
RASULULLAH SAW, bersabda: “Allah tidak akan memberikan kepada seseorang lima hal, kecuali Dia menyiapkan baginya lima hal lainnya: Pertama, Allah tidak memberinya rasa syukur kecuali Dia menyediakan untuknya tambahan nikmat. Kedua, Dia tidak memberikan doa pada seseorang kecuali Dia akan mengabulkannya. Ketiga, Dia tidak memberikan pada seseorang istighfar kecuali Dia menyediakan ampunan baginya. Keempat, Dia tidak akan memberikan pada seseorang taubat kecuali Dia menerima taubatnya, dan Kelima, Dia tidak akan memberikan sedekah pada seseorang kecuali Dia menyediakan untuknya penerimanya.
Dari hadis ini, jelas Allah memberikan peluang kepada hamba-Nya untuk: bersyukur, berdoa, beristighfar, bertaubat dan bersedekah. Karena itulah, kita harus untuk melakukan hal-hal yang ada tersebut.
Banyak sekali ayat-ayat tentang orang-orang yang mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan di dalam Firman-Nya, “Jika kamu bersyukur (dengan nikmat-Nya) tentu Aku akan menambahkan nikmat-Ku pada kalian, sebaliknya jika kufur, maka Allah hanya mengingatkan bahwa azabnya sangat pedih. (QS Ibrahim: 7).
Lalu kalau kita bersyukur apa balasannya? Di dalam ayat Ibrahim ini jelas secara nyata Allah menjanjikan bahwa Ia akan menambah nikmatnya itu. Ingat! Janji Allah itu pasti. Sementara janji manusia belum tentu pasti. Jadi Allah menyuruh kita untuk bersyukur, dan Allah beri kenikmatan yang banyak atas syukur kita tersebut.
Kemudia Allah juga menyuruh kita untuk berdoa. Lalu kalau kita sudah berdoa, apa yang kita dapatkan, kita akan mendapatkan permintaan kita tersebut, jika memang telah memenuhi syarat-syarat yang telah Allah gariskan.
Jangan takut doa-doa kita tidak dikabulkan Allah, karena Allah yang menyuruh berdoa, maka yakinlah bahwa doa kita itu akan dikabulkan-Nya.
Allah berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah: 186)
Allah juga menyuruh kita untuk beristigfar (memohon ampun), karena Allah tahu, tidak ada manusia yang tidak berbuat salah dan dosa. Ketika Allah menyuruh kita beristighfar maka Allah pasti akan mengampunkan dosa-dosa kita.
Rasulullah saja, yang dikenal ma’sum selalu beristighfar. Rasulullah Saw bersabda, “Demi Allah sungguh Aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (HR Bukhari).
Jika Rasulul selalu beristighar dan bertaubat sebanyak 70 kali dari sehari, lalu bagaimana dengan kita, yang sudah pasti setiap hari melakukan kesalahan dan dosa kepada Allah, berapa kali kita mengucapkan istighfar?
Kemudia Allah juga menyuruh kita untuk bertaubat. Jika Allah menyuruh kita bertaubat, pasti Allah akan menerima taubat kita.
Rasulullah Saw bersabda, “ Seandainya kalian melakukan dosa hingga mencapai langit, kemudian kalian bertaubat, pasti Dia akan mengampun kannya.
Dan terakhir dari apa yang disabdakan Rasulullah Saw tersebut, bahwa Allah menyuruh kita untuk bersedekah. Berarti Allah juga menyediakan orang yang menerimanya.
Di bulan Ramadan ini juga dikenal sebagai seutama-utama bersedekah, karena itu marilah kita bersedekah kepada orang yang membutuhkannya. Apapun yang kita sedekahkah, pada dasarnya adalah investasi kita untuk akhirat. Bayangkan banyak orang yang mengumpulkan harta namun ia tidak mau bersedekah, dia sama saja dengan menumpuk-numpuk hartanya, dan hartanya tidak akan bermanfaat untuk kehidupannya di akhirat. Tetapi jika ia sedekahkan hartanya tersebut, dan Allah juga telah menyediakan orang-orang yang akan menerimanya, maka sesungguhnya hartanya itu tidak hilang, namun ia simpan, yang akan ia dapatkan kembali pada saat ia berada di akhirat.
Mudah-mudahan sabda Rasulullah ini, bisa memberikan motivasi kepada kita untuk terus melakukan kebaikan-kebaikan di dunia ini. Karena dunia adalah ladang investasi untuk akhirat.