
Lhokseumawe, (Analisa). Harga ikan segar di sejumlah pasar tradisional di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, memasuki hari kedua Ramadan 1440 H masih melonjak, menyusul para nelayan di daerah ini belum beraktivitas normal mencari ikan di laut pascalibur menyambut tradisi meugang dan bulan puasa.
Pantauan Analisa di pasar tradisional Krueng Mane, Selasa (7/5), aktivitas pasar tampak normal kembali setelah sebelumnya sepi pada hari pertama puasa. Persediaan ikan segar yang dijajakan pedagang juga sangat terbatas dibandingkan biasanya dengan jenis ikan bervariasi.
Harga ikan tongkol yang biasanya Rp18ribu-Rp20 ribu/kg dijual Rp30 ribu/kg, ikan bandeng dari Rp 20ribu/kg menjadi Rp 25 ribu/kg sedangkan udang berkisar Rp70 ribu/kg sampai Rp110 ribu/kg. Harga udang dipengaruhi ukuran dan jenis udang.
“Harga ikan segar masih mahal, karena para nelayan di daerah kita belum aktif turun ke laut seperti biasanya, sehingga persediaan ikan terbatas dan berimbas pada kenaikan harga,”sebut Zakir, pedagang ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Krueng Mane, kemarin.
Puluhan kapal nelayan tampak ditambatkan di Kuala Krueng Mane, sedangkan lokasi setempat yang biasaya ramai dengan aktivitas transaksi ikan tampak lengang dan sepi.
Nelayan setempat menyebutkan, sebenarnya tidak ada libur panjang menyambut Ramadan 1440 H karena saat ini kalau ada yang sudah turun ke laut boleh-boleh saja, tetapi banyak nelayan memilih tidak melaut karena cuaca buruk.
Cuaca buruk tersebut menjadi alasan bagi para nelayan belum aktif melaut kembali pascalibur menyambut tradisi meugang, karena jika tetap memaksakan melaut, dikhawatirkan tidak mendapatkan hasil, sebab kondisi laut masih bergelombang yang menyulitkan melabuh jaring.
Turun mencari ikan di laut membutuhkan operasional yang cukup besar, selain memenuhi bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin kapal, juga tidak sedikit membutuhkan es batang untuk mengawetkan ikan, sehingga setiap kapal dalam sekali operasi membutuhkan biaya Rp5 juta-Rp7 juta tergantung ukuran kapal nelayan itu.
Pertimbangan inilah yang menyebabkan para nelayan belum melaut, namun diperkirakan dua hari ke depan para nelayan akan serentak melaut, sehingga aktivitas pendaratan ikan di PPI Krueng Mane dipastikan akan padat dan sauasana juga hidup kembali. (kdn)