Dalam Konflik Afghanistan

Juli Catat Rekor Korban Tewas Tertinggi

juli-catat-rekor-korban-tewas-tertinggi

JULI menjadi bulan berdarah karena jumlah korban tewas sipil di Afghanistan tertinggi dalam satu bulan sejak 2017. Demikian menurut misi PBB belum lama ini. Me­nurut data Misi Asistensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA), lebih 1.500 warga sipil tewas atau terluka dalam konflik di negara tersebut sepanjang Juli 2019. Ini merupakan angka korban tewas tertinggi dari kalangan warga sipil di Afghanistan sejak Mei 2017.

Delapan belas tahun telah berlalu sejak perang melawan teror yang dipimpin AS di Afghanistan dan penggulingan rejim garis keras Taliban.

Tapi aksi perlawanan dan konflik terus berlangsung dan menimbulkan dampak yang menghancurkan pada kehidupan rakyat biasa Afghanistan.

"Ini menjadi peringatan ke-18perang pimpinan AS melawan Taliban dan kelompok teror lain, tapi rakyat masih menderita akibat bentrokan dan pengeboman," kata Farid Ahmad (33), warga di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, kepada Xinhua.

Keamanan adalah bagian mendasar bagi kehidupan sehari-hari. Tapi rakyat Afghanistan menderita akibat bom bunuh diri, pembunuhan terarah di kota besar, se­mentara warga desa seringkali meninggal dan cedera aki­bat serangan gerilyawan di daerah pinggiran," kata Ahmad.

Jumlah korban jiwa dari kalangan warga sipil dalam kon­flik di Afghanistan kembali melonjak pada Juli, setelah be­berapa bulan sebelumnya relatif menurun.

Peningkatan angka korban jiwa, yang sebagian besar diaki­batkan tingginya intensitas se­rangan Taliban dan kelompok "anti-pemerintah lainnya," ber­lang­sung di tengah dialog damai di Doha. Dialog berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban.

"Upaya perdamaian mening­kat dalam beberapa pekan terak­hir, namun konflik di lapangan juga demikian," jelas kepala UNAMA Tadamichi Yamamato, dikutip dari laman AFP belum lama ini.

"Saya menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk tidak meningkatkan operasi militer, karena hal itu dapat membuat mereka (Taliban) mendapatkan posisi yang lebih kuat dalam dialog damai," lanjutnya. (afp/tst/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi