Beternak Domba Ladang Amal Menguntungkan

beternak-domba-ladang-amal-menguntungkan

Oleh: Wardika Aryandi

BETERNAK merupakan salah satu jenis usaha di bidang per­tanian, yang cukup menjan­jikan dari segi ekonomi. Selain dianggap kegiatan menye­nang­kan, ternyata berternak mampu memberikan berkah dan keuntungan tersendiri ba­gi siapapun yang serius untuk menggelutinya.

Aktivitas ini, yang sejak 1,5 tahun lalu mulai digeluti Ke­pala Badan Nar­ko­tika Nasi­onal Kabupaten (BNNK) De­­liserdang, AKBP Safwan Khayat, di sela-sela tugas dan kesibukannya se­bagai abdi negara yang fokus me­lakukan pencegahan dan pemberan­tasan kejahatan narkotika.

Di lahan perkebunan kela­pa sawit se­luas 11 rantai, ka­wasan Pasar VI Tan­jung Ma­ngusta, Lingkungan IV, Ke­lu­rahan Tanah Merah, Keca­matan Bin­jai Selatan, Kota Binjai, mantan Ke­pala BNNK Binjai itu membangun lokasi peternakan domba dan kam­bing yang dia beri nama Az Zahra Farm, sesuai dengan nama cucu per­tamanya.

Dari seluruh luas yang ada, sekira lima rantai di antaranya dia sulap menjadi okasi peter­nakan domba dan kambing semi modern. Di tempat itu, sedikitnya terdapat lima kan­dang utama, yang dilengkapi dua pondok is­tirahat, rumah penjaga kandang, pondok pengolahan pakan, dan pon­dok mengaji untuk anak-anak warga warga setempat.

Dari lokasi peternakan yang dibangun sejak akhir 2017 lalu itu, terdapat lebih dari 250 ekor domba dan kam­bing yang dipelihara. Masing-masing domba dan kambing berasal dari jenis morino, etawa, r-sheep, sapok, bulu bakar, sungai putih, barbados, dan dorper.

Secara umum, kondisi kesehatan seluruh domba dan kambing di tempat itu relatif baik. Hal itu cukup menan­da­kan, teknis pemeliharaan, kebersih­an kandang, serta komposisi pakan se­tiap dom­ba dan kambing diper­ha­tikan dengan sangat mendetail.

Menariknya lagi, suasana nyaman ala pedesaan sangat kental terasa bagi siapa saja pengunjung yang datang ke lo­kasi peternakan domba dan kambing ter­kait. Hampir tidak ada tercium aro­ma menye­ngat, yang biasanya muncul dari limbah peternakan.

Kepada Analisa, AKBP Safwan Khayat, yang juga  Pembina Himpu­nan Pengusaha Domba Dan Kambing In­donesia (HPDKI) Sumatera Utara itu, tidak sungkan bercerita pan­jang le­bar terkait latar bela­kang dan ala­sannya mendiri­kan peternakan domba dan kambing semi modern Az Zahra Farm.

“Ceritanya dimulai sejak akhir 2017, ketika saya masih menjabat se­bagai Kepa­la BNNK Binjai,” ungkap kakek dua cucu itu.

Dikatakannya, awal­nya dia  terob­sesi menjadikan sektor pertanian, peri­ka­nan, dan peternakan sebagai sarana men­jalankan program ketahanan, ma­sya­rakat dan menyediakan lapa­ngan pekerjaan bagi para mantan pecandu nar­kotika di Kota Binjai.

Apalagi menurutnya, bi­dang per­tanian, perikanan, dan peternakan me­rupakan bidang usaha yang potensial dalam menjamin pertumbuhan eko­nomi di daerah, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

“Jadi, yang terlintas dalam pemikir­an saya saat itu, pe­ternakan domba dan kambing   solusi yang cukup tepat dalan menjalankan program pem­binaan sosial-kemasyara­katan, khu­susnya bagi mereka para mantan pe­candu narko­tika,” serunya.

Alhasil dengan modal se­adanya, ditambah pengetahu­an bidang peter­na­kan yang diperoleh secara otodidak, Safwan memberanikan diri mem­ba­ngun usaha peternakan domba dan kam­bing sederha­na, dengan meng­adop­si kon­sep peternakan semi modern dan ramah lingkungan.

“Saat pertama kali me­mutuskan mem­bangunan lo­ka­si peternakan dom­ba dan kambing, terus terang saya tidak berpikir untung dan rugi. Sebab saya yakin, usaha ini akan menjadi ladang amal dan keberkahan, karena saya ber­pedoman kepada hadis Bagin­da Rasulullah,” terangnya.

Safwan mengakui, usianya yang tidak lagi muda, ditam­bah masa bakti­nya sebagai ang­gota kepolisian yang ter­­sisa dua tahun lagi, membuat se­ma­ngatnya dalam memba­ngun usaha saat pensiun kian bertambah besar.

“Alhamdulillah, setelah 1,5 tahun usaha peternakan ini ber­jalan, saya mulai merasa­kan manfaatnya. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi relijius dan sosial-kemasyara­katan,” ucap Man­tan Wakil Kepala Ke­polisian Resor (Wakapolres) Lang­kat itu.

Menariknya lagi, Safwan menga­kui, usaha peternakan yang dikelo­la­nya saat ini sudah mampu menghasil­kan tiga hingga lima ekor domba dan kam­bing siap potong dari berbagai jenis untuk setiap pekannya.

“Selama usaha peternakan ini ber­jalan,  dom­ba dan kam­bing yang kita hasilkan telah dijual ke sebagian besar dae­rah di Sumatera Utara, terma­suk Aceh,” ungkapnya.

Hal lain yang cukup mem­bang­ga­kan, lanjut Safwan, dalam waktu dekat ini dia pun siap mengirim pesanan domba dan kambing potong ke Malay­sia, dengan memanfaatkan jari­ngan kerja sama usaha HPDKI Sumatera Utara.

“Sebenarnya ada tiga lang­kah yang di­lakukan untuk menjamin usaha pe­ternakan ini dapat berjalan. Perta­ma, optimal melakukan promosi dan so­sialisasi, kedua, pende­katan kepada ma­syarakat, dan ketiga, merea­li­sasikan tran­saksi jual-beli secara tepat dan efektif,” katanya.

Secara khusus Safwan me­nilai, usa­ha peternakan domba dan kambing yang dikelo­lanya saat ini juga dibuat seba­gai sarana edukasi efektif, de­mi mo­tivasi masyarakat untuk mulai me­nerapkan teknik beternak yang baik dan benar, serta menguntungkan.

“Kebetulan, saya bersama rekan-re­kan dari HPDKI Su­matera Utara per­nah mengun­dang 100 peternak dom­ba dan kambing di Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, untuk mengi­kuti penyuluhan peter­nakan khusus di sini. Saat itu, hadir beberapa pakar, akade­misi, dan penyuluh peternakan ternama di Sumatera Utara.

Tidak heran, jika saat ini semakin banyak saja peternak maupun calon pelaku usaha peternakan dari berbagai wi­layah di Sumatera Utara, yang datang khusus untuk belajar cara beternak domba dan kam­bing yang baik dan benar, ataupun mengajukan kerja­sama usaha,” ujar Safwan.

()

Baca Juga

Rekomendasi