pimpinan Wushu Kota Kabu­paten se-Sumut.

Master Supandi Kusuma tidak ba­nyak menyampaikan pesan. Na­mun dari sorot mata dan se­nyuman­nya, penyan­dang gelar DAN VIII Wushu In­ternasional yang meletak­kan pondasi pembangunan wushu Sumut dan nasional ini, ter­kesan bersukacita melihat Kejurda Wushu Sumut 2019 diikuti hingga 225 atlet dan oficial dari 12 Pengcab WI se-Sumut.

Rasa sukacita Master Supandi Kusuma juga ter­gam­bar kehadiran beliau yang terus menyaksikan pertandingan hingga partai terakhir penyi­sihan hari pertama Jumat kemarin (47 partai).

Andalan Sumut

Sebelumnya Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis dalam sam­butannya menyampaikan wu­shu meru­pakan salah satu andalan dan harapan Sumut even olahraga nasional.

Wushu selalu mengharum­kan nama Sumut. Sejak PON 2004 Palembang, 2008 Kaltim, 2012 Riau dan 2016 Jabar, Wushu tetap me­nyum­bang medali emas terba­nyak bagi kontingen Sumut.

“Pada PON 2016 di Jawa Barat, wushu Sumut tampil sebagai juara umum, dengan raihan sembilan emas. Dari sembilan emas itu, lima disumbangkan dari nomor sanda.

"Dari delapan atlet sanda yang tampil di PON 2016, semuanya me­raih medali. Ini menunjukkan wushu meru­pakan harapan terbesar Sumut di masa mendatang,” ujarnya.

Berbagai torehan prestasi ini, membuat Sumut menjadi ba­rometer wushu nasional. Dan ini semua tidak lepas da­ri peranan, bantuan dan ker­ja keras Master Supandi Ku­suma.

“Sudah tiga kali PON, sejak 2008, saya selalu meminta bantuan kepada Master Su­pan­di. Dan beliau tetap mem­­beri banyak medali buat Su­mut. Kini tugas kita bagai­mana mem­balas kebaikan Master Supan­di, dengan tetap membuat Wushu Sumut berprestasi,” ujar John.

Saat ini, enam atlet wushu asal Su­mut dipanggil men­jalani pelatnas menghadapi SEA Games 2019. Ia berharap mereka nanti bisa memberi yang terbaik bagi Kontingen Merah Putih.

Ketua Pengprov WI Sumut Darsen Song menambahkan, kejur­da ini bertujuan untuk menjaring atlet potensial. Even ini merupakan seleksi menghadapai Kejurnas Pra PON di Bangka Belitung, Juni men­datang. "Sedangkan untuk Yunior dipersiapkan menghadapi PON 2024 saat Sumut menjadi tuan ru­mah," ungkapnya.

Darsen mengaku bangga, karena pe­serta kejurda kali ini cukup mem­bludak. Hampir semua kelas diikuti semua daerah. "Ini merupa­kan hasil kerja keras kepengurusan sebelum­nya di bawah kepe­mimpin­an Master Supandi Kusuma. Kami hanya meneruskan," sebutnya.

Untuk itu, Darsen meminta kepa­da kabupaten/kota untuk lebih serius membina atlet, sehingga wushu tetap menjadi primadona bagi Su­mut. Dia juga meminta kesedian Master Supandi Kusuma untuk terus mendukung kepengu­rusan sekarang ini. "Kami mengharapkan dukungan Master Supandi Kusuma, sehingga wushu Sumut terus berkibar," harapnya.

Sebelumnya Ketua Panpel Ha­rian­to melaporkan, Kejurda yang akan berlangsung hingga Minggu (10/3) diikuti 225 atlet, pelatih dan official dari 12 kabupaten/kota.

Adapun daerah yang ambil bagian, yakni Asahan, Karo, Medan, Tanjungbalai, Lang­kat, Sima­lu­ngun, Deliserdang, Humbang Hasundutan, Pematangsiantar, To­ba Samo­sir, Samosir dan Tapanuli Uta­ra.

Kejurda mempertan­dingkan tiga kategori, yakni pra yunior, yunior dan senior. (mp)

()

Baca Juga

Rekomendasi