Ribut Tanding Futsal Ibnu Tewas Dipukul Botol

ribut-tanding-futsal-ibnu-tewas-dipukul-botol

Medan,  (Analisa). Pertandingan futsal antara anak Gang Bersama dengan anak Jalan Pri­ma Pasar 7 Tengah, Tembung, Percut Seituan, berakhir ricuh, Minggu (7/7) sekitar pukul 21.00 WIB.

Dalam perkelahian antardua kubu itu, mengkibatkan Ibnu Gunawan (23) warga Jalan Prima Pasar 7 Tengah, Tembung, tewas. Kepalanya dihantam pelaku menggunakan botol.

Salah satu kawan korban, Bustami (25) warga Jalan Prima Pasar 7 Te­ngah, Tembung, mengatakan ke­jadiannya berawal saat mereka tanding futsal di lapangan Futsal Pianggo, Pasar 7 Te­ngah, Tembung, dengan anak Gang Ber­sama Jalan Prima Pasar 7 Tengah Tem­bung.

Di tengah permainan, kedua kubu ricuh dengan bermain kasar. Keributan pun terjadi sampai ke luar arena. Ma­sing-masing kubu mempersiapkan perkelahian.

Akibatnya seorang pemain dari kubu Jalan Prima bernama, Angga dipukul anak Gang Bersama.

Saat perkelahian itu berlangsung, Angga menelepon Ibnu dan menga­takan jika dirinya dipukul. Tak lama, Ibnu pun datang ke lokasi.

Namun kedatangannya disambut kawanan kubu lawan dengan memukul kepala bagian belakangnya menggu­nakan botol kaca.

Akibatnya korban jatuh dan tewas saat di bawa ke Rumah Sakit Mitra Medika, Pasar 9 Tembung.

Petugas yang mengetahui kejadian itu langsung datang ke TKP dan mem­boyong sekitar tujuh pelaku ke Mapol­sek Percut Seituan.

Saat ini, polisi masih memeriksa ke­tujuh pemuda yang sempat diaman­kan. Namun hingga Senin (8/7) sore, bebe­rapa di antaranya dipulangkan po­lisi lantaran tidak terlibat dalam peris­tiwa itu.

Terkait perkelahian berujung te­was­nya salah seorang itu, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu MK Daulay mengaku belum ada ditetapkan sebagai tersangka.

"Tadi malam memang ada kita aman­kan tujuh atau sekitar delapan orang, tapi statusnya masih saksi atau dalam pemeriksaan.

Kebetulan malam itu saya di rumah sakit dan keluarga korban sempat ke­beratan dilakukan otopsi serta visum. Mereka mengaku ikhlas, nah sekarang sudah dilakukan setelah mere­ka mau," katanya.

Selain itu, terang Daulay, beberapa orang yang diamankan juga ada ke­mungkinannya dengan laporan polisi terkait penganiayaan lain di waktu ke­jadian serupa.

"Jadi, kalau tidak salah ada dua atau tiga LP (laporan polisi) dengan LP te­wasnya korban. Karena ada dua orang lagi yang luka-luka akibat pe­nganiayaan kejadian itu dan mereka buat LP ter­pisah," jelasnya.

Saat disinggung jumlah pelaku penganiayaan, Iptu MK Daulay belum bisa memastikan.

Sebab, polisi masih mendalami­nya. "Belum tahu kita, nanti kita gelar perkara dulu," pungkasnya. (bara)

()

Baca Juga

Rekomendasi