Oleh: drg. Darius Pranajaya Ongko, Sp.Perio
Apakah Anda pernah mengalami gusi berdarah? Gusi Anda mudah berdarah ketika menyikat gigi terutama saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Hal ini tentu sangat mengganggu penderitanya. Di sisi lain, gusi berdarah bisa juga menjadi pertanda kondisi kesehatan yang perlu Anda periksakan ke dokter.
Berikut ini adalah beberapa penyebab gusi sering berdarah, di antaranya:
1. Kebiasaan menyikat
gigi yang tidak tepat
Gusi berdarah dapat disebabkan oleh beberap kebiasaan yang tidak tepat saat menyikat gigi seperti jarang menyikat gigi atau menyikat gigi yang terlalu keras. Jarang menyikat gigi akan menyebabkan penumpukan plak atau sisa makanan di permukaan gigi yang kemudian akan mengeras membentuk karang gigi.
Penumpukan plak pada gigi akan meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada gusi yang biasanya ditandai dengan gusi berdarah. Menyikat gigi dengan bulu sikat yang keras juga dapat menyebabkan gusi berdarah.
2. Gingivitis (radang pada gusi)
Bila plak gigi menumpuk dan tidak segera dibersihkan maka akan menyebabkan bakteri berkumpul dan menyebabkan peradangan pada gusi dan mudah berdarah. Keadaan ini biasanya disebut gingivitis.
Gingivitis sering dibiarkan oleh penderitanya karena biasanya keadaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menunjukkan gejala apapun selain perdarahan pada gusi. Oleh karena itu, kadang kita dapat melihat adanya noda darah pada sikat gigi atau pada saat kita membuang ludah saat berkumur.
Gingivitis yang tidak diobati akan berkembang menjadi peradangan yang lebih serius yang dikenal sebagai periodontitis. Periodontitis merupakan peradangan yang ditandai dengan kerusakan jaringan gusi dan tulang di sekitar gigi sehingga menyebabkan gigi goyang.
Gingivitis dan periodontitis merupakan penyebab utama tanggalnya gigi/copotnya gigi pada orang dewasa. Sebenarnya gingivitis ini dapat diperbaiki dan dihindari dengan melakukan pembersihan gigi dan rongga secara tepat di kehidupan sehari-hari dan juga melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan minimal 6 bulan sekali.
3. Stress
Tingkat stress yang tinggi dapat memegaruhi kesehatan mulut dan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh rentan melawan infeksi dan menghambat penyembuhan.
4. Kehamilan
Pada wanita hamil sering mengalami pembengkakan gusi dan gusi berdarah saat menyikat gigi yang biasanya terjadi pada trimester kedua. Perubahan hormon selama kehamilan dapat mengubah respon tubuh terhadap bakteri penyebab peradangan gusi.
Pemeriksaan gigi rutin ke dokter sebelum dan selama kehamilan serta cara menyikat gigi yang tepat dapat membantu mencegah masalah peradangan gusi menjadi lebih buruk sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi seperti preeklampsia dan kelahiran prematur.
5. Merokok
Perokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai macam permasalahan gusi seperti periodontitis. Asap dari rokok dapat meninggalkan plak dan stein pada permukaan. Zat-zat tersebut dapat memperparah peradangan gusi. Kekebalan tubuh pada perokok juga lebih rentan mengalami infeksi dan menghambat penyembuhan.
6. Kondisi kelainan lainnya
Penyebab lain dari gusi berdarah dapat berasal dari penyakit seperti diabetes, penyakit/kelaian perdarahan (seperti leukemia, trombositopenia, hemofilia), sirosis atau anemia pernisiosa. Kurangnya vitamin K juga dapat menyebabkan perdarahan pada gusi.
7. Kurangnya vitamin C menyebabkan gusi bengkak dan mudah berdarah
8. Menyikat gigi yang terlalu kuat dan tidak tepat sehingga menyebabkan trauma pada gusi
9. Adanya sisa makanan yang masuk ke sela gigi yang sulit dibersihkan
Cara penanganan untuk mengatasi gusi berdarah dalam menjaga kenyamanan saat menjalankan ibadah puasa yakni:
1. Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur.
2. Mengunjungi dokter gigi minimal 1 tahun sekali untuk membersihkan karang gigi
3. Kendalikan faktor stress
4. Makan makanan yang dengan gizi seimbang saat sahur dan buka puasa, perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, suplemen vitamin C dan D
5. Kurangi merokok
6. Menggunakan sikat gigi yang lembut
7. Kurangi makanan yang terlalu dingin, terlalu panas dan pedas.