
Jakarta, (Analisa). Budaya Batak yang memiliki nilai luhur sangat dihargai oleh warga Korea Selatan (Korsel).Hal itu terbukti dari penampilan delegasi kesenian Komunitas Gondang Saurdot dalam ASEAN Week di Seoul Korea Selatan 14-16 Juni 2019.
Pembina dan Pendiri Komunitas Gondang Saurdot, Aldentua Siringoringo menjelaskan,pihaknya terpilih mewakili Indonesia bersama sembilan delegasi dari negara-negara ASEAN dalam rangka 30 tahun hubungan ASEAN-Korsel dan 10 tahun terbentuknya ASEAN-Korsel Center.
"Kami terpilih atas rekomendasi dari Kementerian Perdagangan Indonesia bersaing dengan komunitas budaya yang lain," ungkap Aldentua di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, selama tiga hari tampil di ASEAN Week, musik tradisional Batak mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Korsel. "Sambutan masyarakat Korsel luar biasa melihat penampilan dan alat-alat musik tradisional Batak yang unik," papar Aldentua yang juga seorang pengacara ini.
Melihat kenyataan tersebut, menurutnya, budaya Batak bisa diterima dan dihargai dunia.
"Karena itu budaya Batak harus lebih sering menjadi delegasi Indonesia dalam kegiatan-kegiatan budaya dunia," ujarnya.
Ia mengakui, meskipun delagasi Komunitas Gondang Saurdot yang tampil di ASEAN Week Seoul berasal dari anak-anak pelajar, dan hanya dipersiapkan dua minggu, namun mampu tampil dan bersaing dengan delegasi-delegasi negara ASEAN lainnya yang terdiri atas seniman-seniman profesional.
"Satu-satunya delegasi Indonesia yang amatir,negara negara lain menampilkan tim profesional bahkan ada negara yang mengirim tim dari lembaga negaranya," ujarnya.
Dengan menampilkan jargon "Welcome Danau Toba Wonderful Indonesia", Komunitas Gondang Saurdot bisa membawa misi budaya Indonesia ke tingkat dunia.
Delegasi Budaya Indonesia dalam ASEAN Week Seoul 2019 terdiri atas 12 orang dipimpin Aldentua Siringoringo. (try)