
Oleh: Ramita Harja
MERAHNYA menyala, seperti bercahaya. Tampilannya semakin elegan tatakala sudah dipasangkan dengan rangka keemasan atau besi putih, dan jenis lainnya. Para pecinta batu akik menyebutnya dengan merah delima.
Namun tidak diketahui pasti mengapa jenis batu akik ini disebut merah delima. Beberapa ahli pun memiliki masing-masing teori tentang asal-usul keberadaan batu merah delima.
Daribanyakliterasi, RM WAP Diponegoro menyebut, asal usul batu merah delima berasal dari biji buah delima berumur ratusan tahun yang akhirnya membatu. Pendapatnya didasarkan pada penemuan terhadap beberapa fosil biji buah delima yang kemudian membatu dan setelah digerinda menjadi sebuah batu merah delima.
Batu merah delima yang asli sangat jarang ditemukan untuk saat ini, karena memang sangat langka dan jumlahnya sangat sedikit. Pada zaman kerajaan di Tanah Jawa, umumnya mereka memiliki batu merah delima yang asli. Di antara tokoh pada zaman dulu yang memilikinya adalah Patih Gajah Mada, Joko Tingkir, dan Raja Airlangga. Mereka sangat menyukai mustika batu merah delima ini.
Gus Simon berpendapat, batu merah delima sudah ada sejak zaman Nabi Sulaiman AS. Batu merah delima ini dikaruniakan Allah SWT kepada Nabi Sulaiman, yang selanjutnya diberikan kepada Ratu Bilqis.
Menurut keyakinan masyarakat Myanmar, batu merah delima berasal dari sebuah bukit di daerah pertambangan Mogok. Pada sekitar abad ke-6, pernah ada penemuan sebongkah batu yang dikatakan batu merah delima dengan berat 32 kg.
Bahkan sampai kini pun, penambangan batu merah delima masih berlangsung. Hal ini dikarenakan serpihan batu merah delima yang kecil-kecil masih sering ditemukan. Banyak yang menyebut, batu merah delima jenis ini dikategorikan batu merah delima aspal (asli tapi palsu).
Saat ini, batu merah delima sulit ditemukan. Tidak banyak pedagang batu akik yang memasarkannya. Rizal, pedagang batu akik di Kantor Pos menyebutkan, merah delima saat ini banyak didapat dari Thailand, Taiwan, dan Malaysia. Karena itu, tak banyak yang menjual merah delima.
"Merah delima lokal juga ada. Tapi berbeda teksturnya kalau digerinda," katanya kepada Analisa, akhir pekan lalu.
Merah delima dari luar memiliki tekstur kokoh. Sehingga, mudah dibentuk dengan minim goresan. Sedangkan merah demila lokal, teksturnya sedikit lembut. "Waktu pembentukan itu yang agak sulit jadinya. Sedikit saja salah, atau bergeser, langsung bergores kalau merah delima yang lokal ini," ujarnya santai.
Lalu bagaiaman mengenal batu merah delima? Rizal pun menjawab, merah delima memiliki bentuk sedikit oval, kecil, hampir sama dengan biji buah delima, sinar merahnya berpendar.
Kemudian, lanjutnya yang sudah puluhan tahun berdagang batu akik itu, batu merah delima tidak memiliki gelembung atau kristal di dalamnya dan memiliki serat batu yang kuat.
"Harga batu sekarang ini tidak seperti dulu. Namun tetap mempunya pasar sendiri. Harga batu merah delima berkisar Rp100 ribu Rp150 ribu untuk ukuran kecil. Peminat batu merah delima masih ada, tapi barangnya ini sudah mulai langka," katanya.