Osteogenesis Imperfecta, Penyebab Tulang Rapuh

osteogenesis-imperfecta-penyebab-tulang-rapuh

Oleh: Eka Putri, S. Ked. Osteogenesis Imper­fecta (OI) atau Brittle Bone Disease meru­pakan penyakit genetik langka yang mem­buat tulang rapuh dan mudah patah. Seseorang yang ter­la­hir dengan OI akan menyan­dang penyakit ini se­umur hi­dupnya. Dengan kata lain, ia akan berisiko tinggi untuk mengalami patah tulang ber­ulang. Hingga saat ini jumlah pas­­ti pengidap OI belum bisa dipastikan. Namun, kira-kira angka kejadian OI di dunia adalah 1:20.000 ke­lahiran hi­dup dan tidak meman­dang je­nis kelamin.

Selain patah tulang, OI se­ring me­miliki gejala lain se­perti kel­emahan otot, gang­guan pendengaran, kelelah­an, kelemahan sendi, tulang meleng­kung, skolio­sis, skle­ra biru, dentinogenesis im­perfecta (gigi keropos) dan perawakan pendek. Penyakit paru restriktif terjadi pada pengidap yang kondisinya le­bih parah.

Ada 4 jenis osteogenesis imperfect yang umum terja­di, yaitu:

1. OI Tipe I: merupakan jenis osteogenesis imperfecta yang paling ringan dan paling banyak ditemukan. Da­lam kasus OI tipe I, tubuh meng­ha­silkan kolagen yang berkualitas, na­mun dalam jumlah yang rendah. Aki­­bat­nya, tulang menjadi rapuh. Anak-anak dengan OI tipe I biasanya me­ngalami patah tulang akibat trau­ma ringan. Sedangkan pada orang de­w­a­sa, patah tulang tidak sering ter­jadi. Penyakit ini juga bisa meme­nga­ruhi gigi dan me­nye­babkan gigi mudah retak dan bolong.

2. OI Tipe II: merupakan bentuk OI yang paling parah dan bisa me­ngancam jiwa. Dalam kasus OI tipe II, tubuh tidak menghasilkan cukup kolagen atau menghasilkan kolagen yang berkualitas bu­ruk. OI tipe II bisa menye­babkan kelainan ben­tuk tu­lang.

Anak-anak yang terla­hir dengan je­nis osteogenesis im­perfecta ini mung­­­kin akan memiliki dada yang me­nyem­pit, tulang rusuk yang rusak, atau­pun paru-paru yang ti­dak ber­kem­­­bang dengan sem­purna. Bayi yang terkena OI tipe II bisa gugur da­lam ra­him atau meninggal tidak lama setelah lahir.

3. OI Tipe III: merupakan jenis osteogenesis imperfecta yang cukup parah dan me­nye­babkan tulang mudah pa­tah. Dalam kasus OI tipe III, tubuh menghasilkan cukup kolagen, namun kualitasnya buruk. OI tipe III bisa me­nye­babkan tulang bayi mulai patah, bahkan sebelum lahir. Anak de­ngan jenis OI ini ju­ga akan meng­alami kelainan bentuk tulang yang mungkin memburuk saat ia bertam­bah besar.

4. OI Tipe IV: Osteogenesis im­perfecta tipe ini me­miliki gejala yang bervariasi mulai dari ringan hingga be­rat. Sama seperti OI tipe III, OI tipe IV juga disebabkan karena tubuh meng­hasilkan kolagen yang berkua­litas bu­ruk. Anak dengan jenis OI ini biasanya dilahirkan dengan kaki ter­te­kuk, meskipun kon­disi ini bisa mem­baik seiring bertambahnya usia.

Penyebab

OI merupakan penyakit yang ditu­runkan, yang berar­ti Anda memiliki ke­mung­kinan 50% untuk mewarisi gen dan penyakit tersebut da­ri orang tua Anda. Namun, be­berapa kasus me­ru­pakan akibat dari mutasi genetik yang baru.

Faktor Risiko

Ada banyak faktor yang mening­katkan risiko untuk osteogenesis im­perfecta, an­tara lain:

• Bertubuh kurus atau ke­cil.

• Wanita yang sedang da­lam masa pasca menopause dan khususnya mengalami menopause dini

• Mengalami menstruasi yang abnormal (amenorrhea)

• Mengonsumsi obat-obat­an ter­tentu dalam jangka wak­tu lama, se­perti obat un­tuk mengobati lupus, as­ma, kekurangan tiroid, dan ke­jang.

• Menjalani diet yang ren­dah akan asupan kalsium dan vitamin D

• Kurang melakukan akti­vi­tas fisik.

• Perokok.

• Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Gejala

Gejala OI bisa dialami peng­idap di usia yang berbe­da-beda. Gejala osteogenesis imperfecta bisa muncul saat usia sekolah, balita, bahkan sejak da­lam kandungan. Ge­jala sangat ber­variasi antara satu pengidap de­ngan peng­­idap lainnya. Namun, gejala yang umumnya terjadi ada­lah pengi­dap mudah meng­alami patah tulang, bahkan hanya dengan benturan yang sangat ringan dengan derajat yang berviariasi. Umumnya, osteogenesis imperfecta me­nimbulkan satu atau lebih ge­jala berikut:

• Kelainan tulang

• Beberapa tulang patah

• Sendi lemah

• Gigi rapuh (dentinogenesis imperfecta)

• Kaki atau lengan yang bengkok

• Terdapat sklera biru, yai­tu warna kebiruan di bagian putih mata

• Kifosis atau kurva luar yang tidak normal pada tu­lang belakang

• Skoliosis atau kurva la­teral yang tidak normal dari tulang belakang

• Masalah pernapasan

• Cacat jantung.

Bentuk yang parah paling sering di­diagnosa pada awal kehidupan, teta­pi kasus yang ringan bisa tidak disadari sam­pai dengan di akhir kehi­dupan. Bila kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas, sebaiknya se­gera periksakan diri ke dokter.

Walaupun sam­pai saat ini belum ada pengobatan yang bisa me­nyem­buhkan osteogenesis imperfecta, na­mun ge­jala OI bisa diatasi dengan obat-obatan genetik, ortope­di, dan rehabilitasi. Pengidap OI juga masih bisa menjalani terapi fisik dan terapi okupasi agar bisa melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri.

()

Baca Juga

Rekomendasi