SUATU CATATAN RINDU #1

suatu-catatan-rindu-1

SUATU CATATAN RINDU #1

Anju Luis

Di bawah sebatang pohon bersandar

dedaun kekuningan menari-mari sembab

adalah seekor kucing tiba-tiba meloncat

mengejutkan tapi tak terlalu kukuk ayam di belakang rumahmu lebih mengejutkan kapan aku bisa berkunjung lagi?

 

SUATU CATATAN RINDU #2

Anju Luis

Asap rokok mengalir cepat

oh, lekukan itu mengingatkan

wanita penuh gairah

penari di sebuah ruang tamu kosong

musik barangkali merasukinya

merasuki paru-paru laksana asap rokok

kapan aku bisa dirasuki lagi?

 

SUATU CATATAN RINDU #3

Anju Luis

Mimpi mengejutkan datang lagi

kau mengalungkan lengan di leherku

tak cukupkah ruangan pikiranku kau ambil sepanjang hari?

bayang-bayangku saja pergi waktu lampu kamar padam setidaknya biarkan aku bermimpi setidaknya biarkan kita bertemu bukan di alam mimpi

 

SUATU CATATAN RINDU #4

Anju Luis

Hari aku bisa melupakan

barangkali hari ketika aku mati

kau adalah singa putih yang bernyanyi,

sampai kematian memisahkan kita

kau adalah ratu yang bersenandung,

wahai cinta kehidupanku aku adalah pria peracik sajak, yang lancar berpuisi waktu sembilu mengikis

 

MUHASABAH RAMADHAN /1/

Feby Farayola

Pucuk ramadhan kembali mekar

harumnya menyelami sukma-sukma

yang haus akan dahaga kerinduan

terhadap bulan penuh ampunan

sedangkan tunas-tunasnya

menumbuhkan berkah dan rahmat

yang berlipat-lipat bagi setiap umat

muslim dan muslimah

FKIP UMSU

 

MUHASABAH RAMADHAN /2/

Feby Farayola

Sementara ketika ladang dosa semakin belukar ramadhan bagaikan pisau untuk membersihkannya

sejatinya manusia adalah makhluk

yang rimbun tanda tanya siapakah kita sebenarnya hingga merasa berhak

menghakimi dosa orang lain

sedangkan diri ini masih mendamba ampunan dan keridhoan tuhan

FKIP UMSU

 

MUHASABAH RAMADHAN /3/

Feby Farayola

Kadang kita tersentuh lupa

bahwa diri ini hanya manusia biasa

keangkuhan dan kesombongan

yang menerbangkan kita pada sikap yang membelenggu akal seolah-olah kita ini makhluk setengah dewa

yang paling benar

yang paling hebat

dan paling tanpa dosa

FKIP UMSU

 

MUHASABAH RAMADHAN /4/

Feby Farayola

Dalam hening dan temaramnya malam

di bulan ramadhan selain memohon hidayah dan ampunan diiringi kebaikan-kebaikan kita perlu bermuhasabah menapaki masa silam yang penuh khilaf dan salah agar senantiasa berbenah dan menjadi lebih baik di masa mendatang

FKIP UMSU

 

BULAN RAMADAN /I/

Yulia Tasnim

Ramadan telah datang, bulan keberkahan waktu mustajab untuk doa dan permohonan setelah hari-hari panjang penuh ketegangan opini pemicu perpecahan mari saling menengadahkan tangan memohon ampunan :perihal kedamaian

P.Mandala, Mei 2019

 

BULAN RAMADAN /II/

Yulia Tasnim

Bulan Ramadan kita wajib berpuasa

puasa menahan amarah

puasa dari segala duga-duga

semoga ibadah tidak sia-sia

P.Mandala, Mei 2019

 

RAMADAN PENUH RAHMAT /I/

Yulia Tasnim

Bulan penuh rahmat

bukan perihal keramat

nyatanya ia begitu sesaat

perihal garis hidup yang cukup singkat

P.Mandala, Mei 2019

 

RAMADAN PENUH RAHMAT /II/

Yulia Tasnim

Mari sama-sama berlatih

menahan lapar dan letih

menunaikan tarawih dan tasbih

semoga jiwa tetap bersih

menjadi bekal kelak di akhirat kelak

P.Mandala, Mei 2019

 

RAMADAN DI AWAL SENJA / 1

Mhd Ikhsan Ritonga

Cinta berpadu dengan deraian air mata

hadir pada bulan berkah di tanah pusara

ramadan senjaku begitu indah walau rindu tapak kota menjadi suci sebab hadirnya hujan menyambut rindu di saat senja tiba ilalang bergoyang dihembuskan bayu dari timur segala cerita yang bermukim dalam kalbu duka bulan indah menjadi cahaya penyuci jiwa

 

RAMADAN DI AWAL SENJA / 2

Mhd Ikhsan Ritonga

AsmaNya terdengar indah di seantero negeri mengayun kalbu penyejuk jiwa dalam diksi laksana cahaya dalam senja menyapa luka dengan cinta

ramadan di awal senja, berlabuh hati dengan seribu doa dihaturkan pada sang kuasa tentang tanah yang kumal

maka biola pada malam hari mulai bercerita ramadan di awal senja sebuah cinta dari sang pencipta

 

