Ribuan Warga HK Peringati Tragedi Tiananmen

ribuan-warga-hk-peringati-tragedi-tiananmen

Hong Kong, (Analisa). Lebih dari 2.000 orang menggelar aksi berjalan kaki di Hong Kong (HK), Minggu (26/5), untuk memperi­ngati 30 tahun tragedi Tianan­men  di Beijing yang berakhir dengan per­tumpahan darah.

Demonstran turun ke jalan sam­bil memegang payung kuning ber­tuliskan "Dukung Kebebasan, La­wan Hukum Jahat." Beberapa orang membawa peti mati hitam, sementara yang lain membawa salib putih dan angka 6 dan 4 - isyarat pa­da hari itu pada tanggal 4 Juni 1989, ketika para pemimpin Partai Komunis Tiong­kok yang berkuasa meme­rintahkan militer untuk mere­but La­pangan Tianan­men dari pe­ngunjuk rasa yang di­pimpin maha­siswa.

Ratusan, mungkin bahkan ribuan, pengunjuk rasa dan penon­ton yang tidak bersenjata tewas pada 3 Juni malam dan pada dini hari 4 Juni sebagai akibat dari aksi militer.

Peringatan acara bersejarah itu dilarang keras di daratan Tiong­kok, dan mereka yang ber­upaya mening­katkan kesadaran atau hanya mem­bahasnya sering dihukum oleh pihak berwenang. Kelompok-kelompok seperti "Ibu-ibu Tiananmen" ditekan untuk tetap bungkam tentang anak-anak yang hilang, semen­tara yang lain ditahan karena membuat acara bahkan peringa­tan yang terselubung terhadap peristiwa itu.

Wilayah semi-otonomi Hong Kong, bagaimanapun, menyala­kan lilin setiap tahun dan perte­muan-pertemuan lain untuk mengingat para korban dan mem­beri penghormatan untuk sema­ngat protes tersebut.

Tahun ini di Hong Kong, pawai memuat signifikansi tambahan seba­gai oposisi terhadap peruba­han un­dang-undang ekstradisi yang secara luas dianggap mengi­kis sis­tem hu­kum independen wi­la­yah tersebut.

Revisi undang-undang akan me­mudahkan Tiongkok untuk mengi­rim tersangka kriminal ke da­ratan, tempat para kritikus mengatakan mereka dapat meng­hadapi dakwaan keamanan na­sional yang tidak jelas dan penga­dilan yang tidak adil.

"Baru-baru ini, kami mengha­dapi tantangan (hukum ekstradisi) ini, yang memengaruhi kebeba­san dan kebebasan dasar kami," kata Albert Ho, yang menyeleng­garakan pawai Minggu. Dia adalah ketua Aliansi Hong Kong dalam Mendukung Ge­rakan De­mokratis Patriotik Tiong­kok.

"Dedikasi dan komitmen un­tuk memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia adalah satu-satunya jalan keluar," kata Ho, menam­bah­kan bahwa ia berharap lebih banyak orang akan menyadari situasi yang dihadapi Hong Kong ketika legis­lator mem­perdebatkan amandemen yang diusulkan. (AP/echo)

()

Baca Juga

Rekomendasi