
Oleh: Rhinto Sustono. KECACATAN pada sebentuk akik tidak selamanya menjadi sesuatu yang buruk. Adakalanya, salah memotong bongkahan batu alami justru mendatangkan keberuntungan. Misalnya akibat salah potong malah muncul fenomena lain, soal warna, menyangkut tingkat kekerasan, hingga mungkin mewujudkan ilustrasi gambar menarik pada batu fosil.
Bukan tidak mungkin pula, akibat salah potong titik terbaik pada sebentuk akik justru muncul. Namun memang berbeda dengan beberapa jenis akik yang memang saat ditemukan sudah berbentuk mata cincin. Sebab tidak jarang, akibat fenomena alam, pencari akik menemukan sebentuk mata cincin utuh yang hanya tinggal diberi ring pengikatnya.
Persoalan warna, bentuk, dan ragam jenis akik memang tidak selamanya khas. Ada banyak ditemukan kemiripan sifat dari beberapa jenis akik. Baik dari warnanya maupun kekerasannya. Namun akan sangat berbeda jika kita melihat akik jenis combong.
Batu combong memang khas nusantara. Namanya cukup populer di masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena bentuknya yang unik, namun juga karena masyarakat kita memang mengenal batu combing dari kemnfaatannya. Batu ini dikenal memiliki kekuatan mistis yang berpengaruh pada pemiliknya.
Secara fisik, batu combong terlihat berbeda dengan jenis batu lainnya karena memiliki lubang alami di bagian tengahnya, tembus dari atas ke bawah. Konon, lubang dalam batu ini dihuni mahluk yang tidak dapat dijelaskan secara logika.
Lubang pada jenis batu ini umumnya dijumpai pada akik jenis cempaka sulaiman, garut, kecubung, dan lainnya. Namun bagi yang tidak jeli, banyak yang tertipu saat membeli varian combong. Sebab di pasaran banyak batu jenis ini yang sengaja dilubangi.
Jenis batu combong bisa dari jenis akik apa saja. Membingungkan bukan? Begini, setiap jenis batu bisa saja memiliki lubang. Nah batu yang lubang alaminya tembus saat dibentuk sebagai mata cincin atau perhiasan lainnya inilah kemudian disebut sebagai batu combong. Jadi ada batu combong dari jenis batu sulaiman, ada dari jenis kecubung, dan ada juga dari jenis lainnya.
Konon bentuk lubang pada jensi batu ini menunjukkan kekhasan energinya. Sebab tidak semua combong berlubang alamiah yang tembus di kedua sisinya.
Menelaah asal-usul batu bolong atau combong ini, biasanya terdapat pada jenis batu akik dengan kekerasan 5 skala mohs atau batu yang terbentuk dari cadas dan banyak ditemukan di aliran air seperti sungai atau lereng. Sifat batu dengan bahan cadas mudah retak atau pecah karena unsur mineral dan molekulnya gak terikat secara kuat. Warna yang dihasilkan bisanya oranye berpadu dengan kuning, seperti batu jenis kenanga.
Ciri khas seperti tersebut tadi dilihat dari ruas batunya, misalnya pada batu sulaiman, jenis batu air widuri yang memiliki sedikit serat di dalamnya, namun ada pula yang hitam pekat seperti batu yaman.
Untuk mematikan keaslian batu combong ini, biasanya terkesan berat, ada serabut atau serat dalam batunya, keberadaan atau kondisi lubangnya alami tidak seperti dibor atau sengaja dibuat berlubang. Pada sisi luar lubangnya biasanya kasar, tajam dan lancip akibat terkikis air.
Keaslian yang juga membuat harganya melambung, bisa dikenali dengan semakin kecilnya lubang alami yang terbentuk, bahkan bisa sekecil jarum pentul.
Batu combong menjadi batu akik yang tergolong mahal dan paling banyak di cari para pencinta dan kolektor. Soal ragamnya, ada jenis batu akik cobong wulung, akik combong anggur, akik combong madu, akik combong cempaka, dan banyak lagi lainnya.