
Banda Aceh, (Analisa). Pimpinan HKBP Ompu i Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing memberikan kuliah umum di Gedung Museum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, baru-baru ini. Kegiatan bertema kerukunan umat beragama menurut pandangan para teolog ini, digagas Pendeta HKBP Resort Banda Aceh Pdt Kotler Siagian, STh bersama dengan UIN Banda Aceh, khususnya Prodi Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Ompu i Ephorus Pdt. Darwin Lumbantobing menjelaskan, datang ke UIN Ar Raniry didampingi Ompu Boru, Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh Pdt Sunggul P. Sirait, STh, MM, Pendeta HKBP Resort Banda Aceh Pdt Kotler Siagian, STh, Kepala Biro Jemaat HKBP Pdt Ebsan Hutabarat, MTh, Kepala Biro Oikoumene HKBP Pdt Lelim Limbong, STh, Kepala Bidang Koinonia Distrik X Medan Aceh Pdt Heince Simanjuntak, STh, MM bersama dan jemaat HKBP Banda Aceh.
Ketika Ompu i Ephorus menjabat Ketua STT HKBP Pematangsiantar, UIN Ar Raniry pernah mengadakan kunjungan antarkampus membawa 40 mahasiswa dipandu dosen Syaifuraddin dari Prodi Agama-agama untuk studi banding, dan mengikuti kegiatan di STT tersebut.
Mengawali kuliah umum, terlebih dahulu ditandatangani kerja sama antara HKBP dengan UIN Banda Aceh tentang studi agama-agama. Kerja sama itu untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas pembangunan bangsa dan negara, meliputi pendidikan dan pelatihan, kuliah umum, penelitian, kegiatan ilmiah seminar dan lokakarya, pertukaran informasi, dan pengembangan kompetensi SDM.
Ompu i Ephorus mengatakan, Ephorus HKBP itu seperti seorang Paus, pimpinan agama Khatolik di Vatikan, Roma, seorang tokoh lintas agama dunia.
Ketua Prodi Studi Agama-agama UIN Ar Raniry Banda Aceh Mawardi, SThI, MA, menyampaikan, kegiatan ini bermanfaat bagi lintas agama di Indonesia, khususnya untuk UIN.
Dijelaskan, Prodi Studi Agama-agama adalah prodi baru, dengan nama Studi Agama-agama yang terus dikembangkan UIN Banda Aceh. "Kami sangat senang bekerja sama dengan berbagai pihak. Prodi ini diharapkan menjadi prodi favorit sesuai perkembangan studi agama-agama di tingkat nasional dan internasional," sebutnya.
Studi agama-agama yang berada di bawah naungan beberapa prodi lain di UIN bergerak dalam bidang kerukunan umat beragama. "Kami bertanggung jawab terhadap lahirnya mahasiswa berkualitas, khususnya bidang ahli menjaga perdamaian diseluruh Indonesia," katanya.
Selain Ompu i Ephorus, narasumber lainnya, Prof Dr H Syamsul Rijal, MAg dengan topik ‘Menuju keutuhan bangsa dengan memperkuat hubungan antarumat beragama’, dan Ketua FKUB Banda Aceh Drs H Abdul Syukur, MAg dengan topik ‘Urgensitas kerukunan umat beragama’.
Ephorus mengatakan, keanekaragaman, pluralitas kehidupan adalah kodrat yang kita terima bersama di dalam kehidupan. Oleh karena itu, keberagaman merupakan bentuk sifat hakiki, yang harus dipelihara dan diupayakan menjadi dasar membangun kebersamaan. "Perbedaan dan keanekaragama bukan ciptaan manusia tetapi hakikat dari sang pencipta," sebutnya.
Sementara Pdt Riswanti Br Panjaitan MTh berbicara tentang keberagaman agama yang rentan diseret kepada kepentingan politik. Bagaimana menanamkan sejak dini hingga ke perguruan tinggi agar tak terjadi gesekan agama. (rel/rrs)