Tanaman-tanaman Paling Mematikan di Dunia

tanaman-tanaman-paling-mematikan-di-dunia

TIDAK hanya hewan yang dapat mematikan bagi manusia, ternyata ada banyak tanaman di dunia yang juga dapat mematikan bagi manusia. Baik karena racun ataupun duri mereka.

Tahukah Anda, tanaman yang mungkin tampak tidak berbahaya justru memiliki racun mematikan bahkan menyebabkan kematian. Berikut beberapa tanaman paling populer dengan racun mematikan:

- Water Hemlock (Cicu­ta maculata)

Tanaman ini dikenal paling mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akarnya mengandung senyawa beracun yang disebut cicutoxin. Sebagian besar racun terkonsentrasi di akar.

Jika termakan, dampaknya kejang yang menyakitkan, kram perut, mual, dan kematian sering terjadi. Mereka yang bertahan hidup sering menderita amnesia atau tremor cukup lama.

- Deadly Nightshade (Atropa belladonna)

Tanaman tahunan dari keluar­ga tomat Solanaceae ini terdapat di Eropa, Afrika Utara dan Asia Selatan. Menurut legenda, tentara Macbeth dari Skotlandia mera­cuni orang-orang Denmark yang menyerang negara mereka, dengan memberi makan dan minum serupa anggur yang dibuat dari buah belladona.

Tanam­an ini mengandung atropin dan skopolamin pada batang, daun, buah, dan akar yang menyebabkan kelumpuhan di otot tubuh yang tidak disengaja, termasuk jantung. Bahkan, kontak fisik dengan daun dapat me­nye­babkan iritasi kulit.

- White Snakeroot (Age­ra­tina altissima)

Nama taksonomi sebelumnya adalah Eupatorium rugosum. Tanaman beracun asli Amerika utara ini mengandung tremetol. Tanaman ini tidak membunuh manusia secara langsung, karena masuk ke tubuh melalui ternak.

Jika ternak meng­onsumsi ta­naman ini, kemudian ternak ter­sebut dimakan atau diambil susu­nya, racun tersebut ikut masuk ke tubuh. Banyak yang meyakini bahwa ibu Abraham Lincoln, Nancy Hanks, meninggal karena penyakit susu yang disebabkan tanaman ini.

- Kacang Polong Rosary/Mata Kepiting (Abrus pre­catorius)

Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Bijinya mengandung lectin khusus yang disebut abrin.Jika termakan akan menyebabkan demam, mual, mengeluarkan busa, disfungsi gula darah dan juga kejang-kejang.

Lalu, menyerang ginjal, kan­dung kemih, pendarahan retina, dan luka dalam yang menyebar. Seperti ricin, abrin mencegah sintesis protein dalam sel dan dapat menyebabkan kegagalan organ dalam empat hari.

- Oleander (Nerium olean­­der)

Tanaman semak ini digunakan sebagai hiasan. Meski umum sebagai tanaman pagar dan hias, namun semua bagiannya berba­haya dan mengandung glikosida jantung mematikan yang dikenal sebagai oleandrin dan neriine. Jika dimakan, oleander dapat menye­babkan muntah, diare, denyut nadi yang tidak menentu, kejang, koma, hingga kematian. Bahkankontak fisik dengan daun dan getahnya menebabkan iritasi kulit.

- Rambut Singa (Aconi­tum napellus)

Di masa lalu, tanaman ini digu­nakan sebagai racun untuk men­cemari pasokan air musuh. Racunnya disebut alkaloid pseu­da­conitine, yang digunakan orang-orang Ainu Jepang di ujung panah mereka untuk berburu hewan.

Monkshood dapat tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat (AS). Karena semua ba­giannya beracun, penanganannya harus hati-hati. Kontak kulit dapat menyebabkan mati rasa semen­tara dan anak-anak yang meme­gang umbinya jangka panjang dapat menyerap alkaloid.

- Bunga Terompet (Brug­mansia)

Tanaman terompet malaikat ini disebut juga bunga terompet karena bentuknya yang menyeru­pai terompet. Bunganya mengan­dung hallucinogen, zat yang dapat menyebabkan seseorang menga­lami halusinasi. Jika overdosis, bisa menyebabkan kematian.

- Cemara Inggris (Taxus baccata)

Pohon hijau rimbun ini umum ditemukan di Eropa, Afrika Barat laut, dan Timur Tengah. Seluruh bagian tubuhnya beracun, kecuali kulit buah yang biasanya dimakan burung. Di masa lalu, daun dan biji buahnya sering dipakai untuk bunuh diri. Racun utamanya adalah taxine atau taxane, pemicu serangan jantung. (mbc/tpc/bms/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi