Penghangatan Arktik Picu Kematian Paus Abu-abu

penghangatan-arktik-picu-kematian-paus-abu-abu

Anchorage, (Analisa). Puluhan paus abu-abu telah dite­mu­kan mati di sepanjang West Coast, AS, dalam beberapa pekan belakangan dan sebagian ilmuwan percaya penye­babnya berada jauh di utara di perairan Kutub Utara yang menghangat.

Sebanyak 58 paus abu-abu telah ditemukan terdampar dan mati sepan­jang tahun ini di beberapa tempat mulai dari California sampai Alaska, menurut  National Oceanic and At­mos­­pheric Administration (NOAA).

Temuan paling akhir  ialah satu paus abu-abu yang mati di Turnagain Arm, saluran air kecil yang berhu­bungan dengan gletse di lepas pantai Anchorage --tempat paus abu-abu jarang menjelajah.

"Mereka bergerak ke utara dari lahan musim dingin mereka di Mexico dan tampaknya kehabisan udara," kata Michael Milstein, Jurubicara Fisheries Service di NOAA,  Jumat (17/5).

Ikan paus mati yang diperiksa sejauh ini telah kekurangan gizi, dan hipotesis saat ini ialah hewan tersebut gagal makian cukup tahun lalu di lahan musim panas mereka di Laut Bering dan Chukchi di lepas pantai Alaska, kata Milstein.

Di sana lah mereka melakukan se­ba­gian besar kegiatan makan tahunan mereka dan tempat mereka mengum­pulkan lemak yang mencukupi mereka sampai musim panas tahun depan, kata­nya.

"Orang mengira bahwa sesuatu yang jelas terjadi di sana yang mem­buat ikan paus tidak mem­peroleh cu­kup banyak makanan," kata Mils­tein. "Mengingat bahwa mereka menimbun bobot pada musim panas di sana, kematian tersebut mungkin tak tere­lakkan."

Banyak ikan pau yang mati telah ditemukan di San Francisco Bay dan Puget Sound di lepas pantai Seattle. Hewan itu mungkin singgah di sana untuk mencari makanan, atau mereka "bisa jadi kelelahan dan mereka men­cari tempat untuk istirahat", kata Mistein.

Pertambahan populasi

Peraitran Kutub Utara yang meng­hangat bukan satu-satunya teori mengenai kematian ikan paus tersebut.

Populasi ikan paus abu-abu Eastern North Pacific telah tumbuh sangat banyak, jadi sebanyak 27.000 hewan. "Mereka mungkin bersaing untuk memperoleh makanan," kata Milstein. "Saat bertambah banyak populasi ikan paus, makin banyak pula ikan paus akan mati dari waktu ke waktu," ia menambahkan.

Banyak bukti menunjuk kepada ma­salah makanan di lahan musim panas ikan paus di Acrtic Circle.

Laut Bering dan Chukchi telah sangat hangat sejak 2016, dengan temperatur permukaan air laut menca­pai rekor atau mendekati rekor tinggi dan sangat kurangnya laut es, kondisi yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Es musim dingin pada 2018 di Laut Bering adalah paling rendah dalam catatan yang membentang lebih dari 150 tahun, dan lapisan es pada musim dingin lalu hampir sama rendahnya.

Kekurangan lapisan es laut dan sangat hangatnya temperatur berkaitan dengannya telah ber­kaitan dengan beberapa gangguan di Laut Bering dan Chukchi, termasuk kematian burun dan anjing laut, kata banyak ahli biologi dan ilmuwan iklim.

"Itu mempengaruhi jaringan ma­kan­an dari ganggang sampai udang kecil," kata Rick Thoman, ilmuwan iklim di Alaska Center for Climate Assessment and Policy.  (Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi