Analisadaily (Medan) - Pemerintah terus berupaya memasukkan Danau Toba menjadi anggota Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Global Geopark.
Langkah yang ditempuh Pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan membersihkan kawasan danau vulkanik itu dari berbagai hal yang menghambat proses akselerasinya, termasuk pencemaran air Danau Toba yang berasal dari pakan ikan Keramba Jaring Apung.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menegaskan secara bertahap akan dilakukan oleh pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat.
“Ini tugasnya gubernur dan bupati, juga kementerian agar masuk jadi anggota UNESCO Global Geopark. KJA akan kita selesaikan. Sudah ada expert -nya khusus untuk urusan air yang gatal,” kata Joko Widodo, Rabu (31/7).
“Kemudian masalah hutan juga akan kita ambil dan ditanami lagi.Kalau sudah kajiannya komplit ini akan kita carikan solusi," sambung Jokowi saat mengunjungi kawasan Danau Toba sejak 29-31 Juli 2019.
Mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi berkelas dunia, pembangunan dan penataan lokasi wisata serta infrastruktur pendukung akan dilakukan secara bersamaan, termasuk pengembangan Sumber Daya Manusia yang akan dibangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pariwisata.
"Produknya belum dikemas. Belum diberi story. Mestinya ada cerita. SDM nya termasuk SMK di sini. Beberapa akan kita rubah menjadi SMK pariwisata. Ini paralel semuanya gak bisa hanya produk saja atau hanya SDM dan produknya saja. Lingkungan juga harus kita dikembalikan lagi," terang Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah juga berencana akan mengucurkan dana sebesar Rp 3.5 triliun untuk pengembangan terhadap danau vulkanik terbesar se-Asia Tenggara itu.