
Jakarta, (Analisa). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan tidak mengizinkan pihak maskapai (penerbangan) untuk mengambil tuslah (surcharge).
Tuslah adalah kata serapan dari bahasa Belanda toeslag yang maknanya adalah biaya tambahan. Biaya tambahan ini dikenakan untuk mengkompensasi kenaikan biaya operasi yang dialami maskapai selama peak season dalam hal ini saat musim mudik lebaran.
"Nggak ada tuslah, kita nggak izinkan ada tuslah. (Untuk) maskapai," kata Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (15/5).
Budi Karya menjelaskan, langkah ini dilakukan agar harga tiket pesawat terbang dapat terjangkau masyarakat selama musim mudik Lebaran.
"Ya kita kan lihat bahwa penumpang maskapai ini dalam keadaan berat ya. Jadi kita tidak perkenankan untuk mengambil tuslah," jelasnya.
"Intinya kita berusaha memberi suatu harga yang lebih terjangkau, kalau tuslah mahal lagi," tutup Budi Karya.
Untuk diketahui, biasanya, dari tahun ke tahun maskapai selalu mengenakan tuslah untuk bisa menutup kenaikan biaya produksi saat peak season.
Kenaikan biaya operasi maskapai terjadi karena maskapai harus mengeluarkan uang ekstra untuk tunjangan hari raya (THR) karyawannya. Selain itu ada komponen lain yang menyebabkan kenaikan biaya operasi maskapai.
Untuk menutup kenaikan biaya operasi itu, maskapai biasanya memberlakukan tuslah di luar harga tiket. Maskapai penerbangan serta agen penjualan tiket pun biasanya wajib menginformasikan besaran tarif tuslah yang mereka terapkan.
Turun Hari Ini
Sementara itu, janji Menhub Budi Karya Sumadi akan menurunkan tarif tiket pesawat berkisar 12-16% mulai Rabu (15/5) tidak terwujud. Diharapkan, penurunan tarif pesawat baru direalisasikan Kamis (16/5) hari ini. Sebab, Surat Keputusan (SK) yang menjadi payung hukum penurunan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat terbang baru akan keluar Rabu malam.
"Belum, belum (keluar). (Malam ini keluarnya) Iya," ujar Budi Karya di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Rabu (15/5).
Dengan begitu, kata Budi Karya, maka harga tiket pesawat terbang baru akan mengalami perubahan atau penurunan esok hari, atau 16 Mei 2019 (hari ini, red). "Iya besok (baru turun)" jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana mengatakan Menhub tengah mengurus SK tersebut.
Mudik Gratis Batam-Belawan
Dalam rangka membantu warga yang mudik pada musim Lebaran 1440 H/2019, ada 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan tiket mudik gratis menggunakan kapal laut PT Pelni (Persero) rute Batam-Belawan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro melalui pesan aplikasi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/5) mengatakan, pelayaran mudik gratis Batam-Belawan dilakukan dalam empat jadwal pelayaran, yaitu Sabtu (25/5), Rabu (29/5), Jumat (31/5) dan Minggu (2/6).
"Pilihan kapal laut Pelni sebagai sarana transportasi mudik, menjadikan pelayanan Mudik Bareng BUMN lebih Indonesia, karena dapat melayani rakyat Indonesia ke berbagai pulau di Nusantara," kata Yahya Kuncoro.
Dia menjelaskan, pelayaran mudik gratis menggunakan KM Kelud, pada Senin (27/5) didukung Jiwasraya, Pegadaian dan Jasindo. Keberangkatan Rabu (29/5) didukung Pos Indonesia, Askrindo, Jasa Raharja, Pelindo 1 dan Askrindo.
"Dan pelayaran Jumat (31/5) dari Inalum dan Pelindo 1, terakhir Minggu (2/6) dari Pelindo 1," kata dia.
Disebutkan Kuncoro, masing-masing BUMN membuka pendaftaran mudik gratis secara dalam jaringan. Meski ada juga yag bekerja sama dengan Pelni yang memberikan kesempatan pendaftaran di loket cabang-cabang Pelni tempat keberangkatan di daerah.
Selain Batam-Belawan, mudik gratis bersama BUMN juga menyiapkan pelayaran Tanjung Priok-Batam/Tanjungbalai Karimun, yang didukung Brantas Abipraya, Timah dan Pelindo 2.
Kapal tujuan Batam dan Tanjungbalai Karimun, Kepri itu akan berangkat dari Jakarta pada Minggu (26/5).
Terdapat juga pelayaran dalam Provinsi Kepri, Kijang Bintan-Tarempa, Natuna Sabtu (25/5) menggunakan KM Bukit Raya, yang dibiayai Persero Batam.
Secara nasional, ia mengatakan, peserta Mudik Bareng BUMN 2019 sebanyak 33 perusahaan bertambah dari tahun sebelumnya yang diikuti 24 perusahaan.
Tahun ini, program Mudik Bareng BUMN 2019 memberikan 35.505 tiket kepada masyarakat, bertambah dari tahun sebelumnya, yang melayarkan 19.850 peserta.
Sebelumnya disiarkan, Pelni juga akan menambah frekuensi pelayaran dan kapal untuk rute Belawan-Batam-Tanjung Priok dalam rangka menampung lonjakan penumpang saat musim mudik Lebaran 2019. (Ant)