London, (Analisa). Pasaran komoditas global merosot dipicu oleh sengketa perdagangan antara AS dan Tiongkok yang terus meningkat. Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar dan mulai diberlakukan pada Jumat pekan lalu.
Di AS, Dolar AS beringsut lebih rendah karena pasar masih menunggu hasil perundingan perdagangan AS-Tiongkok, dengan pasar berharap bahwa negosiasi perdagangan kedua negara dapat membuat kemajuan. Pada Jumat pekan lalu, negosiator top dari dua negara ekonomi terbesar dunia itu melangsungkan perundingan perdagangan di Washington.
Sebelumnya, Trump mengancam penaikan tarif karena menurutnya Tiongkok telah mundur dari beberapa komitmen perdagangan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dengan pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat ditolerir.
Di Eropa, kekhawatiran perdagangan AS dan Tiongkok yang terus meningkat memaksa pembuat kebijakan AS untuk menurunkan suku bunga di Federal Reserve AS (Fed).
Athanasios Vamvakidis, ahli strategi Valas di Bank of AmericaMerrill Lynch mengatakan, jika Tiongkok melakukan tarif balasan sebagai tanggapan dari kenaikan tarif Trump, maka ancaman perdagangan global akan memengaruhi ekonomi AS dan meningkatkan peluang penurunan suku bunga Fed.
Perkembangan pasaran beberapa komoditas utama di pasar internasional pekan lalu, dapat disimpulkan sebagai berikut:
E M A S
Pasaran: Menguat. Harga emas naik tipis menuju kenaikan mingguan didukung oleh kekhawatiran baru seputar perundingan perdagangan AS-Tiongkok setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar yang mulai diberlakukan pada Jumat pekan lalu. Afshin Nabavi, Wakil Presiden Senior di MKS SA mengatakan, ketegangan di Timur Tengah dan sengketa perdagangan AS-Tiongkok juga turut mendukung momentum kenaikan harga emas.
Di London, harga ditutup $1.287,10 per ounce Jumat, naik dari $1.278,55 harga sepekan lalu.
Di Comex New York, kontrak Juni 2019 ditutup $1.287,40 per ounce Jumat, naik dari $1.281,30 harga sepekan lalu.
P E R A K
Pasaran: Melingsir. Harga perak membukukan penurunan mingguan kedua berturut-turut dipicu oleh ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang terus meningkat. Pelemahan harga perak juga dipicu oleh aksi ambil untung dan meningkatnya minat terhadap aset berisiko setelah AS-Tiongkok dilaporkan sepakat mengadakan perundingan perdagangan kedua pada Jumat pekan lalu.
Di London, harga spot ditutup $14,74 per ounce Jumat, turun dari $14,90 harga sepekan lalu.
Di New York, kontrak Mei 2019 ditutup $14,79 per ounce Jumat, turun dari $14,98 harga sepekan lalu.
T I M A H
Pasaran: Merosot. Harga timah terbebani oleh prospek ketidakpastian negosiasi perdagangan AS-Tiongkok. Meski para negosiator dari kedua negara sepakat untuk melanjutkan putaran kedua pembicaraan perdagangan pada Jumat, Presiden AS Donald Trump tetap melanjutkan penaikan tarif atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar tepat di akhir perundingan. Akibatnya, prospek permintaan yang tidak pasti dari Tiongkok, negara dengan pengguna timah terbesar dunia, memberi dampak cukup signifikan pada pasaran logam industri ini.
Di LME, kontrak timah tiga bulan ditutup 19.325 per ton Jumat, turun dari 19.375 harga sepekan lalu.
Di pasar timah Kuala Lumpur, harga spot ditutup $19.240 per ton Jumat, turun dari $19.400 harga sepekan lalu.
MINYAK MENTAH
Pasaran: Menguat. Harga minyak beringsut naik meski kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump atas barang impor Tiongkok senilai US$200 miliar telah dimulai pada Jumat pekan lalu, yang semakin meningkatkan ketegangan perdagangan dua ekonomi terbesar dunia itu.
Lonjakan harga didukung oleh pasokan yang lebih ketat di tengah penurunan produksi berkelanjutan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela. Selain itu, upaya OPEC untuk mengurangi pasokan guna mengurangi persediaan minyak global juga turut mendukung kenaikan harga.