IKRAR SUCI / 1

Mhd Ikhsan Ritonga

Dari kejauhan kita menatap mimpi

bersama biola kesedihan di sore hari

ada janji yang telah kita rangkai bersama kata menuai imaji ikrar suci adalah jiwa yang bersemayam dalam raga kumal yang akan abadi sayu dan tapak kakinya retak di ruang sunyi

di ruang tanpa sekat yang kita sebut kasih sayang maka ikrar suci di kertas yang menari sudah menjadi saksi

TA 3, 12 Mei 2019

 

IKRAR SUCI / 2

Mhd Ikhsan Ritonga

Saksi itu akan bisu dan kita akan diam

kala sepi tetap menjadi rindu dalam diksi setiap ikrar suci dalam tangan-tangan di sebuah ruang sekat di sore hari sebut saja kasih sayang yang akan menuntun kita dalam jalan menuju madani tentang ilmi di tanah ini, sebuah rindu merajut kisah abadi dalam sunyi

TA 3, 12 Mei 2019

 

HUJAN

Rizky Yuda Arnanda

Nama mu turun malam ini

bahkan lebih deras dari kemarin

mengigil setiap tetes yang turun

berhenti dan tersisa air matamu di pipiku

FAI DHARMAWANGSA / FOKUS UMSU

 

PAKAIAN MENGGANTUNG

Rizky Yuda Arnanda

Rindu kemarin measih beraroma

menggantung sisa, kau.

segala tentang kita terendam dan berputar oleh mesin tiga kali

dan hilang di bawah sinar matahari.

FAI DHARMAWANGSA / FOKUS UMSU

 

ORANG-ORANG DI ANGKUTAN UMUM

Rizky Yuda Arnanda

Mereka sedang duduk menatap lelah

berharap hari ini telah usai menatap layar ponsel yang selalu tentang itu, lebih damai.

 

menggunjing teman, terbahak. Sialan dalam hati "kapan sampa" kata anak kepada ibunya sopir kebutan, seakan tiada nyawa didalamnya

pinggir bang, 2000 saja ya.

FAI DHARMAWANGSA / FOKUS UMSU

 

MATI DAN MEMBIRU

Rizky Yuda Arnanda

Lagi-lagi badanku mengigil luka membiru

semakin mebesar lalat menghinggap dan menyisakan dosa kenangan mengubur segala pilu

;menghitam lagi-lagi badanku gigil

tak ada yang lebih mati atas kepergian yang rindu.

FAI DHARMAWANGSA / FOKUS UMSU

 

RINDU RUMAH #1

Yuni Astria Sitepu

Tak seperti rumahmu yang mewah dan

banyak jendela rumahku nampaknya bak gubuk yang buruk dan kumuh kasih sayang mereka didalamnya yang kian merajalela canda tawa tiap saat memaksaku untuk semakin amuh

Tanah Karo, 8 Mei 2019

 

RINDU RUMAH #2

Yuni Astria Sitepu

Tak jarang tawaan mereka menjengkel dan menyinis mencoba singkirkan bahagia yang kami rasakan yang mungkin tak mereka rasakan di dunia yang dinamis tetap kukatakan aku rindu rumah yang mengadatkan

Tanah Karo, 8 Mei 2019

 

AKUKAH ?

Yuni Astria Sitepu

Akukah yang kau pikirkan dalam lamun

sembari melempar pandang ke hamparan pasir akukah yang kau tatap di tengah kerumun ketika aliran darahku begitu cepat berdesir

 

kuharap hadirku bukan mengaku-aku saja seolah pengemis yang tak berhanti berharap menanti dan berekspresi memuram durja dan tak henti kembali meminta serta terharap

Tanah Karo, 8 Mei 2019

 

SECANGKIR KOPI HANGAT

Yuni Astria Sitepu

Kuseduh secangkir kopi hangat untuk ayah kusajikan dengan sedikit gula di atas meja bertemankan indahnya senja bercahya meriah berpadu dengan lelah ayah yang membaja

 

biasanya ayah tak pernah berkata "aku lelah" tapi kuihat rambutnya yang begitu acak-acakan satu petanda ayah pejuang yang tak kenal lelah hanya

demi kami yang tak mampu memberikan

Tanah Karo, 8 Mei 2019

 

SETELAH PEMILU #1

Abd. Rahman M

Ketika pesta telah usai

dan jika nanti penghitungan selesai

tentu ada yang menang

dan ada pula yang tidak menang

petarung sejati bercerita harga diri

pemenang sejati menerima kenyataan

bukan melawan keadaan

Prapat Janji, 11 Mei 2019

 

SETELAH PEMILU #2

Abd. Rahman M

Pesta sudah selesai kawan buat apa kau ceriterakan ketiadatahuanmu

seharusnya kau mulai menyibukkan diri ceritakan cerita-cerita tentang cinta

bukan caci-maki atas kebencianmu

yang kau sendiri tiada tahu mengapa membenci

Prapat Janji, 11 Mei 2019

 

SETELAH PEMILU #3

Abd. Rahman M

Kursi-kursi itu mungkin sudah ditempa

atas nama si Anu, si Ini, dan si Dia

relakanlah bila itu bukan milikmu

sebab bila kau tiada upaya melepaskan

yang bukan menjadi milikmu

maka keresahanlah yang kau dapati

Prapat Janji, 11 Mei 2019

 

SETELAH PEMILU #4

Abd. Rahman M

Akan ada yang menang dan kalah

kepada yang menang bertangungjawablah dan kepada yang kalah masih banyak jalan kunanti ketulusanmu mengagungkan ibu pertiwi

Prapat Janji, 11 Mei 2019

()

Baca Juga

Rekomendasi