
Medan, (Analisa). Pertina Sumut merasa bangga atas prestasi yang para petinju andalannya di kejuaraan tinju internasional Piala Bupati Pariaman 2019, 25 Maret-1 April lalu.
Ketua Pengprov Pertina Sumut, Ir Romein Manalu mengungkapkan, pada event tinju amatir yang diikuti peserta dari Malaysia dan Singapura, petinju Sumut Saroha Tua Lumbantobing dinobatkan sebagai petinju terbaik atau The Best Boxer.
Didampingi pelatih tinju Sumut, Benget Simorangkir, Ir Romein Manalu di Pusdiklat Pertina Medan di Perumnas Martubung Medan, Rabu (3/4) malam, menyatakan puas dengan penampilan Saroha, setelah petinju asal Taput ini mengalahkan petinju Malaysia Muhammad Khairul di partai final sehingga ia merebut medali emas.
"Apalagi dari informasi yang kita dapat Mohammad Khairul adalah salah satu petinju yang pernah memperkuat Timnas Tinju Malaysia," kata Romein.
Dalam babak semifinal, sebelumnya Saroha juga gemilang mengatasi petinju Singapura yang kualitasnya tak kalah bagus dari petinju Malaysia yang jadi lawan Saroha di final. Penampilan menjanjikan juga ditunjukkan petinju asal Kisaran Frans Rosevelt Hutajulu yang memberi perlawanan berimbang terhadap petinju juara SEA Games asal Singapura di semifinal.
Selain medali emas Saroha, Sumut juga mampu memboyong empat medali perak yang dipersembahkan Daud Delahoya (60kg), Abu Sofyan (56kg), Daniel Pasaribu (81kg) dan petinju wanita Mutiara (51kg).
Selain itu Sumut juga memperoleh lima perunggu disumbangkan Kahfi Ichwan Batubara (75kg), Harianto Tobing (52kg), Frans Roosevelt Hutajulu (49kg), Rahman Husein (64kg) dan Lutfi Lisandri (48kg).
Agenda lain yang penting adalah Porprovsu. Namun, dikatakan dalam penentuan atlet tinju Sumut ke Pra PON Wilayah Barat, tidak hanya berdasarkan hasil Porprovsu saja, tetapi dievaluasi secara komprehensif berdasarkan perkembangan kemampuan. "Sebab, rencananya sebelum tampil dalam Pra PON tim tinju Sumut juga akan dipertajam persiapannya dengan melakukan training camp di Thailand," tambah Romein Manalu. (fp)