Pasar telah didukung oleh ekspektasi bahwa permintaan minyak akan naik pada 2019, dengan Administrasi Informasi Energi AS memproyeksikan permintaan global untuk minyak akan naik 1,4 juta barel per hari tahun ini.
Di London, kontrak Brent untuk April 2019 ditutup menjadi $70,84 per barel Jumat, naik dari $70.08 harga sepekan lalu.
Di New York, kontrak New York Merchentile Exchange untuk April 2019 ditutup $62,13 per barel, naik dari $61,40 harga sepekan lalu.
K A R E T
Pasaran: Melonjak. Harga karet meningkat pada Jumat mengakhiri penurunan terbesar pada hari sebelumnya didukung oleh peningkatan penjualan dalam bisnis ban, khususnya volume penjualan dalam bisnis ban kendaraan komersial yang terus mengalami tren positif.
Namun, harga karet berpotensi melemah dipicu oleh ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok. Pada Jumat pekan lalu, negosiator top kedua negara mengakhiri sesi pembicaraan perdagangan pertama mereka tanpa kesepakatan, dengan Presiden AS Donald Trump tetap melanjutkan ancaman kenaikan tarif senilai US$200 miliar atas barang impor Tiongkok.
Di Tokio, kontrak benchmark Mei 2019 ditutup 195,0 yen/kg pada Jumat, naik dari 187,1 harga sepekan lalu.
Di Thailand, STR-20 Mei 2019 ditutup $1,58/kg, naik dari $1,57 harga sepekan lalu.
Di Malaysia, SMR-20 untuk Mei 2019 ditutup 150,00 US sen/kg, naik dari 152,00 harga sepekan lalu.
Di Indonesia, SIR-20 April 2019 ditutup 149,00 US sen/lb, naik dari 154,00 US sen sepekan lalu.
K O P I
Pasaran: Melingsir. Harga kopi beringsut lebih rendah dipicu oleh penurunan harga kopi domestik Vietnam ke level terendah dalam enam tahun pada Kamis.
Seorang pedagang yang berbasis di Highlands mengatakan, kekhawatiran baru tentang perang perdagangan antara AS dan Tiongkok dan penjualan yang kuat dari Brazil telah mendorong turunnya harga kopi robusta global.
Di London, kontrak Robusta Juli 2019 ditutup $1.345,0 per ton Jumat, turun dari $1.364,0 harga sepekan lalu.
Di New York, kontrak Arabika Juli 2019 ditutup $90,85 per ton Jumat, turun dari $91,55 harga sepekan lalu.
K A K A O
Pasaran: Merosot. Harga kakao beringsut lebih rendah karena pasokan yang berlebih di pasar memengaruhi harga. Namun, para trader mengatakan harga kakao akan kembali menguat mengingat harga murah tentu akan meningkatkan permintaan pasar. Selain itu ada banyak kondisi yang tidak dapat diprediksi ke depan yang dapat memengaruhi pasokan biji kakao dunia seperti anomali iklim dan kondisi dalam negeri produsen kakao yang dapat mempengaruhi pasokan kakao.
Di London, kontrak Juli 2019 ditutup £1.721,00 per ton Jumat, turun dari £1.798,00 harga sepekan lalu.
Di New York, kontrak Juli 2019 ditutup $2.336,00 per ton Jumat, turun dari $2.374,00 harga sepekan lalu.
G U L A
Pasaran: Melemah. Harga gula merosot dipicu oleh pasokan yang membanjiri pasar diluar perkiraan. Industri gula global tertekan dengan melambatnya pertumbuhan konsumsi sehingga mendorong harga turun ke level terendah. Alexandre Luneau, wakil presiden eksekutif Tereos, perusahaan produk gula terbesar kedua di dunia, mengatakan bahwa gula merupakan produk makanan yang alami, sehat dan lezat.
Namun, kekhawatiran yang muncul setelah kampanye anti-obesitas di banyak negara yang menargetkan konsumsi gula turut melemahkan permintaan terhadap komoditas ini.
Di London, kontrak gula putih untuk Agustus 2019 ditutup $324,70 per ton Jumat, turun dari $329,60 harga sepekan lalu.
Di New York, kontrak gula mentah untuk Juli 2019 ditutup 11,78 sen per lb Jumat, turun dari 12,23 sen harga sepekan lalu. (AFP/RM/AP/BT/FXS/htb)