
Erita Siburian, mengatakan, dua judul buku tersebut merupakan buah dari gerakan literasi sekah yang konsisten dikerjakan YP Parulian sejak 2016 lalu. Dua judul buku itu benar-benar berisi cerita-cerita pendek karya orisinil anak didik. "Kami berharap buku ini dapat berguna, utamanya untuk menumbuhkan semangat membaca para siswa. Kami berharap juga kiranya buku - buku kami ini dapat memperkaya khasanah karya sastra di tanah air," kata Erita, Kamis (25/7).
Maya Fitriani menyambut baik pemberian buku karya siswa Sekolah Parulian. Ia turut bangga dan senang menerima buku - buku kumpulan cerpen karya siswa-siswi 'Sekolah Literasi' Parulian. "Inilah karya nyata dari proses gerakan literasi yang telah dilaksanakan di Parulian. "Kiranya hal ini bisa menginspirasi sekolah - sekolah lain di kota Medan. Kami, Dinas Perpustakaan selalu siap untuk bekerja sama dengan Sekolah Parulian," imbuhnya.
Pada 2016, Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera Juha P. Salin mendeklarasikan YP Parulian sebagai sekolah literasi. Deklarasi ini menjadikan YP Parulian sebagai sekolah literasi pertama yang dikelola swasta di Sumatera Utara. YP Parulian menjalankan program literasi merujuk panduan Satgas Gerakan Literasi Sekolag (GLS) Kemendikbud, mulai pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. (dgh)