Analisadaily (Medan) - Pembangunan jalan tol di Sumatera Utara (Sumut) terus dilaksanakan, salah satunya Medan-Binjai. Untuk menghindari dampak sosial yang buruk, ada satu titik yang masih terkendala dan harus diselesaikan dengan baik.

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Sumatera Utara (Kakanwil BPN Sumut), Bambang Priono mengatakan, jalan tol yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Tebing Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 45 Km. Tebing Tinggi-Danau Toba, tahap pertama Tebing Tinggi-Pematang Siantar 45 Km.

“Jika masyarakat setuju dengan ganti untung dalam bentuk uang, akan selesai cepat, dan ini tercepat di Indonesia. Baru 6 bulan berjalan, sudah hampir tahap pembayaran,” kata Bambang, Selasa (18/6).

Diungkapkan Bambang, untuk tol Medan-Binjai masih terkendala masyarakat yang belum menerima. Berbeda dengan pembangunan tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, mereka hanya berhadapan dengan sekitar 400 Kepala Keluarga (KK). Medan-Binjai di Tanjung Mulia ada 800 meter, masyarakatnya hampir 600 KK.

“Jika dikali 4 orang tiap KK, totalnya 2.400 orang. Jika main hantam, mau kemana mereka. Nah. itu dampak sosial yang harus dipikirkan. Kapolda Sumut akan turun untuk cek lapangan,” ungkapnya.

Bambang menyarankan, penanganan harus dilakukan dengan baik. Sudah ada proses pembongkaran bangunan dan mulai pembangunan saat ini. Masyarakat juga perlu mengetahui, pemerintah serius dengan pembangunan jalan tol.

“Sudah tersendat selama tiga tahun. Harapannya, tol Medan-Binjai tahun ini selesai. Untuk Sumut, tahun ini punya program sertifikasi tanah 230 bidang, dan sudah selesai 137 bidang. Mudah-mudahan Desember selesai,” sebutnya.

Kapolda Sumut, Irjenpol Agus Andrianto mengungkapkan, soal jalan tol, dirinya akan melakukan pengecekan. Pihaknya juga akan mengecek pelaksanaannya, dan berharap jalan tol Medan-Binjai bisa cepat selesai.

“Akan kita cek, mudah-mudahan cepat tuntas dan tol Medan Binjai cepat selesai,” ungkapnya.