Vladivostok, (Analisa). Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un bertemu empat mata untuk pertama kalinya, Kamis (25/4), dengan bersumpah akan mengupayakan hubungan lebih erat ketika mereka menghadapi pengaruh Amerika Serikat (AS).
KTT di kota Vladivostok, Rusia Paling Timur diadakan dengan Kim yang terlibat dalam ketegangan nuklir dengan Washington dan Putin mengajukan Moskow sebaghai pemain dalam masalah global lainnya.
Kedua pemimpin berjabat tangan dan tersenyum ketika mereka bertemu dan memberikan pernyataan singkat.
Pertemuan bersejarah antara Putin dan Kim Jong-Un digelar di sebuah ruang konferensi di kompleks Far Eastern Federal University Rusia di Vladivostok pada Kamis siang waktu setempat.
Putin berharap pertemuan ini bisa membahas peningkatan hubungan ekonomi kedua negara. "Terkait hubungan bilateral, kita punya banyak hal yang harus dilakukan untuk memperkokoh hubungan ekonomi," ujarnya.
Dalam pernyataannya, Kim Jong-Un mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan hubungan Korut dan Rusia yang telah terjalin sejak lama. Kim Jong-Un tiba di Vladivostok sehari sebelumnya dengan kereta kebanggaannya dari Korut.
Pertemuan antara Putin dan Kim Jong-Un memberikan kesempatan bagi Korut untuk mencari dukungan Rusia dan mengupayakan pencabutan sanksi-sanksi yang melukai perekonomiannya.
Sementara bagi Rusia, pertemuan ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan ke dunia bahwa pihaknya juga bisa menjadi pemain diplomatik global.
Pemimpin Korut itu pada Kamis mengatakan bahwa puncak pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin akan membantu mengevaluasi isu semenanjung Korea dan menyelaraskan sikap mereka.
Kim dan Putin bertemu dalam KTT, yang belum pernah terjadi sebelumnya, di Kota Vladivostok di Rusia, tempat Kim akan meminta dukungan dari pemimpin Rusia saat pembicaraan nuklir antara Korut dan AS tidak menentu.
Putin mengatakan kepada Kim bahwa dirinya menyambut upaya Korut untuk meningkatkan hubungan dengan AS. (AFP/es/Ant/Rtr)