
Oleh: Rhinto Sustono. MENCARI rest area (tempat beristirahat) menjadi hal wajar saat berkendara dengan jarak dan waktu yang cukup lama. Tempat ini biasanya juga menjadi agenda penting bagi pengguna jalan saat berkendara. Selain untuk melepas lelah, fungsi lain rest area juga untuk pengisian bahan bakar, tempat makan-minum, ruang membersihkan diri, belanja keperluan perjalanan, dan lainnya.
Beberapa rest area menyajikan hal-hal luar biasa yang mampu memagnet siapa saja, dari yang memang sedang berkendara, hingga mereka yang sengaja berkunjung karena tempatnya yang unik.
Di Indonesia, beberapa rest area dibangun untuk berbagai hal, misalnya ruas jalan yang terlalu panjang, kemacetan yang kerap terjadi, atau juga sengaja dijadikan ikon setempat. Beberapa rest area yang unik di Indonesia, di antaranya di Jalan Tol Trans Jawa, khususnya di Kilometer 260 B, area SPBU Lumbir, Tol Semarang-Solo di Km 429, dan lainnya.
Rest area Km 260 B Heritage-Banjaratma ini berada di jalur Tol Trans Jawa, tepatnya ruas Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah. Lokasi ini memang memanfaatkan bangunan bersejarah, yakni bekas Pabrik Gula Banjaratma yang didirikan pada 1908 sebagai ikon utamanya. Proses restorasinya tetap mempertahankan bentuk asli arsitektur pabrik gula milik perusahaan perkebunan zaman Belanda dulu, NV Cultuurmaatschappij yang berpusat di Amsterdam. Kesan tempo dulu sangat terasa bila pengendara menyempatkan beristirahat di lokasi ini.
Rest area Kilometer 429 Tol Ungaran Semarang – Solo dianggap tempat peristirahatan termewah. Lokasinya strategis dan pemandangan alamnya menarik. Kawasan ini juga dilengkapi beberapa fasilitas mewah, salah satunya adanya masjid berkubah megah dan puluhan stan pujasera. Jika melewati kepadatan lalu lintas di musim mudik, tidak salah bila mampir ke sini.
Tidak kalah menarik, ada rest area SPBU Lumbir yang fotogenik. Area nyaman, harga terjangkau, dan gaya arsitektur timur tengahnya menjadi magnet. Ditambah lagi, ada sebuah bangunan tradisional mirip joglo berdiri di dekat masjid.
Di luar negeri juga terdapat rest area/reststops yang unik dan magnetik. Misalnya, rest area yang dominan diparkiri kendaraan sejenis caravan/minitruck/minivan, yakni The Crooked Carrot Cafe di ForrestHwy&Rigg Rd, Myalup, Australia Barat. Tempat ini terbilang unik karena dilengkapi ornamen menarik. Misalnya sebuah roda tua, di bagian pintu depan. Papan namanya dihiasi alfabetis penuh gambar wortel. Tergambar pula mural-mural di sebagian dinding luarnya.
Lokasi pemberhentian kendaraan ini juga menyuguhkan panganan wortel dan olahan wortel yang segar. Selain itu, jika masuk lebih dalam, pengunjung bisa melihat sebuah pajangan MelbourneTramcar W2, number 556 yang buatan 1927. Parkirnya tertata dan arena bermain anak tersedia di dalamnya.
Selain sebagai tempat istirahat, rest area ini bahkan menjadi ikon penting di sana. Arsitek Jerman, J Maher H, membuat beberapa rest area di Gori / Lochini, Georgia untuk fasilitas ruas jalan tol. Bangunannya dibuat dengan struktur beton yang besar untuk melindungi stasiun pengisian bahan bakar. Beton itu membentang di sekitar dinding kaca yang menutupi supermarket, pasar petani, dan pameran seni dan kerajinan. Bentuknya yang eyecatching.
Berikutnya, rest area Niemenharju di Jalan Raya Eropa E75 di Pihtiputaa. Bangunannya bahkan mendapat Penghargaan Kayu 2017 dengan pemasok komponen kayunya Versowood oy. Hadiah kayu diberikan setiap tahun untuk barang-barang kayu telah digunakan dengan cara yang mempromosikan teknologi bangunan.
Niemenharju mewakili arsitektur kayu Finlandia yang berkualitas tinggi dan khas, yang tidak memerlukan pinjaman gaya. Penggunaan kayunya secara teknis luar biasa. Di Niemenharju, alam dan arsitektur secara alami berpadu. Alam Finlandia menjadi bagian dari arsitektur bangunan. Semuanya dicapai melalui arsitektur kayu struktural yang inovatif, luar biasa, dan berkelanjutan.