Remaja Harapan Keluarga

remaja-harapan-keluarga

Oleh: Ramen Antonov Purba

BEBERAPA waktu lalu, terjadi tawuran di Depok mengakibatkan satu orang terluka, dipicu aksi perang kata di WhatsApp. Di Bandung, juga beberapa waktu lalu, ada yang mengacungkan pedang di jalan raya sehingga meresahkan warga pengguna jalan.

Kedua contoh ini hanya bukti kecil gambaran remaja masa kini. Remaja rentan melakukan aksi kejahatan, berkelompok maupun individu. Remaja tak sadar bahwa masa depannya masih panjang. Hanya karena terpengaruh dan ajakan teman-teman, masa depan yang seharusnya cemerlang menjadi buram.

Betapa kecewanya keluarga khususnya orangtua yang mengetahui anaknya terlibat kejahatan. Harapan mereka pasti hancur berkeping-keping. Remaja harus paham bahwa mereka merupakan harapan keluarga. Orangtua khususnya pasti berharap besar anaknya akan menjadi figur yang berhasil. Tak ada orangtua mana pun senang anaknya terlibat kejahatan.

Masa remaja pasti ingin dilewati dengan baik. Setiap remaja ingin melakukan hal-hal emas yang kelak dapat dikenang. Ada remaja yang bergelut dengan kenakalan. Ada remaja yang bergelut dengan prestasi. Bergelut dengan prestasi tentu tak masalah. Bergelut dengan kenakalan yang menjadi masalah. Terlebih kenakalan yang dilakukan sudah di luar batas pemikiran kita. Seperti dua kejadian di atas. Jelas sudah di luar batas kenakalan remaja. Entah sudah dipengaruhi apa sehingga remaja sampai berani tawuran yang mengakibatkan ada yang terluka.

Mengacungkan pedang di jalan raya juga bukan sembarangan aksi. Hanya orang-orang yang tak waras dengan sembarangan me­nga­cungkan pedang di jalan raya untuk menyebar ketakutan para pengguna jalan raya. Remaja bukan lagi bermain di wilayah remajanya. Banyak pengaruh yang membuat hal tersebut terjadi. Pengaruh terbesar berasal dari narkoba.

Banyak remaja sudah terjerumus menjadi pengguna narkoba aktif. Remaja tak sadar narkoba itu benda laknat yang merusak tubuh dan pikiran. Remaja tak sadar bahwa narkoba sifatnya membuat ketagihan. Ketika tak dikonsumsi, tubuh akan tersiksa. Tubuh hanya akan pulih ketika narkoba dikonsumsi.

Sifat narkoba ini yang menjadikan remaja jahat dan berbuat di luar zona nyaman mereka. Untuk mendapatkan narkoba, mereka berani merampok dan melakukan aksi kejahatan. Dalam melakukan aksinya, mereka tak segan-segan melukai bahkan menghilangkan nyawa korbannya. Tak ada lagi yang mereka takuti asalkan konsumsi narkoba terpenuhi. Remaja harus paham betapa jahatnya narkoba. Karenanya jangan setitik pun dikonsumsi.  Untuk menjadi gagah tak perlu narkoba!

Pergaulan dan lingkungan juga berpengaruh besar. Filosofi “Ketika berada di pergaulan dan lingkungan yang tak baik, lama-kelamaan juga akan tertular menjadi tak baik” menggambarkan betapa remaja harus bergaul dengan kawan yang tepat dan lingkungan yang baik.

Tak sulit sebenarnya untuk berada dalam hal demikian. Cukup kenali teman sebelum lebih dekat. Cukup amati lingkungan sebelum memu­tuskan untuk bermain. Jangan asal memilih teman dan lingkungan untuk bermain. Semuanya harus dicermati dan dipikirkan sebelum dilaksanakan. Tak jarang teman yang tidak tepat menjadi jalan remaja menuju ketidakbaikan.

Pengaruh-pengaruh yang senantiasa dilakukan, lama-kelamaan akan menjadikan remaja terbawa arus dan ujung-ujungnya terjerumus. Ketika ingin keluar sudah terlambat. Maka harus bergelut. Nasi sudah menjadi bubur. Kehancuranlah yang akan didapatkan. Masa depan buram yang tak diha­rapkan terjadi. Harapan keluarga menjadi hancur berkeping-keping.

Untuk terhindar dari godaan aktivitas negatif  tidaklah sulit. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

1. Aktif berkomunitas

Bergabung dengan komunitas akan membuat kita memiliki banyak kegiatan yang akan menyita waktu kita sehingga kita tak sempat bergaul dengan hal-hal yang berpotensi negatif. Tentunya komu­nitas yang kita ikuti juga positif semisal pencinta alam dan sejenisnya.

2. Rajin beribadah 

Mendekatkan diri dengan Tuhan akan menjauh­kan kita dari perbuatan terlarang dan merugikan diri sendiri atau orang lain. Penyalahgunaan narkoba umumnya dilakukan oleh remaja yang tak taat beragama.

3. Cintai masa depan

Menyalahgunakan narkoba dapat menghan­curkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba tak dapat berpikir sehingga tak dapat berbuat apa-apa. Hal ini akan menghancurkan masa depan. Orang yang kecanduan narkoba cenderung berperilaku kriminal karena ia tidak mungkin dapat belajar, bersekolah atau bekerja.

4. Selektif berteman

Bertemanlah dengan orang yang berperilaku positif. Jika banyak bergaul dengan teman-teman yang berperilaku positif maka kamu akan mudah terbawa untuk berpikir dan ber­sikap positif pula. Sebaliknya, jika kamu bergaul dengan teman-te­man yang berperilaku ne­gatif maka kamu akan mu­dah ter­bawa untuk ber­pikir dan berperilaku negatif.

Banyak lagi hal positif yang dapat di­laku­kan agar terhindar dari godaan dan aktivitas negatif. Remaja sebagai gene­rasi muda harapan bangsa harus dapat menjauhkan diri dari aktivitas negatif. Cintai masa depan dan keluarga. Jangan pertaruhkan masa depan dengan tingkah negatif.

* Mei 2018

()

Baca Juga

Rekomendasi