Kontrak dengan Tiongkok

Ekspor 10 Ton Sarang Burung Walet

ekspor-10-ton-sarang-burung-walet
Jakarta, (Analisa). Kementerian Perdagangan memfasi­litasi pelaku usaha Indonesia melaku­kan penandatanganan ekspor 10 ton sa­rang burung walet ke Tiongkok bernilai kurang lebih Rp500 miliar.

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono mengatakan penanda­ta­nganan kontrak tersebut merupakan langkah awal untuk meningkatkan ko­moditas sarang burung walet ke pasar Tiongkok.

“Saat ini ada defisit neraca perdaga­ngan, salah satu alternatif dobrakan Ke­menterian Perdagangan mencoba me­ngatasi hal ini dengan menggenjot eks­por dari semua komoditas, salah satu­nya sarang burung walet,” ujar Veri da­lam penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan asal Ti­ongkok di Jakarta, Jumat (19/7).

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh perusahaan Indonesia PT Tong Heng Investment Indonesia dengan perusahaan asal Tiongkok  Qu­an­zhou Yuyan Family Biotechnology Co., Ltd (Bird Nest Diary) dan Xiamen Fuen Imp & Exp Co., Ltd.

Menurut Veri, produk sarang burung walet menjadi primadona di pasar Tiongkok. Komoditas ini dianggap me­miliki khasiat tertentu yang menjadi kepercayaan masyarakat Tiongkok. Hal ini menjadi salah satu peluang mening­katkan ekspor sarang burung walet In­do­nesia ke pasar Tiongkok.

Untuk masuk ke pasar Tiongkok, pro­duk sarang burung walet Indonesia harus melalui protokol persyaratan ke­bersihan, karantina, dan pemeriksaan untuk importasi oleh otoritas Tiongkok. Selain itu, diperlukan sertifikasi Certi­fi­cation and Accreditation Adminis­tra­tion of the People’s Republic of China (CNCA).

Hingga saat ini sebanyak 21 di peru­sahaan Indonesia telah mendapat ser­tifikasi tersebut sehingga dapat melaku­kan ekspor ke Tiongkok. PT Tong Heng Invesment Indonesia adalah salah satu perusahaan investasi asing di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi tersebut.

“Kemendag mengapresiasi PT Tong Heng Invesment Indonesia yang turut berkontribusi dalam meningkatkan de­visa ekspor nasional Indonesia. Diha­rapkan, hal ini dapat diikuti perusahaan Indonesia lainnya,” ujar Veri.

Veri menambahkan, pemerintah me­la­lui perwakilannya di luar negeri terus mengupayakan peningkatan akses pasar internasional dengan melakukan lobi, pameran, dan misi dagang di negara tu­juan ekspor. Hal tersebut untuk me­nyuk­seskan program hilirisasi nasional dan meningkatkan ekspor produk ber­nilai tambah.

Sejalan dengan hal itu, Menteri Per­dagangan Enggartiasto Lukita  sedang melakukan kunjungan kerja ke Beijing dan Shanghai, Tiongkok, pada 17 hingga 23 Juli 2019.

Kunjungan ini dalam rangka melobi Pemerintah Tiongkok, khususnya Ge­neral Administration of Custom China (GACC) untuk lebih membuka dan memudahkan ekspor sarang burung walet Indonesia. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi