Siswa SMA dan SMP YPSA

Raih Medali Emas di Malaysia

raih-medali-emas-di-malaysia

Medan, (Analisa). Siswa-siswi peneliti SMP dan SMA Yayasan Pendi­dikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih Me­dali Emas Internasional di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2-4 Mei 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia untuk masing-masing kategori Biotechnology Health dan Personal Care Product. Tim peneliti SMA YPSA tersebut berhasil me­ne­mukan olahan baru obat atau makanan kesehatan her­bal yang terbuat dari bahan dasar daun kelor dan cang­kang telur.

Obat yang biasanya dikon­sumsi dalam bentuk pil, kap­sul, atau bubuk, kali ini dapat dikonsumsi lebih mudah ka­rena temuan tersebut. Mereka berhasil meramu daun kelor menjadi kue (cookies) yang dinamai mereka dengan nama EMO COOKIES yang pasti­nya akan lebih mudah dikon­sumsi.

Kepala SMA YPSA Ba­goes Maulana menjelaskan, penelitian para siswa ini telah dilakukan beberapa bulan lalu melalui ekstrakurikuler (eks­kul) penelitian oleh siswa kelas 10 program internasio­nal yaitu Alzena Yasmine Arinta Ginting, Firyal Alya Rasyita Lubis, Ghiffari Mau­lana, Marsya Fitria Hanifah, Nabila Nurchalid, Nyangono Belinga Isabelle, dan Safiq Al Zaqi Sahrial.

Bagoes menjabarkan, ala­san siswa SMA YPSA me­milih daun kelor sebagai ba­han penelitian. "Dunia sudah mengakui keampuhan daun kelor dalam dunia medis. Da­un kelor ini pun di luar negeri disebut sebagai 'Miracle tree' karena memiliki banyak se­kali khasiat. Bahkan orga­ni­sasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) merekomendasikan kelor sebagai sumber makanan un­tuk memenuhi kebutuhan gizi balita di negara-negara mis­kin. Banyak khasiat daun ke­lor seperti melengkapi nutrisi dalam tubuh, mengobati kanker, sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol, me­nyehatkan mata, menjaga ke­sehatan sistem pencernaan, menjaga sistem kekebalan tu­buh dan juga menjaga fungsi otak. Selain itu, tanaman ini juga ada di kebun sekolah dan mudah budidayanya", ka­ta Bagoes.

Lanjutnya, produk ini sudah diuji di Lab. Kesehatan Daerah Dinas Provinsi Su­matera Utara. Hasilnya, EMO Cookies layak untuk di­pasarkan dan sudah ber­stan­dar nasional Indonesia. Dalam pemasaran produk Emo Cookies ini, siswa-siswi SMA YPSA telah menjual pro­duk di kantin sekolah dan berbagai pameran dengan harga Rp10.000 atau RM 4", tam­bahnya.

Siswa SMP

Tidak pernah henti, SMP Shafiyyatul Amaliyyah juga terus meraih prestasi inter­nasional di bidang penelitian. Setelah mendapatkan Silver Medal dan Special Award da­lam ajang event Malaysia International Exhibition (MTE) 2019 pada Februari lalu. Kali ini Tim Penelitian SMP Ya­yasan Pendidikan Shafiy­ya­tul Amaliyyah (YPSA) yang membawakan hasil peneli­tian siswa/i SMP YPSA yang diberi nama Hakudu (Hand Sanitizer dari Kulit Durian) berhasil meraih Medali Emas Internasional dalam kategori Personal Care Product di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kepala SMP YPSA Irsal Efendi mengatakan, peneli­tian siswa SMP ini telah dilakukan beberapa bulan lalu oleh Zachari fitrah illah, Muhammad Hafidz Attallah Rinaldi, Rizky Rahmadani Lu­bis, Muhammad Raihan dan Alya Zahra Harahap.

Irsal menyampaikan, pe­nelitian ini bermula karena per­masalahan limbah kulit durian yang setiap tahunnya mengalami peningkatan dan berbanding lurus dengan jum­lah konsumsi durian di Su­matera. Berdasarkan bebe­rapa jurnal penelitian menun­jukkan bahwa kulit durian mampu dimanfaatkan seba­gai antibakteri karena me­ngandung tanin, triterpenoid, alkaloid, dan flavonoid.

Tidak main-main, uji coba handsanitizer dari kulit du­rian atau yang biasa disebut hakudu ini, juga dilakukan uji efektivitas dengan bakteri eschericia coli dan staphylococcus aureus dan hasilnya menunjukkan, hakudu jauh lebih efektif dalam mengatasi bakteri tersebut dibanding dengan handsanitizer yang sudah ada di masyarakat. Ser­ta dilakukan uji orga­no­lep­tik untuk mencari tahu respons masyarakat terhadap inovasi dari penelitian siswa SMP ini.

Siswa-siswi SMA dan SMP YPSA berhasil menya­bet Medali Emas menyisih­kan tim-tim dari luar negeri maupun tim dari Indonesia yang mengikuti event World Young Invention Exhibition (WYIE) dengan total peserta berjumlah 483 tim.

Pembina YPSA Buya Sof­yan Raz pada kesempatan yang lain mengucapkan sela­mat untuk para siswa dan gu­ru serta mengharapkan se­moga ilmu, pengalaman dan inovasi para siswa ini dapat bermanfaat nantinya untuk masyarakat. (rel/st)

()

Baca Juga

Rekomendasi