Pelaksana Harian Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono mengatakan penandatanganan kontrak tersebut merupakan langkah awal untuk meningkatkan komoditas sarang burung walet ke pasar Tiongkok.
“Saat ini ada defisit neraca perdagangan, salah satu alternatif dobrakan Kementerian Perdagangan mencoba mengatasi hal ini dengan menggenjot ekspor dari semua komoditas, salah satunya sarang burung walet,” ujar Veri dalam penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan asal Tiongkok di Jakarta, Jumat (19/7).
Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh perusahaan Indonesia PT Tong Heng Investment Indonesia dengan perusahaan asal Tiongkok Quanzhou Yuyan Family Biotechnology Co., Ltd (Bird Nest Diary) dan Xiamen Fuen Imp & Exp Co., Ltd.
Menurut Veri, produk sarang burung walet menjadi primadona di pasar Tiongkok. Komoditas ini dianggap memiliki khasiat tertentu yang menjadi kepercayaan masyarakat Tiongkok. Hal ini menjadi salah satu peluang meningkatkan ekspor sarang burung walet Indonesia ke pasar Tiongkok.
Untuk masuk ke pasar Tiongkok, produk sarang burung walet Indonesia harus melalui protokol persyaratan kebersihan, karantina, dan pemeriksaan untuk importasi oleh otoritas Tiongkok. Selain itu, diperlukan sertifikasi Certification and Accreditation Administration of the People’s Republic of China (CNCA).
Hingga saat ini sebanyak 21 di perusahaan Indonesia telah mendapat sertifikasi tersebut sehingga dapat melakukan ekspor ke Tiongkok. PT Tong Heng Invesment Indonesia adalah salah satu perusahaan investasi asing di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi tersebut.
“Kemendag mengapresiasi PT Tong Heng Invesment Indonesia yang turut berkontribusi dalam meningkatkan devisa ekspor nasional Indonesia. Diharapkan, hal ini dapat diikuti perusahaan Indonesia lainnya,” ujar Veri.
Veri menambahkan, pemerintah melalui perwakilannya di luar negeri terus mengupayakan peningkatan akses pasar internasional dengan melakukan lobi, pameran, dan misi dagang di negara tujuan ekspor. Hal tersebut untuk menyukseskan program hilirisasi nasional dan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sedang melakukan kunjungan kerja ke Beijing dan Shanghai, Tiongkok, pada 17 hingga 23 Juli 2019.
Kunjungan ini dalam rangka melobi Pemerintah Tiongkok, khususnya General Administration of Custom China (GACC) untuk lebih membuka dan memudahkan ekspor sarang burung walet Indonesia. (Ant)