
Medan, (Analisa). Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan mengapresiasi dedikasi Master Supandi Kusuma dalam mengembangkan prestasi olahraga wushu di Indonesia hingga atlet-atlet wushu Indinesia punya prestasi tingkat dunia. Itu sebabnya, saat dua atlet wushu Indonesia asal Medan, Harris Horatius dan Wilbert Senjaya berkuliah di UNPRI, pihak UNPRI mengaku sangat bangga.
"Kami bisa sesuaikan jadwal bertanding dan berlatih mereka dengan jadwal kuliah agar tidak menimbulkan masalah," ujar Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UNPRI, Dr. Tommy Leonard, SH, M.Kn, saat bersama Rektor UNPRI, Dr. Krismis Novalinda Ginting, M.Kes, Wakil Rektor III, Said Rizal, MA, dan Kaprodi Farmasi Klinis, Razoki S.Si, M.Kes, menerima kunjungan Pemimpin Perusahaan Analisa, Sujito Sukirman yang didampingi J Anto, redaktur serta penulis buku Biografi Supandi Kusuma, Jumat (12/4).
Kunjungan dilakukan dalam rangka penyerahan 4 eksemplar buku Biografi Supandi Kusuma, Totalitas Pengabdian, ke Perpustakaan UNPRI. Sujito Sukirman menjelaskan buku tersebut berisi perjalanan kisah Master Supandi Kusuma dalam mengembangkan dan membina prestasi olahraga wushu di tanah air.
Selama tiga kali terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) antara tahun 2005 - 2017, Supandi Kusuma dinilai sukses menjadikan wushu dari cabang olahraga tidak populer menjadi cabor andalan dan kebanggaan. Tercatat ada 98 emas, 96 perak dan 114 perunggu yang berhasil direbut para atlet wushu Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.
Sujito Sukirman berharap kehadiran buku tersebut dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan mahasiswa UNPRI tentang sejarah dan perkembangan olahraga wushu di Indonesia, juga gaya kepemimpinan Supandi Kusuma dalam membina atlet dan menjadikan PB WI sebagai organisasi olahraga modern.
Sejak 2017, sekalipun tak lagi duduk sebagai pengurus PB WI, Supandi Kusuma tetap terlibat dalam pembinaan atlet Wushu Sumut, ujarnya
Dilakukan tulus hati
Tommy Leonard memuji dedikasi yang dilakukan Supandi Kusuma pada olahraga wushu. Semua itu bisa terwujud karena Supandi Kusuma melakukan pembinaan dengan tulus hati. Ia juga pernah mendengar testimoni dari mahasiswanya, yang juga atlet wushu, Harris Horatorius tentang dedikasi Supandi Kusuma.
Untuk melatih Lindswell Kwok agar makin matang teknik permainannya, Supandi Kusuma pernah mendatangkan pelatih taiji langsung dari Tiongkok, khusus untuk melatih Lindswell Kwok. Atlet dan pelatih itu berlatih dan tinggal di Bali selama kurang lebih dua minggu.
Supandi Kusuma tak menyoal biaya. Semua dilakukan semata demi kecintaannya terhadap wushu dan agar atlet yang dilatih dan dibinanya bisa mnjadi atlet yang terbaik.
"Itu sebabnya, Harris Horatorius bilang bahwa ia tak mau pindah dari Medan, sekalipun ada tawaran gaji menggiurkan untuk pindah ke sasana wushu lain,," tutur Tommy Leonardus yang memuji Harris Horatous sebagai atlet yang tahu wude.
UNPRI sendiri menurut Tommy Leonardus membuka peluang bagi para atlet wushu yang berminat melanjutkan kuliahnya ke Program S-2 dengan fasilitas beasiswa dari universitas.
Kemungkinan untuk membuat kegiatan ekstra kurikuler wushu di kalangan mahasiswa UNPRI menurut Tommy juga terbuka, apalagi Harris Horatius sendiri adalah atlet wushu.
"Pokoknya untuk wushu, kita siap dukung," katanya.
Kampus terpadu
Krismis Novalinda Ginting menyebut UNPRI saat ini memiliki mahasiswa sekitar 11.000 orang. Sementara program studi yang ada berjumlah 40. Saat ini bangunan kampus yang terintegrasi tengah dalam penyelesaian akhir. Lokasinya terletak di Jalan Sampul. Bangunan 21 lantai itu akan difungsikan sebagai kampus terintegrasi untuk perkuliahan program S-1, termasuk untuk ruang rektorat, administrasi, kantin, aula mahasiswa, area, parkir dan lain-lain.
"Akhir tahun 2019, kita rencanakan sudah bisa dioperasionalkan," ujar Tommy Leonard. Sementara gedung yang ada di Jalan Sekip akan difungsikan untuk perkuliahan program Pascasarjana.
Riset anti penuaan
Sebagai perguruan tinggi yang konsen dengan program penelitian, UNPRI berharap surat kabar seperti Analisa bisa berperan untuk menyemaikan hasil-hasil riset yang dilakukan civitas akademika. Menurut Krismis Ginting salah satu riset yang kini serius dikembangkan para dokter di Fakultas Kedokteran UNPRI adalah riset tentang anti aging (anti penuaan) atau peremajaan kulit.
Sudah ada dua hasil riset yang berguna, membantu peremajaan kulit. Pertama pemamfaatan kulit buah naga yang mengandung anti oksidan dan bisa dimanfaatkan untuk sayu ran. Kedua ekstrak kulit apel untuk cream wajah yang berfungsi membantu penuaan kulit. Riset itu melibatkan para dokter yang rata-rata adalah dokter ahli.
"Karena nilai kegunaan riset itu bisa mengedukasi masyarakat, UNPRI berharap Analisa bisa bantu menyosialisasikannya dengan bahasa jurnalistik yang mudah dipahami pembaca," tambah Tommy Leonard. Termasuk hasil seminar-seminar internasional yang membahas isu-isu kontemporer yang diadakan UNPRI. (ja)