Saat Terjadi Kepunahan Dinosaurus

Beberapa Satwa Bertahan Hidup Hingga Sekarang

beberapa-satwa-bertahan-hidup-hingga-sekarang

DINOSAURUS pernah men­je­­lajahi Planet Bumi selama lebih 160 juta tahun, dari Zaman Triass­ic sekitar 230 juta tahun lalu, melewati Zaman Jurassic dan berakhir di Zaman Creta­ceous sekitar 65 juta tahun lalu. Tentu, tidak semua makhluk hidup punah bersama dinosaurus.

Sekitar 50 persen kehidupan hewan dan tumbuhan di planet ini selamat dari kepunahan massal Cretaceous-Tersier, atau dikenal sebagai batas K/T, peristiwa terjadinya kepunahan massal spesies hewan dan tumbuhan besar-besaran dalam periode geologis singkat.

Batas K/T ini berupa lapisan tipis pada sedimentasi di berbagai bagian dunia. Kepunahan ini dip­icu tumbukan dengan meteorit di Meksiko. Berikut beberapa   satwa yang pernah hidup bersama dino­saurus, selamat dari kepunahan global 65 juta tahun silam, dan hidup hingga kini, seperti dikutip dari Huffingpost:

- Platipus adalah satu dari se­dikit monotrem yang masih hidup sampai seka­rang. Belum lama ini, para ahli menyepakati bahwa mamalia yang bertelur ini ternyata hidup selama periode Jurassic. Setelah menganalisis tulang ra­hang Teinolophos pada 2008, ahli paleontologi University of Texas, Tim Rowe menya­takan, platipus berasal dari 122 juta tahun lalu.

Platipus merupakan satu dari dua spesies mamalia bertelur, hanya hidup di Australia timur dan Tasmania.

- Selain platipus, ada kecoa. Serangga ini sebagai spesies paling dominan selama periode Karbon -yang terjadi sekitar 360 juta tahun lalu  atau 112 juta tahun sebelum dinosaurus- waktu itu ukurannya dua kali lebih besar dari bentuk saat ini.

Mereka berhasil melewati periode misterius “kematian besar” atau great dying antara periode Permian dan Trias, dan sudah ada di sana untuk menyam­but kelahir­an dinosaurus pertama 240 juta tahun lalu.

- Selanjut ada ketam tapal kuda. Sudah lama, satwa ini disebut sebagai “fosil hidup”. Ketam tapal kuda atau Horseshoe Crab bere­volusi lebih lambat dari hewan lain. Tetapi menjadi sebuah or­ganisme paling bertahan lama di alam, setelah selamat setidaknya dari empat peristiwa kepunahan terbesar di planet ini.

Menurut Richard Fortey dari Natural History Museum London, satwa ini mempunyai kemam­puan memakan hampir semua bahan organik, dan itu  mem­ban­tunya bertahan hidup. Selain itu, darah warna biru yang unik di tubuhnya menggumpal ketika bertemu bakteri, suatu adaptasi kerentanan terhadap infeksi.

Para ilmuwan berupaya me­man­faatkan darah makhluk yang disebut juga belangkas ini untuk mempelajari kemungkinan peng­gunaannya, seperti mende­konta­minasi peralatan medis dan me­ngobati infeksi jamur dan kanker. Fosil hidup ini dapat ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia.

- Satwa yang selamat dari kepunahan lainnya adalah penyu laut. Satwa ini tercatat paling awal diperkirakan muncul periode Jurassic. Hewan tersebut  selamat dari kepunahan global karena mengembangkan beragam teknik bertahan hidup adaptif, yang  memungkinkan mereka bertahan di masa-masa sulit, seperti di­sam­paikan Walter Joyce dari University of Tubingen’s Institute for Earth Sciences, dilansir dari Discovery News.

Ketika temperatur terlalu dingin, makhluk ini secara alami berhibernasi, dan ketika terlalu pa­nas atau kering, ia akan meng­gali diri sendiri ke dalam lubang lumpur dan menunggu keadaan normal.

Kemampuan ini berguna di masa-masa normal, dan ternyata juga mampu menyela­matkan dari dampak tumbukan meteor 65 juta tahun lalu.

- Selanjutnya ada hiu. Percaya atau tidak, hiu telah berada di laut­an Bumi sejak 450 juta tahun lalu. Mereka selamat dari empat di antara lima peristiwa besar kepunahan. Selama periode Cre­taceous, mereka kemungkinan menjadi mangsa Spinosaurus aegyptiacus yang sangat besar, dan berkembang begitu dinosau­rus punah.

Hiu diduga telah mengadap­tasi fitur moderen yang kita kenal sekarang selama periode Jurassic dan Cretaceous, sekitar 200 juta tahun lalu.

-  Berikutnya adalah buaya. Di Zaman Cretaceous, Bumi dipe­nuhi buaya raksasa termasuk Sarcosuchus, Dyrosaurus, Deino­suchus, Shieldcroc dan lainnya. Kemung­kinan ada banyak ma­kanan dan iklim hangat yang membuat mereka mencapai ukuran besar saat itu.

Fosil yang ditemukan me­nunjukkan bahwa satu spesies, yang dikenal sebagai Shieldcroc, bisa tumbuh sepanjang 10 meter. Saat dinosaurus punah, mereka mampu bertahan hidup, dan di era saat ini, ada 23 spesies buaya yang kita ketahui.

- Selanjutnya adalah lebah. Lebah diyakini pertama kali muncul selama Zaman Creta­ceous, sekitar waktu yang sama dengan tumbuhan berbunga pertama muncul di Bumi.

Awalnya, para ilmuwan sulit memahami bagaimana mereka melintasi batas K/T, tetapi sebuah studi pada 2013 tentang lebah kayu (Xylocopinae) menun­jukkan, lebah ini mampu melewati kepunahan massal waktu itu. Saat ini, tercatat ada lebih 20 ribu spesies lebah di seluruh dunia. (mongabay/tst/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi