
“Kita memang harus belajar banyak mencari kebenaran.Tapi begitu kita dapat, jangan banggakan kebenaran itu.”(Buku Allah Tidak Cerewet Seperti Kita) (Hal 98)
Pernahkah anda merasa benar kepada siapa pun atau bahkan orang tua sekali pun? Lalu, sadarkah kita bahwa rasa kebenaran dalam diri kita mampu membuat suatu kesombongan. Tentu pernah mengalami hal tersebut, namun apakah kita harus mempertahankan kebenaran yang kita miliki? Tiap orang tentunya memilki pemikiran berbeda dan pegangan ilmu yang berbeda, oleh sebab itu tak mudah untuk bicara soal kebenaran apalagi yang menimbulkan kesombongan.
Menurut isi buku “Kebenaran itu tidak untuk diterapkan atau di paksakan. Dalam Alquran, Tuhan bilang begini ; “Katakan kebenaran dari Tuhan mu. Barangsiapa kamu percaya. Percayalah. Barangsiapa membangkang. Membangkanglah,.” Artinya kalau mengungkap kebenaran, kita harus siap ketika orang tidak setuju. Kita harus siap kalau orang membangkang kepada kita.”(Hal 101)
Setiap yang berakal di muka bumi ini yaitu manusia adalah ciptaan Allah Swt yang istimewa karena memiliki akal. Tapi, manusia jarang menggunakan akal kala ia sedang di penuhi dengan bayang-bayang setan yang menghasut dirinya untuk berbuat jahat. Maka sombong salah satu tindak kejahatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak, karena mengakibatkan pertengkaran dan kebencian bagi orang tertentu.
“Seluruh pertengkaran, permusuhan, kebencian, dendam, dan seterusnya tidak akan bisa selesai kalau kita saling menyombongkan kebenaran masing-masing”(Hal 188). Oleh karena itu, cara utama dalam menghindari sombong adalah merasa bahwa diri anda yang tidak paling benar seutuhnya, artinya menerima masukan dari orang lain sangat baik untuk diri sendiri. Tidak hanya itu, masih banyak lagi tips-tips dan ilmu yang kita dapat dalam buku motivasi islam ini yang di susun oleh Emha Ainun Nadjib. Dapat memberikan kita pengetahuan mengenai menyikapi diri sendiri dan tips bagaimana hidup sebagai NKRI. Tak ketinggalan pula penulis menuangkan dalil-dali Alquran, kata-kata bijak dari penulis, dan perandaian dari penulis dalam menyakinkan para pembacanya. Semua itu penulis sajikan dalam bentuk bahasa yang ringan sehingga renyah dikunyah pembaca.
Buku motivasi Islam ini memiliki cover yang sangat elegan namun menarik, yaitu warna krim yang diberi bayangan ilustrasi dengan bentuk yang tidak mencolok sebagai back ground-nya dan tulisan Allah Tidak Cerewet Seperti Kita yang diberi warna berbeda setiap tulisannya dengan bentuk tulisan yang indah dipandang. Tidak hanya itu terdapat kutipan di bawah judul “Islam itu mudah jangan dipersulit”. Penyajian tiap halaman didesain sedemikian rupa agar para pembaca tidak mudah jenuh membacanya.
Buku yang memiliki anak judul ‘’Tuhan Bekerja Keras Untuk Manusia’’ seolah menghipnotis bagi pembacanya untuk mengulas isi dari anak judul tersebut dan yang paling menarik dari buku ini adalah judulnya ‘’Allah Tidak Cerewet Seperti Kita’’ yang membuat pembaca penasaran akan maksud dari judul tersebut sehingga menimbulkan pertanyaan, ‘’Mengapa Allah di bandingkan dengan kita?’’
Dengan senang hati Emha Ainun Nadjib melimpahkan tips-tips agar para pembaca dapat menyulap dirinya menjadi manusia yang tidak mudah sombong atau merasa benar akan suatu hal berlebihan. Semoga dengan adanya buku ini, dapat membuat para pembaca terus memantaskan diri untuk menjadi manusia yang lebih baik dan tidak mudah sombong selama di dunia. Selamat membaca!
Peresensi: Nadhri Filka, Kru Muda LPM Dinamika UIN SU dan Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SU.