Alvin menjelaskan, pada pertengahan bulan Juli 2019, umat Buddha memperingati salah satu hari besar agama Buddha yaitu Hari Asadha. Peringatan ini juga dikenal sebagai hari Dhamma di mana hari ini memperingati peristiwa pembabaran Dhamma yang pertama sekali oleh Sang Buddha kepada lima orang pertapa.
Menurut sejarah, setelah pertapa Gotama mencapai penerangan sempurna di Hutan Gaya pada bulan Waisak (bulan keenam Lunar). Ia memutuskan untuk menjabarkan Dhamma yang telah ditemukan-Nya. Ia teringat kepada kedua orang guru-Nya, namun dengan pengetahuan sempurna, ia mengetahui keduanya telah meninggal dunia. Kemudian Sang Buddha teringat kepada lima orang pertapa. Lima orang pertapa ini dulunya merupakan teman beliau ketika masih melatih diri di hutan Uruvela.
Mereka sedang berada di Taman Rusa Isipatana, Benares. Sang Buddha kemudian melakukan perjalanan kaki selama dua bulan dari Hutan Gaya menuju Benares dan tiba pada saat bulan purnama kedelapan Lunar, atau pada bulan Asadha, Sang Buddha membabarkan khotbah pertama kepada lima orang pertapa. Adapun khutbah pertama tersebut yaitu khutbah Dhammacakkapavatana Sutta ini berisi tentang 4 kesunyataan mulia dan delapan jalan utama.
Peristiwa ini juga menjadi tonggak sejarah penting bagi agama Buddha karena pada saat tersebut kelima pertapa langsung memohon menjadi murid Sang Buddha. Dengan demikian lengkaplah sudah tiga permata, Tri Ratna yaitu Buddha, Dhamma, dan Sangha, ceritanya.
Dalam memperingati peristiwa bersejarah ini, Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur mengundang seluruh umat untuk menghadiri acara Perayaan Hari Asadha. Acara ini akan diisi dengan Puja Bakti Asadha dan Dhammadesana di Bhaktisala Vihara Borobudur pada hari Rabu, (17/7) mulai pukul 19.00 WIB. Puja Bakti ini akan dihadiri oleh Phra Videsadhamma (Y.M. Bhikkhu Jinadhammo Maha Thera), yang sekaligus akan memberikan bimbingan dhamma. (maf)
