Sungai, Pengendali Banjir Secara Alamiah

sungai-pengendali-banjir-secara-alamiah

Oleh: Willy Levon

Berbicara soal ling­kung­an hidup, tentu da­ratan maupun perairan ada­lah satu kesatuan yang harus seim­bang dalam proses per­tum­buhan lingkungan hidup. Daratan membutuhkan per­airan untuk kehidupan pe­pohonan. Sedang tanaman menjaga ekosistem agar te­tap stabil dan tidak memberi­kan efek negatif bagi bola bundar yang kita tempati.

Sungai dalam artian seba­gai suatu perairan yang aliran airnya memanjang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara), berperan penting dalam kehidupan makh­luk hidup di permukaan bumi ini.

Sungai dapat dijadikan banyak hal seperti tem­pat iri­gasi pertanian, tempat sum­ber air minum bagi manusia, tempat rekreasi, tempat les­tarikan ikan dan sebagainya.

Namun sangat disayang­kan sarana-sarana tersebut tidak dapat lagi dilaksanakan di kota Medan ini. Menurut, informasi, ada 5 sungai di Kota Medan yang seharusnya dapat untuk mema­jukan ling­kungan hidup, tapi malah su­ngai-sungai tersebut telah di­cemari oleh sampah dan lim­bah.

Sampah mencemari su­ngai di Kota Medan ka­rena adanya ulah masyarakat yang tidak bertang­gung jawab da­lam pembuangan sampah rumah tangga. Sampah yang seharusnya bisa diolah ma­lah dibuang ke sungai, begitu ju­ga dengan sam­pah non-orga­nik sendiri.

Bayangkan jika satu orang di tiap kelurahan mem­buang sampah sebanyak 1 karung, maka perhi­tungannya apabila di satu kecamatan ada 10 ke­lurahan dan terjadilah 10 ka­rung sampah yang dibuang se­tiap hari ke sungai.

Akibatnya, ketika Kota Medan diguyur hujan deras, maka sungai tersebut tidak da­pat berfungsi dengan baik, bahkan memperlambat arus aliran di sungai karena ter­hambat oleh sampah-sampah yang telah tertimbun maupun nyangkut di batu-batu sungai. Bahkan air bisa meluap ke jalan raya hingga terjadi ban­jir.

Karena itu, sungai ditu­ding sebagai penyebab ban­jir. Padahal sa­lah satu peran sungai adalah mengendalikan banjir secara alamiah.

Hal lainnya, limbah-lim­bah pabrik yang di­buang se­cara sengaja ke sungai oleh pihak tak bertanggung jawab juga mencemari aliran sungai yang bersih. Apabila, sungai telah terkontaminasi oleh limbah pabrik yang bersifat kimiawi, maka berbahaya bagi orang yang mengguna­kan air tersebut.

Penyakit akan bersarang di tubuh orang itu perlahan-la­han dan bahkan bisa menye­babkan kematian. Belum la­gi, ketika sungai tersebut di­jadikan mata pencharian bagi para nelayan untuk menang­kap ikan.

Kemudian ikan hasil tang­kapan nelayan tersebut diju­al kepada masyarakat, tentu mereka akan merasakan dam­pak dari zat-zat berbahaya dalam ikan tersebut.

Di Kota Medan juga ada Dinas Lingkungan Hidup yang menjadi solusi untuk mengawasi dan memelihara lingkungan hidup seperti su­ngai. Tetapi, karena lemah­nya pengawasan dari Dinas Lingkungan Hidup sendiri membuat sungai tidak dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan, untuk pabrik seharusnya dilengkapi oleh dokumen AMDAL yang asli dan pihak dinas lingkungan hidup mengawasi setiap pab­rik untuk kualitas lingkungan hidup yang baik. Sedangkan, untuk kepling-kepling seha­rusnya menghimbau masya­rakatnya untuk hidup bersih dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai demi terjaminnya hidup yang le­bih sehat serta mencegah diri kita dari penyakit.

()

Baca Juga

Rekomendasi