Meulaboh, (Analisa). Kabut asap yang diduga dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Aceh Barat mulai menyelimuti beberapa titik di Kota Meulaboh, Rabu (17/7) pagi. Kabut asap tersebut mulai dirasakan warga sejak Selasa (16/7) malam.
Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kesehatan warga. Karena itu, banyak warga dan anak-anak yang menggunakan masker. Pengguna kendaraan harus menyalakan lampu, karena jarak pandang mulai terganggu.
Warga Suak Raya, Syukri kepada wartawan mengatakan, asap tebal akibat Karhutla ini sangat dirasakan warga desa setempat, sebab jarak lahan terbakar tidak jauh dari permukiman penduduk. "Sudah dua hari kabut asap melanda desa kami, saat malam kami susah tidur karena asap. Kalau pagi, lebih parah lagi karena asapnya sangat tebal dan tentu mengganggu aktivitas pagi kami,"ujarnya.
Dikatakannya, saat ini bencana kebakaran belum ada korban, tapi dampaknya sangat dirasakan para anak-anak sewaktu pagi. Siswa yang hendak ke sekolah, harus melewati kawasan yang diselimuti kabut asap dan hal tersebut tentu membahayakan para calon penerus bangsa itu.
Karena itu, Syukri berharap, pemerintah segera dapat memadamkan kebakaran lahan tersebut, sehingga tidak menimbulkan korban.
Berdasarkan siaran pers Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh disebutkan lahan yang terbakar di sejumlah titik di Kabupaten Aceh Barat mencapai 122 hektare dengan meliputi enam kecamatan, yakni Kecamatan Johan Pahlawan, Bubon, Meureubo, Arongan Lambalek, Kaway XVI dan Woyla Barat.
Sementara pamadaman masih terus dilakukan oleh seluruh pihak terkait, di semua titik lahan gambut yang masih terbakar. (agp)