Program Digital Talent Scholarship 2019 Dibuka

Indonesia Kurang 9 Juta Tenaga Kerja

indonesia-kurang-9-juta-tenaga-kerja

Medan, (Analisa). Hingga tahun 2030, Indonesia me­ngalami kekurangan 9 juta tenaga in­formasi teknologi (IT). Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan itu, Ke­menterian Komunikasi Informasi (Kemenkominfo) bekerja sama dengan seluruh akademi dan universitas negeri dan swasta terkemuka di Indonesia menggelar Program Digital Talent Scho­larship 2019.

Demikian Widyaiswara Utama Kem­kominfo Dra Farida Dwi Cahya­rini, MM kepada Analisa  ketika dite­mui usai  Program Digital Talent Scho­larship (DTS) 2019  di  Gelanggang USU, Selasa (9/7).

Dijelaskan, melalui Program Digital Talent Scholarship 2019 yang hari ini resmi digelar beberapa PTN, diha­rapkan ke depan akan menyelesaikan masalah kekurangan tenaga kerja dalam dunia informasi teknologi yang terus berkembang saat ini.

Berdasarkan data Sakernas pada Fe­bruari 2018, kata Farida, jumlah tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5.13 persen pada 2018. Jum­lah pengangguran dari diploma sebesar 4 persen sedangkan universitas men­capai 12 persen. Hal ini menunjuk­kan bahwa masih ada tenaga kerja lulusan D3 dan S1 yang belum terserap.

Menurutnya, minimnya tenaga kerja teknis di bidang digital yang siap kerja sementara di sisi lain permintaan dari industri cukup besar, menjadi isu yang saat ini akan diselesaikan.

Mengingat tantangan dan kebu­tu­han akan SDM di bidang digital ter­sebut, pada 2018, pemerintah me­lalui Kemen­kominfo menginisiasi pro­gram Digital Talent Scholarship yang telah berhasil dianugerahkan kepada 1000 penerima beasiswa di bidang Artificial Intelli­gence, Big Data, Cyber Security, Cloud Com­puting, dan Digital Bu­siness.

"Pada 2019 ini, Program Digital Talent Scholarship ini dilakukan scale-up dan ditargetkan untuk diberikan kepada 25.000 penerima beasiswa da­lam empat jenis akademi, yakni Fresh Graduate Academy (FGA),Vocational School Graduate Academy (VSGA), Coding Teacher Academy (CTA), dan Online Academy (OA)," terangnya

Pelatihan ini nantinya diselenggara­kan baik secara online, maupun offline atau tatap muka yang didukung uni­versitas negeri dan swasta serta politek­nik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sejak pendaftaran dibuka pada  20 April 2019, lebih dari 62.000 pendaftar yang antusias mengikuti  ini.

"Sementara itu, bagi guru-guru TIK, kami menyediakan 2.000 beasiswa pelatihan program Coding Teacher Aca­demy di mana guru-guru yang ter­pilih akan menerima beasiswa pe­latihan untuk upskilling materi Pro­gramming Essential in Phyton sehingga nantinya akan bermanfaat dalam proses transfer knowledge pada siswa-siswi yang diajarnya.

Selain itu, untuk lulusan D3/D4 dan S1 kami memberikan 6.075 bea­siswa pelatihan yang dibagi ke dalam enam pelatihan, yaitu Artificial In­telligence, Big Data Analytics, Cloud Computing, Cyber Security, Internet of Things, dan Machine Learning," terangnya lagi.

Diketahui pula, program ini juga memberikan kesempatan pada  siswa-siswi SMK dengan kuota 5.225 bea­siswa pelatihan untuk program Voca­tional School Graduate Academy yang membuka program pelatihan dan sertifikasi dengan tema junior web developer, junior mobile programmer, junior graphic designer, junior network administrator, dan intermedia­teani­mator.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Rektor 4 Bidang Informasi, Perenca­naan dan Pengembangan, Prof Dr Ir Bustami Syam, MS M, Widyaiswara Utama Kemenkominfo Widyaiswara Utama, Ir. Sri Cahaya Khoironi, MM. (aru)

()

Baca Juga

Rekomendasi