HARI terakhir kami menikmati suasana pemandangan tepi pantai sepanjang pantai Barat Mandailing Natal, siang hari saat perjalanan pulang menuju Medan kami singgah sekejap di kawasan wisata Danau Siais. Tepatnya di Desa Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Menikmati pesona Danau Siais yang merupakan danau terbesar kedua di Sumut setelah Danau Toba masih alami dan belum ada sentuhan investor untuk membangun sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Tempat makan yang ada di sepanjang pinggiran danau ini masih didominasi masyarakat setempat.

Dengan luas 4.500 hektar, di tengah danau ini ada banyak pulau-pulau kecil yang merupakan tumpukan tumbuhan air. Masyarakat sekitar banyak juga yang mencari ikan di danau ini, beberapa diantaranya memasang keramba jaring apung dan memelihara ikan mujahir, nila serta ikan mas.

Satu jam menikmati pesona wisata Danau Siais, sepertinya masih menyisakan beberapa harapan. Danau ini boleh dikatakan sangat layak menjadi destinasi wisata yang menjanjikan, hanya saja pemerintah setempat belum menata kawasan ini sedemikian rupa. Perlu sentuhan tangan-tangan profesional agar danau ini bisa menarik minat wisatawan. Satu keprihatinan saya saat meninggalkan kawasan danau ini adalah hutan lestari di sekitar danau sudah banyak yang gundul dan pohon-pohon yang ada ditebang serta dibakar. (James P. Pardede)